(Arena Bobotoh) Ini Bandung, Maen Jeung Getihna!!
Monday, 22 May 2017 | 16:31
Liga Satu Gojek Traveloka telah memasuki pekan ketujuh yang mengharuskan Persib Bandung melawan PBFC. Ya PBFC tim yang akhir – akhir ini selalu mencuri perhatian bobotoh melalui kontroversi yang dibuat melalui para pemain dan mantan pelatihnya. Semalam, tepatnya 20 Mei 2017 hasil yang sangat mengecewakan didapat oleh Persib. Draw. Hal tersebut menegaskan bahwa dalam dua kali pertemuan terakhir antara Persib dengan PBFC selalu ‘dimenangkan’ oleh PBFC. Bedanya adalah ketika Persib gagal melaju ke final Piala Presiden karena kalah melalui adu penalti bobotoh masih mengapresiasi usaha dari punggawa Maung Bandung dengan tetap menyanyikan beberapa lagu dukungan dan berusaha menghibur Kim Kurniawan yang gagal mengeksekusi penalti. Namun semalam hal tersebut tidak terjadi. Ketika peluit akhir tanda usainya pertandingan seisi stadion hanya terdiam. Tidak ada Viking clap. Semua terdiam, kesunyian yang mencekam bagi tim Persib sendiri. Bobotoh belum meninggalkan stadion dan hanya terdiam. Tidak ada lagu dukungan atau hal lain untuk menghibur Essien yang gagal mengeksekusi penalti. Sayup suara teriakan “Persib butut!” mulai terdengar.
Ya Persib butut! Permainan yang menghibur di babak pertama menjadi tidak nampak sama sekali di babak kedua. Wajar saja sebenarnya Bobotoh kecewa dengan Persib karena semenjak Liga Satu bergulir Persib belum menampilkan permainan yang konsisten dan memukau secara keseluruhan. Para pemain, pelatih dan PETINGGI PT. PBB harus mengetahui bahwa DUKUNGAN YANG DIBERIKAN OLEH BOBOTOH BUKAN HANYA DI DALAM STADION SAJA TAPI DIMULAI DARI MEMESAN TIKET.
Ya, setelah memesan tiket Bobotoh diharuskan mencetak E-Voucher yang sebenarnya menghilangkan esensi dari tiket online tersebut. Setelah menukarkan tiket Bobotoh harus pergi ke tempat penukaran tiket dimana antrian untuk menukarkan tiketnya saja sudah panjang dan membutuhkan waktu yang lama. Setelah mendapatkan tiket bobotoh barulah bisa pergi ke stadion. Pergi ke stadion pun Bobotoh harus berangkat BEBERAPA JAM SEBELUM PERTANDINGAN. Selain takut karena jalanan yang akan macet Bobotoh bertiket pun takut tidak kebagian tempat. KO BISA YA BOBOTOH BERTIKET NGGA KEBAGIAN KURSI? Ya karena ada beberapa orang yang tanpa tiket dengan mudahnya dapat masuk kedalam stadion kemudian duduk nyaman di bangku yang sudah disediakan atas peran besar dari MEREKA YANG PUNYA KEMAMPUAN MEMASUKAN BOBOTOH TANPA TIKET.
Saya tidak perlu menyebutkan siapa MEREKA yang saya maksud karena ini sudah menjadi pengetahuan dasar setiap Bobotoh. Dan mungkin karena hal tersebut sudah menjadi sebuah kebiasaan maka hal tersebut menjadi suatu hal yang lumrah dan dapat diterima padahal nyatanya tidak. Sekedar ingin menyatakan unek – unek saya bagi teman – teman bobotoh yang tidak punya tiket lalu memaksakan masuk kedalam stadion dengan bantuan MEREKA maka sadarlah teman – teman Bobotoh dengan hal seperti itu maka kalian telah mengambil hak mereka yang telah melaksanakan kewajiban, karena membeli tiket Persib saja sudah merupakan perjuangan maka hargailah mereka yang memegang tiket.
Masuk ke ranah permainan Persib, sebagai orang yang awam akan sepak bola secara strategi, teknik, dan fisik timbul pertanyaan di benak saya mengapa Persib bermain jelek? Jika kita lihat tujuh pertandingan awal Persib saya sangat tidak puas dengan kondisi fisik pemain, beberapa pemain nampak mudah kelelahan padahal Persib sendiri sudah menyiapkan timnya cukup lama. Namun saya rasa keterlibatan Persib sendiri dalam ajang pra – musim yang sangat panjang (Piala Presiden/pilpres) adalah menjadi penyebab persiapan Persib kurang maksimal. Bisa kita bayangkan dimana Liga resmi bergulir satu bulan setelah pra – musim, waktu yang menurut saya kurang dalam menyiapkan fisik pemain.
Selain itu, keterlibatan Persib di ajang pra musim tersebut mengganggu program latihan yang telah disiapkan oleh pelatih dan juga keikutsertaan Persib di ajang pra musim tersebut terbebani dengan predikat harus juara. Padahal nyatanya pra musim bukanlah apa-apa, jadi kita harus mulai masa bodo dengan hasil yang didapat dari pra musim karena hasil dari pra musim harusnya dijadikan bahan evaluasi bukan untuk memenuhi kepuasan akan gelar. Lihat bagaimana pelatih PSM tidak peduli dengan pilpres dan menyatakan bahwa kekuatan mereka yang sebenarnya ada di liga. Dan benar saja saat ini menurut saya pribadi PSM menunjukan permainan yang sangat menarik jauh dengan permainan mereka saat pilpres, sangat berbeda dengan Persib yang semenjak pilpres sampai sekarang permainannya begitu-begitu saja.
Dari segi kemampuan individu pemain Persib kita tidak perlu ragukan lagi, da mun goreng mah moal asup Persib. Namun dari segi strategi banyak hal yang menjadi pertanyaan saya berikut adalah beberapa daftar pertanyaan yang saya pilih:
- Mengapa Djanur mengganti Zola ketika berhadapan dengan PBFC saat piala Presiden? Bukankah pra – musim ajang yang baik bagi pemain muda untuk menambah jam terbang, dan ketika itu zola bermain sangat cair.
- Mengapa Djanur mengganti Billy dengan Cole bukan dengan pemain bertipikal bertahan pada saat unggul melawan PS TNI?
- Mengapa Djanur memasukan Maitimo? Mengapa bukan Kim Kurniawan yang bisa membantu Hariono meng-cover pertahanan Persib padahal saat itu Persib sudah unggul?
- Apakah Persib hanya punya strategi menyerang melalui sisi lapangan? Padahal jika mau Persib bisa memaksimalkan kemampuan Dado dan Zola dalam membongkar pertahan lawan dan menjadikan striker sebagai pemantul kepada Dado untuk melakukan shooting karena kita tahu Dado punya kapasitas untuk melakukan shooting.
- Dan mengapa Persib menjadi Essiensentris? Karena sebenarnya tidak ada pemain yang lebih besar dari pada klub itu sendiri.
Apakah Cole yang jelek atau permainan Persib yang jelek? Karena striker sebagus apapun tidak bisa mencetak gol kalau tidak mendapatkan suplai bola yang baik.
Sergio nampak belum siap untuk main hal tersebut terlihat dari permainannya, dia nampak tidak berani melakukan sprint dan menekan lawan secara agresif, lalu kenapa mesti dimainkan? Hal tersebut menunjukan kepanikan yang terjadi didalam Persib karena tidak adanya gol yang diciptakan striker.
Itu lah beberapa pertanyaan yang mengganjal bagi saya sampai sekarang. Dalam dua pertandingan Persib bisa unggul lebih dulu namun ketika melakukan pergantian pemain, skor malah bisa disamakan oleh pemain lawan. Hal tersebut menjadi sebuah pertanyaan ada apa dengan Persib? Hasil tersebut juga dapat dijadikan indikator bahwa ada kesalahan strategi dalam menetukan pergantian pemain. Menyandang predikat tim paling hebat di Indonesia seharusnya mampu menjadi alat intimidasi Persib bagi lawan – lawannya, namun dengan keadaan seperti ini lawan – lawan Persib malah akan semakin semangat untuk mempermalukan tim paling hebat di Indonesia. Sebagai bagian dari curhat saya, saya ingin PETINGGI PT. PBB UNTUK MEMPERHATIKAN TULISAN DIBAWAH INI:
- JANGAN ADA BENTUK INTERVENSI APAPUN KEPADA DJANUR DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI PEMAIN.
- PERSIB SEHARUSNYA TIDAK MEMPEDULIKAN TINGKAT POPULERITAS PEMAIN DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI PEMAIN TAPI KUALITAS, KARENA PERSIB BUKAN AGENSI MODEL.
- BIARKAN PELATIH, STAFF PELATIH, DOKTER DAN FISIOTERAPIS YANG DUDUK DI BANGKU CADANGAN BERSAMA PEMAIN CADANGAN.
- DALAM MENUKARKAN TIKET SEHARUSNYA TIDAK PERLU MENCETAK E-VOUCHER TAPI CUKUP HANYA MENUNJUKAN E-VOUCHER MELALUI HANDPHONE SAJA JIKA HANDPHONENYA TIDAK MEMADAI MAKA BISA MENCETAK E-VOUCHER. HEMAT KERTAS, SAYANGI BUMI.
- MENGEVALUASI PENJAGAAN PINTU MASUK STADION AGAR PEMILIK TIKET BISA MENDAPTKAN HAKNYA.
Demikianlah tulisan ini saya buat sebagai bentuk curahan hati saya. Penulis memiliki akun twitter @futomo16 , lahir didalam keluarga dimana sang ayah adalah supporter PSIS dan sang ibu supporter PSMS.
BAGIMU PERSIB JIWA RAGA KAMI. Terakhir BUAT SELURUH PEMAIN BARU PERSIB: INI BANDUNG! MAIN JEUNG GETIHNA! KARENA TANPA HATI LEBIH BAIK MATI.

Liga Satu Gojek Traveloka telah memasuki pekan ketujuh yang mengharuskan Persib Bandung melawan PBFC. Ya PBFC tim yang akhir – akhir ini selalu mencuri perhatian bobotoh melalui kontroversi yang dibuat melalui para pemain dan mantan pelatihnya. Semalam, tepatnya 20 Mei 2017 hasil yang sangat mengecewakan didapat oleh Persib. Draw. Hal tersebut menegaskan bahwa dalam dua kali pertemuan terakhir antara Persib dengan PBFC selalu ‘dimenangkan’ oleh PBFC. Bedanya adalah ketika Persib gagal melaju ke final Piala Presiden karena kalah melalui adu penalti bobotoh masih mengapresiasi usaha dari punggawa Maung Bandung dengan tetap menyanyikan beberapa lagu dukungan dan berusaha menghibur Kim Kurniawan yang gagal mengeksekusi penalti. Namun semalam hal tersebut tidak terjadi. Ketika peluit akhir tanda usainya pertandingan seisi stadion hanya terdiam. Tidak ada Viking clap. Semua terdiam, kesunyian yang mencekam bagi tim Persib sendiri. Bobotoh belum meninggalkan stadion dan hanya terdiam. Tidak ada lagu dukungan atau hal lain untuk menghibur Essien yang gagal mengeksekusi penalti. Sayup suara teriakan “Persib butut!” mulai terdengar.
Ya Persib butut! Permainan yang menghibur di babak pertama menjadi tidak nampak sama sekali di babak kedua. Wajar saja sebenarnya Bobotoh kecewa dengan Persib karena semenjak Liga Satu bergulir Persib belum menampilkan permainan yang konsisten dan memukau secara keseluruhan. Para pemain, pelatih dan PETINGGI PT. PBB harus mengetahui bahwa DUKUNGAN YANG DIBERIKAN OLEH BOBOTOH BUKAN HANYA DI DALAM STADION SAJA TAPI DIMULAI DARI MEMESAN TIKET.
Ya, setelah memesan tiket Bobotoh diharuskan mencetak E-Voucher yang sebenarnya menghilangkan esensi dari tiket online tersebut. Setelah menukarkan tiket Bobotoh harus pergi ke tempat penukaran tiket dimana antrian untuk menukarkan tiketnya saja sudah panjang dan membutuhkan waktu yang lama. Setelah mendapatkan tiket bobotoh barulah bisa pergi ke stadion. Pergi ke stadion pun Bobotoh harus berangkat BEBERAPA JAM SEBELUM PERTANDINGAN. Selain takut karena jalanan yang akan macet Bobotoh bertiket pun takut tidak kebagian tempat. KO BISA YA BOBOTOH BERTIKET NGGA KEBAGIAN KURSI? Ya karena ada beberapa orang yang tanpa tiket dengan mudahnya dapat masuk kedalam stadion kemudian duduk nyaman di bangku yang sudah disediakan atas peran besar dari MEREKA YANG PUNYA KEMAMPUAN MEMASUKAN BOBOTOH TANPA TIKET.
Saya tidak perlu menyebutkan siapa MEREKA yang saya maksud karena ini sudah menjadi pengetahuan dasar setiap Bobotoh. Dan mungkin karena hal tersebut sudah menjadi sebuah kebiasaan maka hal tersebut menjadi suatu hal yang lumrah dan dapat diterima padahal nyatanya tidak. Sekedar ingin menyatakan unek – unek saya bagi teman – teman bobotoh yang tidak punya tiket lalu memaksakan masuk kedalam stadion dengan bantuan MEREKA maka sadarlah teman – teman Bobotoh dengan hal seperti itu maka kalian telah mengambil hak mereka yang telah melaksanakan kewajiban, karena membeli tiket Persib saja sudah merupakan perjuangan maka hargailah mereka yang memegang tiket.
Masuk ke ranah permainan Persib, sebagai orang yang awam akan sepak bola secara strategi, teknik, dan fisik timbul pertanyaan di benak saya mengapa Persib bermain jelek? Jika kita lihat tujuh pertandingan awal Persib saya sangat tidak puas dengan kondisi fisik pemain, beberapa pemain nampak mudah kelelahan padahal Persib sendiri sudah menyiapkan timnya cukup lama. Namun saya rasa keterlibatan Persib sendiri dalam ajang pra – musim yang sangat panjang (Piala Presiden/pilpres) adalah menjadi penyebab persiapan Persib kurang maksimal. Bisa kita bayangkan dimana Liga resmi bergulir satu bulan setelah pra – musim, waktu yang menurut saya kurang dalam menyiapkan fisik pemain.
Selain itu, keterlibatan Persib di ajang pra musim tersebut mengganggu program latihan yang telah disiapkan oleh pelatih dan juga keikutsertaan Persib di ajang pra musim tersebut terbebani dengan predikat harus juara. Padahal nyatanya pra musim bukanlah apa-apa, jadi kita harus mulai masa bodo dengan hasil yang didapat dari pra musim karena hasil dari pra musim harusnya dijadikan bahan evaluasi bukan untuk memenuhi kepuasan akan gelar. Lihat bagaimana pelatih PSM tidak peduli dengan pilpres dan menyatakan bahwa kekuatan mereka yang sebenarnya ada di liga. Dan benar saja saat ini menurut saya pribadi PSM menunjukan permainan yang sangat menarik jauh dengan permainan mereka saat pilpres, sangat berbeda dengan Persib yang semenjak pilpres sampai sekarang permainannya begitu-begitu saja.
Dari segi kemampuan individu pemain Persib kita tidak perlu ragukan lagi, da mun goreng mah moal asup Persib. Namun dari segi strategi banyak hal yang menjadi pertanyaan saya berikut adalah beberapa daftar pertanyaan yang saya pilih:
- Mengapa Djanur mengganti Zola ketika berhadapan dengan PBFC saat piala Presiden? Bukankah pra – musim ajang yang baik bagi pemain muda untuk menambah jam terbang, dan ketika itu zola bermain sangat cair.
- Mengapa Djanur mengganti Billy dengan Cole bukan dengan pemain bertipikal bertahan pada saat unggul melawan PS TNI?
- Mengapa Djanur memasukan Maitimo? Mengapa bukan Kim Kurniawan yang bisa membantu Hariono meng-cover pertahanan Persib padahal saat itu Persib sudah unggul?
- Apakah Persib hanya punya strategi menyerang melalui sisi lapangan? Padahal jika mau Persib bisa memaksimalkan kemampuan Dado dan Zola dalam membongkar pertahan lawan dan menjadikan striker sebagai pemantul kepada Dado untuk melakukan shooting karena kita tahu Dado punya kapasitas untuk melakukan shooting.
- Dan mengapa Persib menjadi Essiensentris? Karena sebenarnya tidak ada pemain yang lebih besar dari pada klub itu sendiri.
Apakah Cole yang jelek atau permainan Persib yang jelek? Karena striker sebagus apapun tidak bisa mencetak gol kalau tidak mendapatkan suplai bola yang baik.
Sergio nampak belum siap untuk main hal tersebut terlihat dari permainannya, dia nampak tidak berani melakukan sprint dan menekan lawan secara agresif, lalu kenapa mesti dimainkan? Hal tersebut menunjukan kepanikan yang terjadi didalam Persib karena tidak adanya gol yang diciptakan striker.
Itu lah beberapa pertanyaan yang mengganjal bagi saya sampai sekarang. Dalam dua pertandingan Persib bisa unggul lebih dulu namun ketika melakukan pergantian pemain, skor malah bisa disamakan oleh pemain lawan. Hal tersebut menjadi sebuah pertanyaan ada apa dengan Persib? Hasil tersebut juga dapat dijadikan indikator bahwa ada kesalahan strategi dalam menetukan pergantian pemain. Menyandang predikat tim paling hebat di Indonesia seharusnya mampu menjadi alat intimidasi Persib bagi lawan – lawannya, namun dengan keadaan seperti ini lawan – lawan Persib malah akan semakin semangat untuk mempermalukan tim paling hebat di Indonesia. Sebagai bagian dari curhat saya, saya ingin PETINGGI PT. PBB UNTUK MEMPERHATIKAN TULISAN DIBAWAH INI:
- JANGAN ADA BENTUK INTERVENSI APAPUN KEPADA DJANUR DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI PEMAIN.
- PERSIB SEHARUSNYA TIDAK MEMPEDULIKAN TINGKAT POPULERITAS PEMAIN DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI PEMAIN TAPI KUALITAS, KARENA PERSIB BUKAN AGENSI MODEL.
- BIARKAN PELATIH, STAFF PELATIH, DOKTER DAN FISIOTERAPIS YANG DUDUK DI BANGKU CADANGAN BERSAMA PEMAIN CADANGAN.
- DALAM MENUKARKAN TIKET SEHARUSNYA TIDAK PERLU MENCETAK E-VOUCHER TAPI CUKUP HANYA MENUNJUKAN E-VOUCHER MELALUI HANDPHONE SAJA JIKA HANDPHONENYA TIDAK MEMADAI MAKA BISA MENCETAK E-VOUCHER. HEMAT KERTAS, SAYANGI BUMI.
- MENGEVALUASI PENJAGAAN PINTU MASUK STADION AGAR PEMILIK TIKET BISA MENDAPTKAN HAKNYA.
Demikianlah tulisan ini saya buat sebagai bentuk curahan hati saya. Penulis memiliki akun twitter @futomo16 , lahir didalam keluarga dimana sang ayah adalah supporter PSIS dan sang ibu supporter PSMS.
BAGIMU PERSIB JIWA RAGA KAMI. Terakhir BUAT SELURUH PEMAIN BARU PERSIB: INI BANDUNG! MAIN JEUNG GETIHNA! KARENA TANPA HATI LEBIH BAIK MATI.

lain pt pbb meren nu interpensi mah… tapiii ***
tapi saha? ari nu ngadatangkeun marquee awalna rek si ronaldinho sok saha? tungtungna nu datang essien dan cole eta kahayang saha? hihihi
sudah mewakili suara bobotoh kebanyakan. hatur nuhun sang penulis
Gs cape lah,jenuh kalah lila² mah ..
Tempokeun weh di BALI
SATUJU!!!
Teing pemain kurang loyalitas jeng daya juang
Pelatih kurang kreasi dan strategi
Nu aya lajo persib asa mang rudetken
Gimana kalo kalah lawan bali kang,dengan permainan seperti biasa,
Kira2 bagaimana reaksi bobotoh,.jadi penasaran
satuju mang lah..asa kirang mamprang permainan persib kiwari mah..sok geura hudang maung bandung..ulah letoy..
kudu rada di boikot tah ulah datang ka stadion sugan we malikir pemain teh sebagai bentuk kekecewaan urang salaku bobotoh.
Mau juara pun kl bermain sperti seorang pecundang yg hanya berharap kberuntungan dr permainan buruk maka aq ga bangga krn slama ini persib slalu pny ciri khas agresif,pekerja keras,mental baja tp skrng ko d ajarkan jd tim lemah
lieur ah.meuning stop dulu nonton persib na.da rudet nonton na oge maen na teu aya bentuk,ngandelkeun keberuntungan,mentalna memble,unngul 2-1 wae langsung lambat maen na,semangatna nol,minim kreasi,jadi malu abi,tim pemaen baragus sa indonesia maen na cuma bertahan.kalo maen cuma bertahan wa janurrrr rekrut wae pemaen na bek wungkul 10 orang jadi ngahalangn kiper terus teu kudu nyerang percuma lah.siga nu tara latuhan wae,jeung siga tara evaluasi wae staff pelatih na maen teu aya perubahan….MAAF AKU BEGINI AKU SAYANG PERSIB……
Sok jebirken tah nu sok ngajaredog dna bench..
Hoyong ngadamel artikel di sima maung kmha carana nya?hehe
PT PBB moal madulikeun saran bobotoh salila pemasukan lancar…kudu rada diboikot…misal tong nyetadion…jiga di italy suporter sok kompak ngosongkeun stadion mun aya tindakan klub anu ngaco..
Di bench mah tempatna pelatih, asisten pelatih, pemain cadangan, medic team, kit man. Manager mah duduk manis we di tribun.