Arena Bobotoh: Menyikapi Fenomena Hashtag #VotePersib..
Wednesday, 28 March 2012 | 19:58Penulis: Richard Leiwa
Hari ini, Rabu 28 Maret 2012 seperti biasa saya mencari berita. Soal Politik, ekonomi sampai berita mengenai Persib yang saya cintai. Demikian juga aktifitas lainnya yaitu membaca ‘Timeline’ di Twitter, juga terutama mengenai hal-hal mengenai Persib. Satu hal yang langsung mencuri perhatian saya adalah hashtag #VotePersib yang menjadi trending topic di Indonesia pada siang hari tadi.
Entah siapa yang memulai, walaupun menurut penelusuran penulis bahwa yang memulai adalah “mungkin” adalah orang yang sebenarnya sangat dekat dengan internal PT. PBB. #VotePersib menawarkan 3 pilihan opsi kepada PT. PBB untuk mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu demi peningkatan prestasi persib menjelang putaran kedua ISL 2011/2012. Opsinya adalah:
1. Mengganti Posisi Manager yang selama ini dijabat Pak Haji Umuh Muhtar
2. Mengganti Pelatih yang selama ini dipegang Drago Mamic
3. Abstain
Lalu kemudian saya tertarik untuk mengklik hashtag #VotePersib tersebut dan komentar yang beraneka ragam-pun muncul, mulai yang sebagian (besar) menuntut pergantian manager, dan ada pula yang meminta Manajer & Pelatih juga diganti, ada pula yang menuntut hanya pergantian pelatih.
Saya mencoba untuk berpikir jernih, mengenai masalah apa yang sebenarnya terjadi hingga Persib sulit mencapai prestasi optimal, dan bahkan 3 musim terakhir selalu ada pergantian pelatih di tengah musim dan ada 5 pelatih yang dianggap gagal menangani Persib.
Sepintas, tanpa kita menelusuri apa yang terjadi sesungguhnya, maka sangat wajar bobotoh melakukan “judgement” bahwa manajemenlah yang harus bertanggungjawab atas apa yang terjadi saat ini. Intervensi terhadap masalah teknis perekrutan pemain, bahkan sampai instruksi terhadap sang pelatih untuk menentukan bahwa pemain A untuk tidak dipasang sebagai line up atau tidak, bahkan sampai ada ‘rumor’ yang menyatakan bahwa pemain yang ada saat ini “loyal” kepada manager dan bukan loyal kepada klub.
Dengan semua yang terjadi pada paragraf diatas, tentulah mengundang komentar bobotoh di dunia maya untuk bersuara. Media online detik.com menulis #VotePersib adalah sarana bobotoh untuk urun rembuk dalam memberikan usulan terhadap PT. PBB sebagai pengelola Persib untuk mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu agar prestasi Persib dapat membaik. Ada juga media online lainnya yang menulis bahwa #VotePersib adalah sarana bobotoh menumpahkan kekecewaan terhadap prestasi team yang tak kunjung membaik.
Semoga baik para pengurus di internal Persib, maupun bobotoh yang memiliki pendapat yang berbeda-beda dapat melihat hal ini secara positif, yakni anggaplah suara bobotoh melalui hashtag #VotePersib adalah sebuah dinamika dari sebuah komunitas yang sangat besar, dan disertai dengan masukan positif terhadap manajemen Persib agar lebih terpacu untuk berbuat yang terbaik bagi Persib.
Yang sangat saya sesalkan adalah sikap berlebihan rekan-rekan bobotoh atas tuntutan terhadap mundurnya Pak Haji Umuh, dengan disertai caci maki yang tidak pantas diucapkan kita selaku generasi muda yang bagaimanapun harus menghormati Sosok Senior yang telah banyak berjasa untuk Persib. Bagaimanapun, Pak Umuh sangat berjasa besar dalam menjadikan Persib sebagai klub sepakbola professional di negeri ini, yang mandiri tanpa sepeserpun uang APBD. Walaupun sampai dengan perjalanannya saat ini, harus diakui bahwa Persib membutuhkan sosok professional dalam pengelolaan teknis sebuah klub sepakbola.
Jadi sebagai bobotoh, solusi yang ingin saya sampaikan adalah bahwa sebaiknya (dengan segala hormat kepada) Pak Haji Umuh Muhtar, untuk memberikan kesempatan kepada seorang professional yang memiliki kemampuan manajerial di bidang pengelolaan klub/team olahraga. Jika perlu beliau sendiri beserta direksi lainnya yang memilih sosok tersebut.
Peran Pak Haji Umuh akan lebih besar bagi Persib jika beliau bersedia menempatkan dirinya sebagai Komisaris PT. PBB yang bertugas menjaga, mengawasi & melakukan control kepada PT. PBB & Manajemen Team agar Persib Bandung tetap berada di- ‘khitah’-nya, yaitu sebagai klub kebanggaan bobotoh dan warga Jawa Barat yang berprestasi, dan tidak lagi “masuk” ke bidang teknis yang akan “overlapping” dengan posisi strategis lainnya.
Walau Bagaimanapun, Pak Haji Umuh akan tetap dikenang para Bobotoh sebagai sosok yang berjasa besar serta berani mengorbankan jiwa & raganya bagi persib.
Sekian..
Penulis adalah bobotoh Persib dengan akun Twitter: @richard__rl

Penulis: Richard Leiwa
Hari ini, Rabu 28 Maret 2012 seperti biasa saya mencari berita. Soal Politik, ekonomi sampai berita mengenai Persib yang saya cintai. Demikian juga aktifitas lainnya yaitu membaca ‘Timeline’ di Twitter, juga terutama mengenai hal-hal mengenai Persib. Satu hal yang langsung mencuri perhatian saya adalah hashtag #VotePersib yang menjadi trending topic di Indonesia pada siang hari tadi.
Entah siapa yang memulai, walaupun menurut penelusuran penulis bahwa yang memulai adalah “mungkin” adalah orang yang sebenarnya sangat dekat dengan internal PT. PBB. #VotePersib menawarkan 3 pilihan opsi kepada PT. PBB untuk mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu demi peningkatan prestasi persib menjelang putaran kedua ISL 2011/2012. Opsinya adalah:
1. Mengganti Posisi Manager yang selama ini dijabat Pak Haji Umuh Muhtar
2. Mengganti Pelatih yang selama ini dipegang Drago Mamic
3. Abstain
Lalu kemudian saya tertarik untuk mengklik hashtag #VotePersib tersebut dan komentar yang beraneka ragam-pun muncul, mulai yang sebagian (besar) menuntut pergantian manager, dan ada pula yang meminta Manajer & Pelatih juga diganti, ada pula yang menuntut hanya pergantian pelatih.
Saya mencoba untuk berpikir jernih, mengenai masalah apa yang sebenarnya terjadi hingga Persib sulit mencapai prestasi optimal, dan bahkan 3 musim terakhir selalu ada pergantian pelatih di tengah musim dan ada 5 pelatih yang dianggap gagal menangani Persib.
Sepintas, tanpa kita menelusuri apa yang terjadi sesungguhnya, maka sangat wajar bobotoh melakukan “judgement” bahwa manajemenlah yang harus bertanggungjawab atas apa yang terjadi saat ini. Intervensi terhadap masalah teknis perekrutan pemain, bahkan sampai instruksi terhadap sang pelatih untuk menentukan bahwa pemain A untuk tidak dipasang sebagai line up atau tidak, bahkan sampai ada ‘rumor’ yang menyatakan bahwa pemain yang ada saat ini “loyal” kepada manager dan bukan loyal kepada klub.
Dengan semua yang terjadi pada paragraf diatas, tentulah mengundang komentar bobotoh di dunia maya untuk bersuara. Media online detik.com menulis #VotePersib adalah sarana bobotoh untuk urun rembuk dalam memberikan usulan terhadap PT. PBB sebagai pengelola Persib untuk mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu agar prestasi Persib dapat membaik. Ada juga media online lainnya yang menulis bahwa #VotePersib adalah sarana bobotoh menumpahkan kekecewaan terhadap prestasi team yang tak kunjung membaik.
Semoga baik para pengurus di internal Persib, maupun bobotoh yang memiliki pendapat yang berbeda-beda dapat melihat hal ini secara positif, yakni anggaplah suara bobotoh melalui hashtag #VotePersib adalah sebuah dinamika dari sebuah komunitas yang sangat besar, dan disertai dengan masukan positif terhadap manajemen Persib agar lebih terpacu untuk berbuat yang terbaik bagi Persib.
Yang sangat saya sesalkan adalah sikap berlebihan rekan-rekan bobotoh atas tuntutan terhadap mundurnya Pak Haji Umuh, dengan disertai caci maki yang tidak pantas diucapkan kita selaku generasi muda yang bagaimanapun harus menghormati Sosok Senior yang telah banyak berjasa untuk Persib. Bagaimanapun, Pak Umuh sangat berjasa besar dalam menjadikan Persib sebagai klub sepakbola professional di negeri ini, yang mandiri tanpa sepeserpun uang APBD. Walaupun sampai dengan perjalanannya saat ini, harus diakui bahwa Persib membutuhkan sosok professional dalam pengelolaan teknis sebuah klub sepakbola.
Jadi sebagai bobotoh, solusi yang ingin saya sampaikan adalah bahwa sebaiknya (dengan segala hormat kepada) Pak Haji Umuh Muhtar, untuk memberikan kesempatan kepada seorang professional yang memiliki kemampuan manajerial di bidang pengelolaan klub/team olahraga. Jika perlu beliau sendiri beserta direksi lainnya yang memilih sosok tersebut.
Peran Pak Haji Umuh akan lebih besar bagi Persib jika beliau bersedia menempatkan dirinya sebagai Komisaris PT. PBB yang bertugas menjaga, mengawasi & melakukan control kepada PT. PBB & Manajemen Team agar Persib Bandung tetap berada di- ‘khitah’-nya, yaitu sebagai klub kebanggaan bobotoh dan warga Jawa Barat yang berprestasi, dan tidak lagi “masuk” ke bidang teknis yang akan “overlapping” dengan posisi strategis lainnya.
Walau Bagaimanapun, Pak Haji Umuh akan tetap dikenang para Bobotoh sebagai sosok yang berjasa besar serta berani mengorbankan jiwa & raganya bagi persib.
Sekian..
Penulis adalah bobotoh Persib dengan akun Twitter: @richard__rl

Mudah2an persib dan semua yg mencintai persib dikuatkan tali persaudaraannya, walaupun kita beda kita hrs bersama. Utk persib yg lebih baik.
pak umuh geser jbatan nya.jd sertaris PT.PBB atau pengawas ke uangan.jbtan meneger ganti ama yg lebih profesianal.demi kemajuan persib d masa yg akan datang
satuju pisan kang! tos we pa umuh mah sina janten pgurus d pt pbb we, keun ari menejer mah serahkeun ka jalmi anu tos mumpuni d bidang menejerial tim
#tulisannya masih berat sebelah tuh… hemm tapi ok lah, namanya juga opini.#
Menanggapi #votePERSIB yg dilakukan di twitter, sebagai Bobotoh, kalo Saya sih cuma mau mengingatkan agar jangan sampai antar sesama Bobotoh terpecah belah lantaran adanya perbedaan pendapat (pro ini/pro itu). Bagaimanapun hasil dari voting tersebut saya yakin TIDAK AKAN mempengaruhi ‘evaluasi’ Persib pekan depan (independen).
Siapapun yg ‘dilengserkan’, apapun yg dihasilkan, yuuuk lebih baik kita-bersatu-mendukung-Persib sesuai dengan kapasitas kita. Saran, kritik, usul, tentu saja boleh, asal menggunakan kalimat yg sopan juga bertanggung jawab.
*Bravo Persib!
memang begitulah para komentar mengenai persib seolah olah tak bertanggung jawab, aspirasinya pun seakan tak punya salah. Pa H.umuh sangat cukup berjasa dipersib ini tapi seakan akan pa manejer ini jasa jasanya hilang bagai sesok pelayan yang melakukan kesalahan fatal.
seharusnya para bobotoh lebih bijak memberikan masukan demi kemajuan persib, bukan fonis fonis serta ucapan kasar, justru akan menimbulkan permasalahan baru. Semoga diberikan jalan keluar atas ketidak harmonisan manejemen dan bobotoh tanpa perpecahan ditubuh persib, bersatulah .
sebagai orang yg berjasa di persib, mudah2an pa umuh tidak mencemarkan nama baiknya sendiri dengan kegagalan 3 musim berturut2 dan berbagai kelakuan yang menundang cemoohan bobotoh.
Ini tulisan fair, bagus.. Mengenai timbulnya komentar kasar kepada pak haji, menurut sy timbul karna kata kata kasar pak haji sesaat setelah kekalahan di gresik, walaupun saya setuju bahwa hal itu tidak benar, sy setuju klo pa haji memang berjasa juga buat persib,
saya setuju dengan penulis, pa umuh memang berjasa besar dalam kemajuan persib makanya untuk mengenang jasanya itu saya lebih setuju dengan pendapat penulis di akhir tulisannya itu.. PERAN PA UMUH ITU DIMANAJERIAL JADI CUKUP NGURUSIN MANEGERIAL AJA JANGAN OVERLAPPING NGURUSIN TEKNIK SEGALA…. URUSAN TEKNIK DAH ADA PELATIH YANG BERTANGGUNG JAWAB.
Setuju pisan.kalu bobotoh smw pnya fikiran dewasa sprti ini..saya pribadi merasa bangga..
Bwt bobotoh darewasalah.
Rek eleh……..rek menang persib nu aink!rek maju….rek mundur ku aink tetap di dukung!nu penting persib teu bubar!lalajo we bobotohmah!komo di tv mah da teu mayar!teu rugi da lain make duit apbd!da soal juara mah nungguan waktu atuh!
“susah kayaknya cari sosok seperti pak h.umuh, bobotoh bersabar ya….kita doa kan saja mudah2an persib ada di jalur yang benar, dan pemain pun ada di jalur yang benar, yaitu benar benar berjuang mati matian untuk persib.
mungkin #votePERSIB sendiri datang dr ucapan Pak Haji juga yg mengatakan, “70% Bobotoh menginginkan Mamic diganti”. Mungkin ada Bobotoh yg merasa tdk merasa memberian vote -yg 70% tsb-… dan atau mempertanyakan kapan 70% itu ditanyakan… ah… biasa lah…
Mulutmu harimau kamu
begitulah yg sy cerminkan dari yg diucapkan pa umuh. Kenpa bobotoh banyak yg berkata kasar dimulai dari beliau sesaat setalh kekalahan di gresik ada ucapan yg tidak pantas diucapkan oleh orang tua apalagi disamapaikan ke media juga tentang 70 % bobotoh menginginkan pelatih mundur kapan survey nya
jadi votepersib adalah mulutmu harimau kamu
like this!
satuju lur.. menyampaikan pesan yg baik dgn tutur kata yg sopan. mudah2 beliau bpk haji umuh muhtar sempat membaca tulisan ini