(Arena Bobotoh) Kami Haus Kemenangan dan Gelar Juara, Tapi Kami Tidak Buta!
Sunday, 12 June 2016 | 18:40
Ada hal menarik yang dilontarkan Dejan Antonic setelah ia mengundurkan diri, “Persib membutuhkan orang baru, orang yang bisa menjawab tantangan supporter yang selalu ingin juara dan menang” hal tersebut memperlihatkan bahwa Dejan tidak mengenali kultur sepakbola di Bandung, tentu saja pelatih baru nanti pun harus bisa menjawab tantangan tersebut, munafik jika supporter tidak ingin melihat timnya menang dan juara terus, kalo ada yang berpikiran bahwa Bobotoh hanya bisa menerima kemenangan saja untuk mendukung Persib, maka kalian SALAH BESAR! Saya mengakui dulu pernah berpikiran “Jika tidak bisa mendukung tim saat kalah, maka jangan bersorak ketika tim menang” atau yang sekarang dikenal dengan “jika endeusweyy, maka jangan endeusweyyyy” ternyata pemikiran saya itu keliru, karena yang saya tahu Bobotoh selalu ada menemani Persib berlaga selama Persib puasa gelar selama 19 tahun! Jadi jangan pernah ragukan dukungan Bobotoh!
Bobotoh pun paham jika dalam sebuah pertandingan ada menang/kalah/seri, tapi semua itu didapatkan dengan permainan dilapangan, nah yang jadi masalah dari tahap persiapan hingga ISC pekan ke 6 permainan Persib monoton, tidak ada perubahan sedikitpun. Bobotoh menuntut Persib menang? Wajar, mana ada Bobotoh yang ingin Persib kalah? saya yakin Bobotoh bisa menerima kekalahan tapi walaupun harus kalah tidak seperti kemarin saat melawan Bhayangkara Surabaya United, BSU yang dalam 5 pertandingan terakhir sulit mencetak goal saja bisa membobol gawang Persib hingga 4 kali, strategi dan permainan tim dilapangan acak-acakan!
Kami memang haus kemenangan dan gelar juara, tapi kami tidak buta, masih bisa membedakan mana yang butut dan mana yang bagus!. Main bagus tapi kalah kami terima, mungkin kurang beruntung, tapi main butut terus kalah? sudah sewajarnya dikritik. Berbeda pendapat itu biasa seperti melihat kotak susu dari berbagai arah, dari berbagai arah itu mungkin ada yang melihat hal yang sama dan ada pula yang melihat hal yang berbeda, bukan masalah benar atau salah, karena yang dilihat tetaplah sama yaitu kotak susu. Sama halnya dengan mendukung Persib, sama-sama menonton/mendukung Persib tapi pendapat dan pandangan yang muncul bisa sama, bisa pula berbeda, ada yang mengkritik keras ataupun mengkritik secara halus, yang pasti semua itu karena besarnya rasa cinta dan rasa memiliki Bobotoh terhadap Persib Bandung! Jika bukan Bobotoh, lalu siapa lagi yang akan peduli?
Untuk selanjutnya kursi panas sebagai pelatih Persib Bandung, harus segera diisi kembali, saya pribadi berharap PT.PBB mengembalikan coach Djanur, beliau sangat paham dan terbiasa dengan atmosphere sepakbola di Bandung, baik sebagai pemain maupun pelatih, dan yang masih mengganjal adalah kenapa Djanur dilepas ketika sudah susah payah membangun tim juara? Apakah kursus kepelatihan harus meninggalkan tim?. Semoga saja coach Djanur kembali, tidak perlu ke Amerika untuk berlatih di DC United, jika perlu DC United yang datang ke Bandung untuk berlatih dengan coach Djanur yang terbukti bisa mengalahkan mereka 2-1 di Stadion Si Jalak Harupat.
Sekian sedikit pemikiran saya yang haus melihat Persib menang dan Juara, mohon maaf jika ada salah dalam penulisan ataupun ada pihak yang tersinggung dengan tulisan ini, mumpung bulan Ramadhan J. Teruntuk para pemain Persib, Mari Bung! Bangkit Kembali! Perjuangkan logo di dada kiri kalian!, Ku Yakin Kau Bisa, Ku Yakin Kau Bisa Menang!
Penulis berakun twitter @AlbertWDNamara

Ada hal menarik yang dilontarkan Dejan Antonic setelah ia mengundurkan diri, “Persib membutuhkan orang baru, orang yang bisa menjawab tantangan supporter yang selalu ingin juara dan menang” hal tersebut memperlihatkan bahwa Dejan tidak mengenali kultur sepakbola di Bandung, tentu saja pelatih baru nanti pun harus bisa menjawab tantangan tersebut, munafik jika supporter tidak ingin melihat timnya menang dan juara terus, kalo ada yang berpikiran bahwa Bobotoh hanya bisa menerima kemenangan saja untuk mendukung Persib, maka kalian SALAH BESAR! Saya mengakui dulu pernah berpikiran “Jika tidak bisa mendukung tim saat kalah, maka jangan bersorak ketika tim menang” atau yang sekarang dikenal dengan “jika endeusweyy, maka jangan endeusweyyyy” ternyata pemikiran saya itu keliru, karena yang saya tahu Bobotoh selalu ada menemani Persib berlaga selama Persib puasa gelar selama 19 tahun! Jadi jangan pernah ragukan dukungan Bobotoh!
Bobotoh pun paham jika dalam sebuah pertandingan ada menang/kalah/seri, tapi semua itu didapatkan dengan permainan dilapangan, nah yang jadi masalah dari tahap persiapan hingga ISC pekan ke 6 permainan Persib monoton, tidak ada perubahan sedikitpun. Bobotoh menuntut Persib menang? Wajar, mana ada Bobotoh yang ingin Persib kalah? saya yakin Bobotoh bisa menerima kekalahan tapi walaupun harus kalah tidak seperti kemarin saat melawan Bhayangkara Surabaya United, BSU yang dalam 5 pertandingan terakhir sulit mencetak goal saja bisa membobol gawang Persib hingga 4 kali, strategi dan permainan tim dilapangan acak-acakan!
Kami memang haus kemenangan dan gelar juara, tapi kami tidak buta, masih bisa membedakan mana yang butut dan mana yang bagus!. Main bagus tapi kalah kami terima, mungkin kurang beruntung, tapi main butut terus kalah? sudah sewajarnya dikritik. Berbeda pendapat itu biasa seperti melihat kotak susu dari berbagai arah, dari berbagai arah itu mungkin ada yang melihat hal yang sama dan ada pula yang melihat hal yang berbeda, bukan masalah benar atau salah, karena yang dilihat tetaplah sama yaitu kotak susu. Sama halnya dengan mendukung Persib, sama-sama menonton/mendukung Persib tapi pendapat dan pandangan yang muncul bisa sama, bisa pula berbeda, ada yang mengkritik keras ataupun mengkritik secara halus, yang pasti semua itu karena besarnya rasa cinta dan rasa memiliki Bobotoh terhadap Persib Bandung! Jika bukan Bobotoh, lalu siapa lagi yang akan peduli?
Untuk selanjutnya kursi panas sebagai pelatih Persib Bandung, harus segera diisi kembali, saya pribadi berharap PT.PBB mengembalikan coach Djanur, beliau sangat paham dan terbiasa dengan atmosphere sepakbola di Bandung, baik sebagai pemain maupun pelatih, dan yang masih mengganjal adalah kenapa Djanur dilepas ketika sudah susah payah membangun tim juara? Apakah kursus kepelatihan harus meninggalkan tim?. Semoga saja coach Djanur kembali, tidak perlu ke Amerika untuk berlatih di DC United, jika perlu DC United yang datang ke Bandung untuk berlatih dengan coach Djanur yang terbukti bisa mengalahkan mereka 2-1 di Stadion Si Jalak Harupat.
Sekian sedikit pemikiran saya yang haus melihat Persib menang dan Juara, mohon maaf jika ada salah dalam penulisan ataupun ada pihak yang tersinggung dengan tulisan ini, mumpung bulan Ramadhan J. Teruntuk para pemain Persib, Mari Bung! Bangkit Kembali! Perjuangkan logo di dada kiri kalian!, Ku Yakin Kau Bisa, Ku Yakin Kau Bisa Menang!
Penulis berakun twitter @AlbertWDNamara

#PradiptaRiphan4Persib
Smoga djanur bisa balik lagi ke kursi kepelatihan persib….
Janur yg tepat buat persib
We love djanur…#comebackdjanur#
Persib rindu akan sentuhan mu…
.ingeut ka abah tohir juara, balik deui ngalatih peringkat klasemen.a alus meskipun pemain
Persib terbaik lah
Prediksi saya meski Djanur melatih Persib sekarang perubahan tidak akan signifikan,karena kesuksesan Djanur dulu berkat pemain2
Sebelum djanur kuning melengkung coach djajang nurjaman tetap jafi kebangaan persib dan bobotoh kami rindu persib yg selalu bermain cantik dan indah karna permainan yg cantik akan membuahkan hasil yang cantik juga
Hayang ceurik ngajerit maratan langit, ngoceak maratan jagat maca artikel ieu. Bari ngagorowok..LAPAAAAAAAAAARRRR..!!!!!!