(Arena Bobotoh) Katanya Sih Turnamen Pramusim
Saturday, 03 April 2021 | 21:20
Laga Persib melawan Persiraja mungkin akan dikenang, setidaknya sampai ada kenangan baru. Bukan soal permainan di laga, tapi ketika momen kebobolan di menit 90 yang mungkin buat penonton berbicara seperti: “Naon sih heboh komentator”.
Tiga menit kemudian, Esteban Vizcarra mengoper bola pada Beckham Putra. Alih-alih mencetak gol, Beckham justru mengumpan pada Ferdinand Sinaga dan mengecoh dua bek Persiraja. Ferdinand yang dua kali gagal cetak peluang dengan nyaman mengeksekusi bola tersebut.
Gantian, gol tersebut disambut suara riuh oleh penonton yang ada di rumah. Hampir tidak ada suara satu komentator yang tiga menit sebelumnya dengan semangat memberikan harapan bagi Persiraja untuk mencetak gol kedua.
Jangankan saya yang tidak terlalu fanatik pada Persib. I bet everyone know the rest story, i pity for him. Lol.
Sebenarnya, Persib tidak memiliki target apapun di Piala Menpora. Setidaknya itu yang saya lihat sampai akhirnya memenangkan laga dari Persita di match day kedua.
Kagok edan, ceunah. Tetap dengan ego tidak menargetkan apapun termasuk gelar, Persib justru meneruskan misi untuk memanfaatkan turnamen pramusim sebaik mungkin. Dengan memberikan menit bermain, merotasi banyak pemain, dan bahkan menggilir ban kapten di tiga lengan berbeda.
Lolos ke babak delapan besar mungkin hanya bonus bagi Persib untuk melanjutkan misi adaptasi mereka setelah setahun tidak bertanding sepak bola. Namun tidak dengan Bobotoh. Kagok edan, teteup.
Kami terlanjur memberikan ekspektasi besar bagi Robert yang dengan jelas tahu apa mau Bobotoh: kemenangan. Yang jelas, Robert tetap menjaga pemainnya dengan sebaik mungkin. Paling tidak, jangan sampai ada pemain yang cedera sehingga absen di Liga 1, yang entah kapan mulai.
Besok Persib pulang dengan senang hati. Tapi di babak selanjutnya mereka akan kembali melakukan perjalanan. Semoga akan ada kesenangan lain yang membuat komentator di televisi atau aplikasi handphone dengan akun khusus premium, kembali bungkam karena riuhnya penonton di rumah.
Ditulis oleh Fifi, Bobotoh, a whistleblower.

Laga Persib melawan Persiraja mungkin akan dikenang, setidaknya sampai ada kenangan baru. Bukan soal permainan di laga, tapi ketika momen kebobolan di menit 90 yang mungkin buat penonton berbicara seperti: “Naon sih heboh komentator”.
Tiga menit kemudian, Esteban Vizcarra mengoper bola pada Beckham Putra. Alih-alih mencetak gol, Beckham justru mengumpan pada Ferdinand Sinaga dan mengecoh dua bek Persiraja. Ferdinand yang dua kali gagal cetak peluang dengan nyaman mengeksekusi bola tersebut.
Gantian, gol tersebut disambut suara riuh oleh penonton yang ada di rumah. Hampir tidak ada suara satu komentator yang tiga menit sebelumnya dengan semangat memberikan harapan bagi Persiraja untuk mencetak gol kedua.
Jangankan saya yang tidak terlalu fanatik pada Persib. I bet everyone know the rest story, i pity for him. Lol.
Sebenarnya, Persib tidak memiliki target apapun di Piala Menpora. Setidaknya itu yang saya lihat sampai akhirnya memenangkan laga dari Persita di match day kedua.
Kagok edan, ceunah. Tetap dengan ego tidak menargetkan apapun termasuk gelar, Persib justru meneruskan misi untuk memanfaatkan turnamen pramusim sebaik mungkin. Dengan memberikan menit bermain, merotasi banyak pemain, dan bahkan menggilir ban kapten di tiga lengan berbeda.
Lolos ke babak delapan besar mungkin hanya bonus bagi Persib untuk melanjutkan misi adaptasi mereka setelah setahun tidak bertanding sepak bola. Namun tidak dengan Bobotoh. Kagok edan, teteup.
Kami terlanjur memberikan ekspektasi besar bagi Robert yang dengan jelas tahu apa mau Bobotoh: kemenangan. Yang jelas, Robert tetap menjaga pemainnya dengan sebaik mungkin. Paling tidak, jangan sampai ada pemain yang cedera sehingga absen di Liga 1, yang entah kapan mulai.
Besok Persib pulang dengan senang hati. Tapi di babak selanjutnya mereka akan kembali melakukan perjalanan. Semoga akan ada kesenangan lain yang membuat komentator di televisi atau aplikasi handphone dengan akun khusus premium, kembali bungkam karena riuhnya penonton di rumah.
Ditulis oleh Fifi, Bobotoh, a whistleblower.

Isi artikel teu jelas! Judul dan isi oge teu nyambung.