(Arena Bobotoh) Dedikasi Satu Dekade untuk Persib, “Si Anak Hilang” Itu Bernama Atep
Monday, 14 January 2019 | 15:40
Mengawali karir junior sebagai sepakbola di PS UNI hingga akhirnya berada di skuad Maung Ngora pada tahun 2000 melambungkan namanya sebagai pemain muda berbakat, hingga akhirnya ia melanjutkan karirnya sebagai pemain Persiba Bantul. Tak berselang lama Persija Jakarta merekrutnya pada 2004 dan di sinilah bakatnya terlihat sangat cemerlang. Pesepakbola itu bernama Atep.
Kala itu tak banyak yang tahu tentang latar belakang sepakbola Atep yang sebenarnya karir mudanya digodok di kota kembang. Pria asal Cianjur tersebut tumbuh dan berkembang dengan tim ibu kota selama kurang lebih empat tahun. Ia merupakan gelandang sayap yang cukup berbahaya mempunyai permainan tipikal menyerang dan akselrasinya yang sangat lincah. Ia juga sempat bermain dengan timnas Indonesia pada piala AFF CUP 2006 U-20 yang diarsiteki Peter White.
Pada tahun 2008, “Si Anak Hilang” itu kembali ke kota Bandung untuk membela Persib pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2008-2009 yang gawangi oleh coach Jaya Hartono. Saat itu juga pemain lain satu angkatan dengan Atep yang diboyong ke Bandung di antaranya Hariono, Waluyo, Siswanto, Airlangga Sucipto, Maman Abdurrahman, Wildansyah, Hilton Moreira dan Rafael Bastos.
Atep tidak langsung serta merta bermain pada tim inti, ia lebih banyak berada di bangku cadangan. Barulah pada tahun 2009 ia mulai diberi kepercayaan lebih bermain dan mencetak gol perdananya saat melawan Pelita Jaya pada (5/5/2009). Namun sayang, saat itu Maung Bandung harus takluk di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Si Jalak Harupat. Pada tahun itulah Atep lambat laun mulai mendapatkan tempat utama pada skuad utama Persib.
Mengenakan nomor punggung 7 Atep layaknya CR7 dengan lincah ia selalu mengelabui para pemain lawan dengan gocekan ciamiknya, ia selalu memporak-porandakan pertahanan lawan, memberikan umpan manis dan sesekali ia selalu melesatkan tendangan dari luar kotak pinalti.
Teringat saat itu saya ketika menyaksikan Atep melesatkan sebuah gol cantik dari luar kotak pinalti, yang memaksa kiper Mukti Ali Raja memungut bola dari gawangnya pada menit ke-7 pada laga Persib vs Deltras Sidoarjo (30/5/2009) di Stadion Si Jalak Harupat. Persib menang dengan skor 6-1 pada laga tersebut yang merupakan kandang terakhir Persib di putaran kedua liga.
Seiring berjalannya waktu, Atep memiliki tempat istimewa di hati para Bobotoh. Meskipun terbilang tidak terlalu banyak mencetak gol, setidaknya permainan cantik Atep setiap musim membuat Bobotoh berdecak kagum, apalagi Atep muda saat itu sangat ngotot bermain dan mendongkrak performa Persib.
Gol fenomenal yang pernah dibuat Atep terjadi ketika ia berhasil mencetak gol ke mantan klub sebelumnya Persija Jakarta dihadapan publiknya sendiri yang memaksa skor akhir imbang 2-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (27/5/2012).
Impian Atep bersama Persib untuk meraih trofi liga bersama Persib akhrinya terwujud. Saat final ISL 2014 saat Persib berhasil mengandaskan perlawanan Persipura dengan skor 2-2 (3-5) lewat tendangan adu pinalti. Laga yang paling dikenang oleh Bobotoh dan Atep sebenarnya terjadi pada semi final Persib vs Arema di Stadion Jakabaring, Palembang (4/11/2014). Pria kelahiran 5 Juni 1985 tersebut berhasil mencetak gol kedua Persib saat babak tambahan waktu dan Makan Konate berhasil menutup kemenangan Persib menjadi 3-1. Pertandingan tersebut tidak kalah mendebarkan dengan pertandingan final, Persib hampir takluk, untunglah ada sosok Lord Atep yang berhasil membalikkan keadaan Persib.
Atep mengarungi karir bersama Persib sudah beberapa kali meraih trofi baik turnamen kecil maupun kompetisi besar. Trofi yang berhasil Lord Atep raih bersama Persib senior di antaranya Celebes Cup II (2012), Piala Presiden (2014), ISL (2014), Padang Mayor’s Cup (2015) dan Trofeo Friendly Match (2017).
Dua musim terakhir pada 2017 dan 2018 rupanya merupakan tahun yang cukup sulit dan berat bagi Atep untuk kembali mendapatkan posisi di tim inti Persib. Persaingan pemain memaksa Atep harus berbagi tempat dan sesekali dimainkan sebagai starter. Tepat pada Minggu (13/1/2019) Atep benar-benar dilepas Persib.
Bagaimanapun Atep tetaplah Lord dan legenda Persib yang patut diberi penghargaan setinggi-tingginya. Kontribusi, loyalitas, totalitas dan dedikasinya bagi Persib tidak bisa dipandang anggap remeh. Satu dekade untuk bermain bagi sebuah klub sepakbola bukanlah waktu yang sebentar.
Gol yang akan selalu diingat di musim terakhir bersama Persib, Atep berhasil mencetak satu gol ke gawang Arema FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (13/9/18) Persib berhasil menang 2-0. Tidak lupa juga gol Atep pada Piala Indonesia 2018 saat PSKC Cimahi berhasil ditaklukkan Persib dengan skor 2-1 di Stadion Wiradadaha, Tasikmalaya (15/08/2018).
Terima kasih Lord, semoga karirmu sebagai pesepakbola profesional selalu dikenang oleh seluruh pecinta sepakbola nasional. Tetaplah menjadi pemain sepakbola yang menginspirasi banyak orang. Perjuanganmu untuk Persib Bandung akan selalu Bobotoh kenang. Sekali lagi terima kasih Lord Atep, sehat dan sukses selalu.
Penghormatan untuk Atep sang legenda, kapten tim dan bagian dari sejarah Persib. Oleh Bobotoh yang hobi memotret, dengan akun Twitter @rcrsbrg404 dan akun instagram @ricofedelta

Mengawali karir junior sebagai sepakbola di PS UNI hingga akhirnya berada di skuad Maung Ngora pada tahun 2000 melambungkan namanya sebagai pemain muda berbakat, hingga akhirnya ia melanjutkan karirnya sebagai pemain Persiba Bantul. Tak berselang lama Persija Jakarta merekrutnya pada 2004 dan di sinilah bakatnya terlihat sangat cemerlang. Pesepakbola itu bernama Atep.
Kala itu tak banyak yang tahu tentang latar belakang sepakbola Atep yang sebenarnya karir mudanya digodok di kota kembang. Pria asal Cianjur tersebut tumbuh dan berkembang dengan tim ibu kota selama kurang lebih empat tahun. Ia merupakan gelandang sayap yang cukup berbahaya mempunyai permainan tipikal menyerang dan akselrasinya yang sangat lincah. Ia juga sempat bermain dengan timnas Indonesia pada piala AFF CUP 2006 U-20 yang diarsiteki Peter White.
Pada tahun 2008, “Si Anak Hilang” itu kembali ke kota Bandung untuk membela Persib pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2008-2009 yang gawangi oleh coach Jaya Hartono. Saat itu juga pemain lain satu angkatan dengan Atep yang diboyong ke Bandung di antaranya Hariono, Waluyo, Siswanto, Airlangga Sucipto, Maman Abdurrahman, Wildansyah, Hilton Moreira dan Rafael Bastos.
Atep tidak langsung serta merta bermain pada tim inti, ia lebih banyak berada di bangku cadangan. Barulah pada tahun 2009 ia mulai diberi kepercayaan lebih bermain dan mencetak gol perdananya saat melawan Pelita Jaya pada (5/5/2009). Namun sayang, saat itu Maung Bandung harus takluk di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Si Jalak Harupat. Pada tahun itulah Atep lambat laun mulai mendapatkan tempat utama pada skuad utama Persib.
Mengenakan nomor punggung 7 Atep layaknya CR7 dengan lincah ia selalu mengelabui para pemain lawan dengan gocekan ciamiknya, ia selalu memporak-porandakan pertahanan lawan, memberikan umpan manis dan sesekali ia selalu melesatkan tendangan dari luar kotak pinalti.
Teringat saat itu saya ketika menyaksikan Atep melesatkan sebuah gol cantik dari luar kotak pinalti, yang memaksa kiper Mukti Ali Raja memungut bola dari gawangnya pada menit ke-7 pada laga Persib vs Deltras Sidoarjo (30/5/2009) di Stadion Si Jalak Harupat. Persib menang dengan skor 6-1 pada laga tersebut yang merupakan kandang terakhir Persib di putaran kedua liga.
Seiring berjalannya waktu, Atep memiliki tempat istimewa di hati para Bobotoh. Meskipun terbilang tidak terlalu banyak mencetak gol, setidaknya permainan cantik Atep setiap musim membuat Bobotoh berdecak kagum, apalagi Atep muda saat itu sangat ngotot bermain dan mendongkrak performa Persib.
Gol fenomenal yang pernah dibuat Atep terjadi ketika ia berhasil mencetak gol ke mantan klub sebelumnya Persija Jakarta dihadapan publiknya sendiri yang memaksa skor akhir imbang 2-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (27/5/2012).
Impian Atep bersama Persib untuk meraih trofi liga bersama Persib akhrinya terwujud. Saat final ISL 2014 saat Persib berhasil mengandaskan perlawanan Persipura dengan skor 2-2 (3-5) lewat tendangan adu pinalti. Laga yang paling dikenang oleh Bobotoh dan Atep sebenarnya terjadi pada semi final Persib vs Arema di Stadion Jakabaring, Palembang (4/11/2014). Pria kelahiran 5 Juni 1985 tersebut berhasil mencetak gol kedua Persib saat babak tambahan waktu dan Makan Konate berhasil menutup kemenangan Persib menjadi 3-1. Pertandingan tersebut tidak kalah mendebarkan dengan pertandingan final, Persib hampir takluk, untunglah ada sosok Lord Atep yang berhasil membalikkan keadaan Persib.
Atep mengarungi karir bersama Persib sudah beberapa kali meraih trofi baik turnamen kecil maupun kompetisi besar. Trofi yang berhasil Lord Atep raih bersama Persib senior di antaranya Celebes Cup II (2012), Piala Presiden (2014), ISL (2014), Padang Mayor’s Cup (2015) dan Trofeo Friendly Match (2017).
Dua musim terakhir pada 2017 dan 2018 rupanya merupakan tahun yang cukup sulit dan berat bagi Atep untuk kembali mendapatkan posisi di tim inti Persib. Persaingan pemain memaksa Atep harus berbagi tempat dan sesekali dimainkan sebagai starter. Tepat pada Minggu (13/1/2019) Atep benar-benar dilepas Persib.
Bagaimanapun Atep tetaplah Lord dan legenda Persib yang patut diberi penghargaan setinggi-tingginya. Kontribusi, loyalitas, totalitas dan dedikasinya bagi Persib tidak bisa dipandang anggap remeh. Satu dekade untuk bermain bagi sebuah klub sepakbola bukanlah waktu yang sebentar.
Gol yang akan selalu diingat di musim terakhir bersama Persib, Atep berhasil mencetak satu gol ke gawang Arema FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (13/9/18) Persib berhasil menang 2-0. Tidak lupa juga gol Atep pada Piala Indonesia 2018 saat PSKC Cimahi berhasil ditaklukkan Persib dengan skor 2-1 di Stadion Wiradadaha, Tasikmalaya (15/08/2018).
Terima kasih Lord, semoga karirmu sebagai pesepakbola profesional selalu dikenang oleh seluruh pecinta sepakbola nasional. Tetaplah menjadi pemain sepakbola yang menginspirasi banyak orang. Perjuanganmu untuk Persib Bandung akan selalu Bobotoh kenang. Sekali lagi terima kasih Lord Atep, sehat dan sukses selalu.
Penghormatan untuk Atep sang legenda, kapten tim dan bagian dari sejarah Persib. Oleh Bobotoh yang hobi memotret, dengan akun Twitter @rcrsbrg404 dan akun instagram @ricofedelta
