Arena Bobotoh: Evaluasi dan Optimisme Untuk Persib
Thursday, 25 February 2016 | 13:50
Gelaran Bali Island Cup (BIC) telah usai dan hasil yang didapat oleh Tim Maung Bandung dalam turnamen tersebut adalah Runner Up alias Juara ke-2 dengan poin 4 diatas Bali United sebagai tuan rumah dan PSS Sleman di juru kunci. Lantas apa yang dapat diambil dari hasil tersebut bagi Persib Bandung? Tentu segudang pelajaran bagi Persib rasa baru yang tengah mencari kepingan-kepingan puzzle pasca bergantinya nahkoda baru dan sepeninggal para pemain intinya yang kini squad bermaterikan pemain baru nan muda.
Sebetulnya, Persib datang ke Bali dengan nada optimisme yang sangat tinggi pasca performa mengesankan saat menggulung Bali United di Stadion Siliwangi kala melakoni laga uji coba yang saat itu diinisiasi oleh Asprov PSSI Jawa Barat (kalau tidak salah). Bagaimana tidak, sepanjang pertandingan, gaya heavy metal yang diperagakan anak asuh Dejan Antonic begitu memperlihatkan semangat menggelora, terbukti gelontoran 3 gol yang dilesakkan ke jala Bali United memberikan kemenangan yang disambut suka cita bobotoh yang menyaksikan langsung di Stadion maupun di layar kaca. Atraksi yang diperagakan punggawa baru seperti Kim Kurniawan, Aron da Silva, David laly, Rahmat Hidayat, Marko Krasic dan Hermawan menandai di mulainya era baru Persib di bawah Dejan Antonic.
Ya, pertandingan di malam itu menjadi ajang show up dari Persib “era” baru ini setelah beberapa pekan berlatih dengan squad baru tentunya. Meski masih menyimpan beberapa catatan, namun dapat dibilang kala itu, performa keseluruhan punggawa Persib cukup memuaskan.
Berkaca dari sana, seperti yang telah di ungkapkan diatas, Persib begitu optimis menatap Bali Island Cup meski beberapa kali kesempatan Dejan Antonic mengatakan bahwa target utama di ajang itu adalah melihat sejauh mana peningkatan performa tim secara keseluruhan dan tentu ajang evaluasi bagi tim karena ini merupakan ajang yang bisa di bilang preseason buat Persib. Ya, Dejan memang menargetkan agar Persib bisa memtik hasilnya ketika nanti terjun di ajang Indonesia Super Competition meski gelaran itu pun masih abu-abu. Tapi sekali lagi, Persib adalah Persib, yang memiliki atmospir berbeda dengan klub lainnya di Indonesia. Bagi tim sekelas Persib yang digandrungi oleh ribuan bahkan jutaan bobotoh dimanapun berada selalu memiliki “public expectations” yang sangat tinggi. Turnamen apapun yang diikuti Persib, selalu ada tuntutan untuk tampil all out dan jadi juara. Persib dan bobotoh nya yang punya pressure tinggi pada siapapun pelatihnya.
Dari tiga pertandingan yang telah di jalani oleh Maung Bandung, saya memiliki pendapat terhadap tim arahan Dejan Antonic ini :
- Lini belakang Persib masih sangat rapuh. Bahkan di beberapa akun supporter atau fanbase Persib lini belakang paling sering dibahas dalam cuitan-cuitannya. Bahkan hastag yang “unik” itu sangat kencang mewarnai komentar-komentar dari bobotoh. Tapi saya pun sangat setuju akan hal itu, Lini belakang Persib perlu dibenahi. Ya, Vlado butuh tandem layaknya bareng Jupe dulu. Meski hal ini sedikit terobati dengan hadrinya Purwaka yang penulis ingin sekali melihat lebih banyak lagi duet Vlado-Purwaka. Selain itu dua fullback yang mengapit dua CB ini terlihat belum maksimal. Dias Angga dalam beberapa kerap kali kerepotan disisi kanan, namun di match terakhir dimainkannya M. Agung rasanya perlu diberi kesempatan untuk pemuda asli dari Jabar ini untuk mengisi pos itu. Untuk sisi kiri Mas Toncip masih yang terbaiklah.
- Yang juga disorot dalam Persib saat ini adalah lini tengah khususnya sosok Attacking Midfielder yang sangat dibutuhkan oleh Persib. Tampaknya, bukan hanya penulis yang belum move on dari sosok Makan Konate atau Firman Utina. Gelandang jangkar Persib rasanya masih sangat aman bahkan bisa dibilang komplit dengan adanya Mas Har, Taufiq dan Kim Jeffrey. Hanya memang Persib benar-benar butuh sosok gelandang no 10. Rahmat Hidayat meski cukup bagus mengisi pos itu namun belum bisa memainkan peran yang ditinggalkan Konate dan Firman Utina. Persib harus segera mencari puzzle yang sangat penting ini, yaitu Gelandang yang memiliki daya jelajah tinggi, bisa menusuk dari berbagai sisi, yang mampu menjadi sosok yang sentral di lini kedua.
- Untuk lini serang, kehadiran pemain seperti Laly, Samsul, Atep, Tantan sangat-sangat oke. Mereka bisa bermain dikanan ataupun kiri, bahkan untuk Samsul dan tantan bisa jadi target man. Namun kehadiran Striker Murni yang bisa berfungsi menjadi pemantul juga dibutuhkan oleh Persib.
Apresiasi tentu harus selalu diberikan kepada manajemen dan tim peltih yang tidak tinggal diam melihat lubang-lubang di tim Persib ini. Gelandang dan Striker tampaknya tidak lama lagi bakal segera mendarat di kota Kembang pasca hengkangnya dua pemain impor Aron da Silva dan Marko Krasic yang dicoret. Tentu kehadiran dari pemain lokal berkualitas pun tetap kita nanti untuk menambah kualitas dan kedalaman squad di berbagai lini.
Dan rasa-rasanya memang kita harus bersabar untuk kembali melihat Maung Bandung untuk kembali mengaum. Namun optimisme itu harus tetap kita pelihara, setidaknya perbaikan-perbaikan sedang diupayakan tim pelatih, belum lagi para pemain muda yang kini cukup banyak menghiasi Persib menjadi aset berharga tentunya untuk Persib dimasa mendatang. Of course mari kita tunggu aksi selanjutnya Persib di Piala Bhayangkara dan optimis! Esok kan lebih baik Sib!
Penulis adalah bobotoh yang sedang menimba ilmu di tanah mataram berakun twitter @yogimfahmi

Gelaran Bali Island Cup (BIC) telah usai dan hasil yang didapat oleh Tim Maung Bandung dalam turnamen tersebut adalah Runner Up alias Juara ke-2 dengan poin 4 diatas Bali United sebagai tuan rumah dan PSS Sleman di juru kunci. Lantas apa yang dapat diambil dari hasil tersebut bagi Persib Bandung? Tentu segudang pelajaran bagi Persib rasa baru yang tengah mencari kepingan-kepingan puzzle pasca bergantinya nahkoda baru dan sepeninggal para pemain intinya yang kini squad bermaterikan pemain baru nan muda.
Sebetulnya, Persib datang ke Bali dengan nada optimisme yang sangat tinggi pasca performa mengesankan saat menggulung Bali United di Stadion Siliwangi kala melakoni laga uji coba yang saat itu diinisiasi oleh Asprov PSSI Jawa Barat (kalau tidak salah). Bagaimana tidak, sepanjang pertandingan, gaya heavy metal yang diperagakan anak asuh Dejan Antonic begitu memperlihatkan semangat menggelora, terbukti gelontoran 3 gol yang dilesakkan ke jala Bali United memberikan kemenangan yang disambut suka cita bobotoh yang menyaksikan langsung di Stadion maupun di layar kaca. Atraksi yang diperagakan punggawa baru seperti Kim Kurniawan, Aron da Silva, David laly, Rahmat Hidayat, Marko Krasic dan Hermawan menandai di mulainya era baru Persib di bawah Dejan Antonic.
Ya, pertandingan di malam itu menjadi ajang show up dari Persib “era” baru ini setelah beberapa pekan berlatih dengan squad baru tentunya. Meski masih menyimpan beberapa catatan, namun dapat dibilang kala itu, performa keseluruhan punggawa Persib cukup memuaskan.
Berkaca dari sana, seperti yang telah di ungkapkan diatas, Persib begitu optimis menatap Bali Island Cup meski beberapa kali kesempatan Dejan Antonic mengatakan bahwa target utama di ajang itu adalah melihat sejauh mana peningkatan performa tim secara keseluruhan dan tentu ajang evaluasi bagi tim karena ini merupakan ajang yang bisa di bilang preseason buat Persib. Ya, Dejan memang menargetkan agar Persib bisa memtik hasilnya ketika nanti terjun di ajang Indonesia Super Competition meski gelaran itu pun masih abu-abu. Tapi sekali lagi, Persib adalah Persib, yang memiliki atmospir berbeda dengan klub lainnya di Indonesia. Bagi tim sekelas Persib yang digandrungi oleh ribuan bahkan jutaan bobotoh dimanapun berada selalu memiliki “public expectations” yang sangat tinggi. Turnamen apapun yang diikuti Persib, selalu ada tuntutan untuk tampil all out dan jadi juara. Persib dan bobotoh nya yang punya pressure tinggi pada siapapun pelatihnya.
Dari tiga pertandingan yang telah di jalani oleh Maung Bandung, saya memiliki pendapat terhadap tim arahan Dejan Antonic ini :
- Lini belakang Persib masih sangat rapuh. Bahkan di beberapa akun supporter atau fanbase Persib lini belakang paling sering dibahas dalam cuitan-cuitannya. Bahkan hastag yang “unik” itu sangat kencang mewarnai komentar-komentar dari bobotoh. Tapi saya pun sangat setuju akan hal itu, Lini belakang Persib perlu dibenahi. Ya, Vlado butuh tandem layaknya bareng Jupe dulu. Meski hal ini sedikit terobati dengan hadrinya Purwaka yang penulis ingin sekali melihat lebih banyak lagi duet Vlado-Purwaka. Selain itu dua fullback yang mengapit dua CB ini terlihat belum maksimal. Dias Angga dalam beberapa kerap kali kerepotan disisi kanan, namun di match terakhir dimainkannya M. Agung rasanya perlu diberi kesempatan untuk pemuda asli dari Jabar ini untuk mengisi pos itu. Untuk sisi kiri Mas Toncip masih yang terbaiklah.
- Yang juga disorot dalam Persib saat ini adalah lini tengah khususnya sosok Attacking Midfielder yang sangat dibutuhkan oleh Persib. Tampaknya, bukan hanya penulis yang belum move on dari sosok Makan Konate atau Firman Utina. Gelandang jangkar Persib rasanya masih sangat aman bahkan bisa dibilang komplit dengan adanya Mas Har, Taufiq dan Kim Jeffrey. Hanya memang Persib benar-benar butuh sosok gelandang no 10. Rahmat Hidayat meski cukup bagus mengisi pos itu namun belum bisa memainkan peran yang ditinggalkan Konate dan Firman Utina. Persib harus segera mencari puzzle yang sangat penting ini, yaitu Gelandang yang memiliki daya jelajah tinggi, bisa menusuk dari berbagai sisi, yang mampu menjadi sosok yang sentral di lini kedua.
- Untuk lini serang, kehadiran pemain seperti Laly, Samsul, Atep, Tantan sangat-sangat oke. Mereka bisa bermain dikanan ataupun kiri, bahkan untuk Samsul dan tantan bisa jadi target man. Namun kehadiran Striker Murni yang bisa berfungsi menjadi pemantul juga dibutuhkan oleh Persib.
Apresiasi tentu harus selalu diberikan kepada manajemen dan tim peltih yang tidak tinggal diam melihat lubang-lubang di tim Persib ini. Gelandang dan Striker tampaknya tidak lama lagi bakal segera mendarat di kota Kembang pasca hengkangnya dua pemain impor Aron da Silva dan Marko Krasic yang dicoret. Tentu kehadiran dari pemain lokal berkualitas pun tetap kita nanti untuk menambah kualitas dan kedalaman squad di berbagai lini.
Dan rasa-rasanya memang kita harus bersabar untuk kembali melihat Maung Bandung untuk kembali mengaum. Namun optimisme itu harus tetap kita pelihara, setidaknya perbaikan-perbaikan sedang diupayakan tim pelatih, belum lagi para pemain muda yang kini cukup banyak menghiasi Persib menjadi aset berharga tentunya untuk Persib dimasa mendatang. Of course mari kita tunggu aksi selanjutnya Persib di Piala Bhayangkara dan optimis! Esok kan lebih baik Sib!
Penulis adalah bobotoh yang sedang menimba ilmu di tanah mataram berakun twitter @yogimfahmi

Saya setuju persib masih membutuhkan seorang jupe, persib jg butuh pemain belakang yg punya postur tinggi karna yg ada skrg pendek2 dan persib jg masih membutuhkan seorang gelandang yg punya jelajah tinggi dan punya kreatifitas ini semua ada di sosok Makan konate…
Saya setuju sekali,persib sekarang masih butuh sosok seperti jupr tidak cuma kembalinya vlado ke persib tapi tandem vlado juga yg di butuhkan seperti sosok jupe,dr lini tengah kita kenali era djajang seprti prince firman dan konate kedua ini sangat kreatifitas dan pandai persib blom bisa menenmukan sosok seperti keduanya dr lini depan sudak bagus sebenarnya sosok belencoso cuman kurang dr penyokong dan penyuplai bola itu yg bisa menerangkan sosok belencoso di persib seperti di klub sebelumnya kitchee.. lesahan lesahan bola bisa ia jadikan gol,dan saya rindukan dan masih sayangkan juga saya harap sosok zulham bisa meremput lagi di persib Aminnnn…… !!