
Perjalanan membawamu
Bertemu denganku, ku bertemu kamu
Sepertimu yang kucari
Konon aku juga s’perti yang kaucari
Selesai sudah kiprah Persib di BRI Liga 1 2021/2022, seperti yang kita tahu dan banyak keluhkan, lagi dan lagi Persib gagal membawa pulang tropi juara. Entah mana yang salah, memang Persib yang tak layak atau ekspektasi kita saja yang terlalu tinggi. Selain itu bukan Liga di Indonesia nampaknya jika tak ada desas desus konpirasi. Persib digadang-gadang sebagai bagian dari itu. Mempermudah jalan bagi Bali United untuk meraih juara juga disebut sebagai tim yang membuat Persipura jatuh ke jurang degradasi. Apapun itu, berspekulasi adalah hak kalian semua.
Persib menjadi tim yang sulit mendapatkan kemenangan diawal musim untuk mencetak gol pun sangatlah sulit. Bahkan Persib harus mengganti mesin golnya diparuh musim. Perlahan Persib mulai bangkit dari tim yang sulit mendapatkan kemenangan menjadi tim yang tak terhentikan. Mungkin itu menjadi trigger munculnya asa bahwa Persib akan juara di musim ini. Sama seperti perjalanan cinta, seiring berjalannya waktu satu sama lain merasa yakin untuk melangkah ke tangga pelaminan.
Kukira kita asam dan garam
Dan kita bertemu di belanga
Asa juara semakin memuncak kala Persib bisa mengalahkan Persija dengan elegan, dan comeback stronger atas Arema. Tapi sangat disayangkan justru harus menelan hasil imbang saat melawan PSIS dan Persela. Diatas angin, Bali United lebih diuntungkan dari hasil pertandinga Persib. Meski berat, Persib masih memiliki peluang menuju tahta juara.
Tujuh laga final yang dicanangkan hanyalah wacana, Persib harus kembali puas dengan berbagi angka kala melakoni pertandingan melawan Persebaya dan Persik. Jelas, Bali United berhasil mengamankan trofi musim ini sebelum mereka bermain. Ibarat memperjuangkanmu, tapi restu berpihak pada yang lain. Kisah yang ternyata tak seindah itu~
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira ini ‘kan mudah
Kau-aku jadi kita (juara)
Kukira Persib akan berjuang habis-habisan. Menuntaskan semua pertandingan dengan kemenangan. Alih-alih berharap tim pesaing akan tisoledat, justru Persib sendiri yang malah tersungkur. Asa-asa yang harusnya tetap dijaga justru berbuah patah hati yang tak terkira. Kukira tim-tim lain adalah kendala, kukira Persib akan mudah menyelaskan tujuh laga finalnya, ternyata tidak, Sib! Redam kini sudah pijar istimewa, entah apa maksud dunia tentang ujung cerita, kita tak bersama.
Kerinduan Bobotoh akan gelar juara nampaknya sudah tak terbendung lagi, kami tak mau harus menunggu belasan tahun lagi agar gelar juara kembali ke Bandung. Mungkin akan menjadi kisah yang sangat menyenangkan jika Persib berhasil membawa gelar juara musim ini ke Bandung, tapi ya sudahlah memang mereka lebih berhak merayakan juara di tanahnya sendiri.
Semoga rindu (juara) ini menghilang
Konon katanya waktu sembuhkan
Akan adakah lagi yang sepertimu?
Kini, Persib harus berfokus pada persiapan di musim mendatang. Dua kali menjadi runner up di tahun 2021/2022 harusnya menjadi pelajaran yang penting agar Persib terus berbenah. Ingat! Juara teh nyak menang di laga final atau bercokol di puncak klasemen hingga akhir musim. Maneh teh Persib, lain Arsenal anu menganggap posisi 4 adalah juara. Bhaay~
Meski berujung kecewa karena ekspektasi kita sendiri pejuangan Persib sampai saat ini harus tetap kita apresiasi. Persib telah menyelesaikan musimnya dengan perjuangan meskipun kita menerimanya dengan banyak kekesalan. Persib bukan hanya akan kembali ke Bandung tapi (mungkin) juga ke Asia.
Terima Kasih. Semoga selamat sampai tujuan dan hati-hati di jalan, Sib!
Ditulis oleh Muhammad Luthfi Fadhlullah, sering berkicau diakun twitter @mlfadhlullah
Komentar Bobotoh