(Arena Bobotoh) Hariono yang Mengalah
Monday, 23 December 2019 | 19:44
Berakhir sudah untuk saat ini masa bakti sang pemilik nomor 24 di Persib, hari itu akhirnya datang hari dimana dua hal yang saya tidak sukai bekerjasama memunculkan dirinya bersama-sama yaitu perpisahan dan dadakan. Secara mendadak Persib mengumumkan tidak diperpanjangnya kontrak Hariono untuk musim yang akan datang tepat saat liga menyisakan satu pertandingan bersama itu keluarlah pernyataan bahwa alasan ia tak mendapatkan perpanjangan kontrak adalah faktor usia (34) lalu banyak kalangan bobotoh yang mempertanyakan keputusan tersebut dengan berargumen bahwa ditubuh Persib ada yang lebih tua daripada Hariono dan oleh karena itu mereka tidak terima jika umur yang jadi patokan. Maka izinkanlah saya menuangkan argumen saya soal isu kontrak Hariono ini yang sudah mengendap dikepala saya dan terus berteriak minta untuk dikeluarkan.
Saya pribadi tanpa menghilangkan rasa hormat pada semua jasa Mas Har buat Persib mencoba mengerti dibalik keputusan yang diambil coach Robert soal tak diperpanjangnya kontrak Hariono. Bukan soal usia tapi lebih ke slot pemain yang mungkin bisa dipakai oleh pemain lain. Jika merunut regulasi Liga 1 setiap tim maksimal hanya boleh mendaftarkan 30 pemain yang 7 diantara nya harus merupakan pemain dibawah umur 23 plus 4 diantaranya merupakan slot untuk pemain asing. Ini berarti Hariono berada didalam 19 pemain yang bisa didaftarkan bertambah rumit karena pos yang diisi Hariono adalah gelandang dimana berdasarkan daftar pemain Persib pos ini lah yang paling padat diisi pemain. Berbeda kasus dengan pemain lain yang lebih tua seperti I Made (38), Fabiano (37), Supardi (36) yang mengisi ditempat yang tak seramai itu. Hariono setidaknya harus bersaing dengan 5 pemain lain yang secara umur jauh lebih muda.
Hal itulah mungkin yang menguatkan (setidaknya dalam pandangan orang awam seperti saya) alasan dibalik tak diperpanjangnya kontrak Hariono. Dan semoga tidak ada bobotoh yang berharap musim depan Persib butut agar coach Robert dipecat karena sesuai apa yang mas Har katakan di pertandingan terakhirnya bersama Persib “Apalah arti nama dipunggung, dibanding lambang didada”. Akhirnya Hariono lah yang mengalah karena ialah yang paling mengerti bahwa tak ada yang lebih besar dari Persib itu sendiri.
Ingatlah mas Har, sepait apapun hal yang terjadi kami akan tetap disini menyambutmu kembali saat kau datang menutup buku perjalanan sepakbola mu yang indah ini. Hariono datang ke Tanah Legenda dan pulang sebagai Legenda itu sendiri. Hidup Mas Har!
Ditulis oleh Bobotoh dengan akun Twitter @dibagasi

Berakhir sudah
untuk saat ini masa bakti sang pemilik nomor 24 di Persib, hari itu akhirnya datang hari dimana dua hal yang saya tidak sukai bekerjasama memunculkan dirinya bersama-sama yaitu perpisahan dan dadakan. Secara mendadak Persib mengumumkan tidak diperpanjangnya kontrak Hariono untuk musim yang akan datang tepat saat liga menyisakan satu pertandingan bersama itu keluarlah pernyataan bahwa alasan ia tak mendapatkan perpanjangan kontrak adalah faktor usia (34) lalu banyak kalangan bobotoh yang mempertanyakan keputusan tersebut dengan berargumen bahwa ditubuh Persib ada yang lebih tua daripada Hariono dan oleh karena itu mereka tidak terima jika umur yang jadi patokan. Maka izinkanlah saya menuangkan argumen saya soal isu kontrak Hariono ini yang sudah mengendap dikepala saya dan terus berteriak minta untuk dikeluarkan.
Saya pribadi tanpa menghilangkan rasa hormat pada semua jasa Mas Har buat Persib mencoba mengerti dibalik keputusan yang diambil coach Robert soal tak diperpanjangnya kontrak Hariono. Bukan soal usia tapi lebih ke slot pemain yang mungkin bisa dipakai oleh pemain lain. Jika merunut regulasi Liga 1 setiap tim maksimal hanya boleh mendaftarkan 30 pemain yang 7 diantara nya harus merupakan pemain dibawah umur 23 plus 4 diantaranya merupakan slot untuk pemain asing. Ini berarti Hariono berada didalam 19 pemain yang bisa didaftarkan bertambah rumit karena pos yang diisi Hariono adalah gelandang dimana berdasarkan daftar pemain Persib pos ini lah yang paling padat diisi pemain. Berbeda kasus dengan pemain lain yang lebih tua seperti I Made (38), Fabiano (37), Supardi (36) yang mengisi ditempat yang tak seramai itu. Hariono setidaknya harus bersaing dengan 5 pemain lain yang secara umur jauh lebih muda.
Hal itulah mungkin yang menguatkan (setidaknya dalam pandangan orang awam seperti saya) alasan dibalik tak diperpanjangnya kontrak Hariono. Dan semoga tidak ada bobotoh yang berharap musim depan Persib butut agar coach Robert dipecat karena sesuai apa yang mas Har katakan di pertandingan terakhirnya bersama Persib “Apalah arti nama dipunggung, dibanding lambang didada”. Akhirnya Hariono lah yang mengalah karena ialah yang paling mengerti bahwa tak ada yang lebih besar dari Persib itu sendiri.
Ingatlah mas Har, sepait apapun hal yang terjadi kami akan tetap disini menyambutmu kembali saat kau datang menutup buku perjalanan sepakbola mu yang indah ini. Hariono datang ke Tanah Legenda dan pulang sebagai Legenda itu sendiri. Hidup Mas Har!
Ditulis oleh Bobotoh dengan akun Twitter @dibagasi
