(Arena Bobotoh) Adios Mang Encos
Sunday, 31 July 2016 | 17:04
Tanpa sengaja ketika berjalan-jalan di dunia khayal, saya menemukan sepucuk surat seorang keponakan kepada pamannya.
“Mang Encos, sebenernya Ujang ingin bilang ini langsung sama mamang, tapi karena keterbatasan Ujang, ujang hanya bisa menuliskannya dalam sepucuk surat. Ujang sudah mendengar kabar mamang mau putus sama si Bibi.
Ujang tidak keberatan kalo mang Encos memang harus putus sama si Bibi, Uwa sama Abah sudah mengambil keputusan seperti itu. Mungkin ini jalan yang terbaik buat Mamang dan Bibi. Tapi yang ujang sesalkan sikap uwa sama mamang. Apa yang Uwa lakuin ke mamang itu, jahat!. Dengan mengucilkan mamang di acara-acara kumpul keluarga. Paling tidak mamang seharusnya diperlakukan dengan baik bukan dikucilkan seperti ini, karena Mamang datang ke kehidupan Bibi juga dengan baik-baik, tidak baik buat citra Bibi nanti kedepannya. Bibi juga tidak bisa apa-apa mang, karena seperti mamang tahu, Bibi mah bagaimana Uwa.
Waktu Mamang pertama kali datang kesini besar harapan Ujang Mamang bisa membawa bibi dan keluarga menjadi lebih baik. Melihat sederet prestasi Mamang timbul harapan yang sangat besar mamang sebagai ujung tombak paling depan bagi Bibi bisa sesuai dengan ekspektasi atau bahkan melebihinya. Tapi apa mau dikata Mamang jauh dari yang diharapkan, kerja di pabrik kopi tapi mamang belum menghasilkan apapun. Kembalinya bibi di urus sama Abah, setelah sebelumnya Bibi di asuh sama orang asing ternyata tidak membuat Mamang termotivasi dan menunjukan karakter asli Mamang, entah karena mental atau memang kemampuan mamang yang mulai menurun.
Mang Encos jangan khawatir Uwa sama Abah sudah menyiapkan pengganti buat Mamang kelak, doakan semoga Bibi dapat pengganti yang terbaik ya mang. Ujang juga berharap mamang segera medapatkan pengganti Bibi dan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Sekali lagi, ujang mohon maaf ya mang, akhirnya harus seperti ini, semoga mamang dapat memaafkan keluarga ujang, terutama uwa.”
Membaca surat tersebut saya jadi teringat akan sosok mang Encos yang lain, Juan Carlos Belencoso. Apa yang terjadi kepada mang Encos dan Belencoso setali tiga uang diputuskan dan dikucilkan. Alasannya sama, sama-sama tidak sesuai ekspektasi.
Seperti si Ujang, saya pun menyesalkan sikap Persib yang dengan terang-terangan lewat statement Uwa – Manager Persib dan beberapa foto dimedia(seperti itu lah yang saya lihat dan baca di media) seolah-olah mengucilkan dan mengisolasi Belencoso. Riuh ramai di lini masa media sosial dengan tagar #SaveBelencoso pun menyeruak, bahkan seorang kawan, bobotoh wanita sampai curhat dan menangis melihat apa yang terjadi pada Belencoso, #RipHumanity yang dia gunakan sebagai tagar untuk menggambarkan perlakuan terhadap Belencoso. Toh bila memang harus di putus kontrak mengapa harus dikucilkan pula sebagai hukuman tambahan. Seharusnya dia diperlakukan sebagaimana mestinya karena dia pernah jadi bagian dari Persib Bandung, berjuang bersama pemain lainnya, meneteskan keringatnya di lapangan. Bila akhirnya dia tidak maksimal dan harus meninggalkan Bandung sudah sepantasnya dia diperlakukan dengan respect.
Bukan membicarakan skill atau pun statistik, tapi bagaimana memperlakukan seorang manusia. Adios Mang Encos! bila memang akhirnya harus berpisah, semoga kamu bisa lebih baik di klub baru mu kelak. Terima kasih atas kontribusi mu selama ini. Mengutip kalimat penutup si Ujang, Sekali lagi, ujang mohon maaf ya mang, akhirnya harus seperti ini, semoga mamang dapat memaafkan keluarga ujang, terutama uwa.
Penulis hanya seorang bobotoh yang hobi sare, biasa berkeliaran di twitter stalking hijaber dengan akun @gebogofficial

Tanpa sengaja ketika berjalan-jalan di dunia khayal, saya menemukan sepucuk surat seorang keponakan kepada pamannya.
“Mang Encos, sebenernya Ujang ingin bilang ini langsung sama mamang, tapi karena keterbatasan Ujang, ujang hanya bisa menuliskannya dalam sepucuk surat. Ujang sudah mendengar kabar mamang mau putus sama si Bibi.
Ujang tidak keberatan kalo mang Encos memang harus putus sama si Bibi, Uwa sama Abah sudah mengambil keputusan seperti itu. Mungkin ini jalan yang terbaik buat Mamang dan Bibi. Tapi yang ujang sesalkan sikap uwa sama mamang. Apa yang Uwa lakuin ke mamang itu, jahat!. Dengan mengucilkan mamang di acara-acara kumpul keluarga. Paling tidak mamang seharusnya diperlakukan dengan baik bukan dikucilkan seperti ini, karena Mamang datang ke kehidupan Bibi juga dengan baik-baik, tidak baik buat citra Bibi nanti kedepannya. Bibi juga tidak bisa apa-apa mang, karena seperti mamang tahu, Bibi mah bagaimana Uwa.
Waktu Mamang pertama kali datang kesini besar harapan Ujang Mamang bisa membawa bibi dan keluarga menjadi lebih baik. Melihat sederet prestasi Mamang timbul harapan yang sangat besar mamang sebagai ujung tombak paling depan bagi Bibi bisa sesuai dengan ekspektasi atau bahkan melebihinya. Tapi apa mau dikata Mamang jauh dari yang diharapkan, kerja di pabrik kopi tapi mamang belum menghasilkan apapun. Kembalinya bibi di urus sama Abah, setelah sebelumnya Bibi di asuh sama orang asing ternyata tidak membuat Mamang termotivasi dan menunjukan karakter asli Mamang, entah karena mental atau memang kemampuan mamang yang mulai menurun.
Mang Encos jangan khawatir Uwa sama Abah sudah menyiapkan pengganti buat Mamang kelak, doakan semoga Bibi dapat pengganti yang terbaik ya mang. Ujang juga berharap mamang segera medapatkan pengganti Bibi dan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Sekali lagi, ujang mohon maaf ya mang, akhirnya harus seperti ini, semoga mamang dapat memaafkan keluarga ujang, terutama uwa.”
Membaca surat tersebut saya jadi teringat akan sosok mang Encos yang lain, Juan Carlos Belencoso. Apa yang terjadi kepada mang Encos dan Belencoso setali tiga uang diputuskan dan dikucilkan. Alasannya sama, sama-sama tidak sesuai ekspektasi.
Seperti si Ujang, saya pun menyesalkan sikap Persib yang dengan terang-terangan lewat statement Uwa – Manager Persib dan beberapa foto dimedia(seperti itu lah yang saya lihat dan baca di media) seolah-olah mengucilkan dan mengisolasi Belencoso. Riuh ramai di lini masa media sosial dengan tagar #SaveBelencoso pun menyeruak, bahkan seorang kawan, bobotoh wanita sampai curhat dan menangis melihat apa yang terjadi pada Belencoso, #RipHumanity yang dia gunakan sebagai tagar untuk menggambarkan perlakuan terhadap Belencoso. Toh bila memang harus di putus kontrak mengapa harus dikucilkan pula sebagai hukuman tambahan. Seharusnya dia diperlakukan sebagaimana mestinya karena dia pernah jadi bagian dari Persib Bandung, berjuang bersama pemain lainnya, meneteskan keringatnya di lapangan. Bila akhirnya dia tidak maksimal dan harus meninggalkan Bandung sudah sepantasnya dia diperlakukan dengan respect.
Bukan membicarakan skill atau pun statistik, tapi bagaimana memperlakukan seorang manusia. Adios Mang Encos! bila memang akhirnya harus berpisah, semoga kamu bisa lebih baik di klub baru mu kelak. Terima kasih atas kontribusi mu selama ini. Mengutip kalimat penutup si Ujang, Sekali lagi, ujang mohon maaf ya mang, akhirnya harus seperti ini, semoga mamang dapat memaafkan keluarga ujang, terutama uwa.
Penulis hanya seorang bobotoh yang hobi sare, biasa berkeliaran di twitter stalking hijaber dengan akun @gebogofficial

Hampura ujang mang, teu bisa nulungan,,,,!!!
Uwa sama abah jahat,,,!!!
stju jng mimi mh,aslina krunya di kitukn mh k mng belencoso th
kira” malikirr moal kitu waaa nu di laluhurrr naa…karunya korbn euyy si uwa belencoso….
tah eta ! leres pisan kang/ceu, lamun kudu diputus kontrak mah, nya putuskeun weh atuh kontrak na, ulah nepi ka dikucil keun kitu. da si eta teh jelma, lain sato. aduhh aing mah euy, jadi we baper deui.
buat kang belen, coba cari klub lokal disini yg bagus dalam memberikan umpan, mungkin sriwijaya, persipura, atau pusamania, kalau bisa cetak gol sebanyak-banyaknya, dan jadikan itu sebagai pembuktian, bahwa ente adalah pemain berkualitas ! SENAH KATINGALIEUN TAH KU PERSIB !!!!!! kaduhung…kaduhung lah sakalian, ngarah karasaeun, baheula robertino nu dinyenyeri ku persib, ayeuna belencoso, engke saha deui tah ? sergio ??? semoga henteu !
#save belencoso
MANAGEMENT or MANAGER WAS NOT PROFESIONAL. THAT ALL……
Kabeh pamaen sasaha ge ulah nepi ka diperlakukeun kitu kong, asa harak pisan euy.eweuh etika jg respekna ka pamaen teh.klub luar ge asa jarang urg ngadangu kajadian siga kieu mah,komo deui ieu cenah budaya timur khusus na orang sunda nu santun, someah,dareuhdeuh kabatur ukur kasebutna mungkul gening.
Jadi urang nu era na ieu teh euy..ngaliang wae kitu..
teuing dol ah lieur manajemen teh, meni so pisan, pemaen rek dicoret, dijelaskeun secara terang2an, neangan pemaen pengganti dijelaskeun secara blak2an, nganilai performa pemain dijelaskeun secara gamblang, laina mere semangat jeung motivasi, kalahkah beuki ngaruntuhkeun mental. ANU KITU DI SEBUT TIM ?????
ane mah meni asa hayang ceurik teh dol, ningali gambar belen anu keur dilorong, ditambah deui maca artikel na,,, pas pemaen lain ngarobrol jeng hareureuy di lapangan, belencoso mah, ngahuleng we cenah, bari nyo.o bola, ciga kosong fikirana. meni kabayang teh eta, hulang huleng na. jeung cicingeun nana, unggal poe teh ngalamun we mereunnya. sumpah, meni teu nyangka eta persib meni nepi ka kitu. hadeuhh…… jeung babaturan sa tim sa kitu, komo jeung batur !
#savebelencoso
Geuning kitu..??
Kuring pernah ngalaman posisi jiga mang engkos, malah mah 2 kali dianggap teu mampu dina masalah pagawean maklum marketing dituntut target terus sumpah nyeuri hate lur, tp 2 kali eta oge kuring bisa ngabuktikeun yen kuring mampu, sangkan dunungan ngaletak ciduh sorangan LEBOK tah hehehehe… sok mang engcos di doa keun mudah2an bisa ngabuktikeun teu di persib oge di tim lain atuh jieun managemen ngegel curuk…
Sing sabar kang, sing lancar we dina padameulan na..
Arek kitu arek kieu kuring tetep ngadukung management….
Another localist
#JusticeForBelencoso
Bisa-bisa mun Manajemen PERSIB kieu wae… pas PERSIB maen stadion moal pinuh-pinuh, atawa ngadatengkeun baligo #savebelencoso, #RIPHumanity, jeung sajabana.
eyaan apa hoax iyeu teh?
bisi aya pihak nu di pojokkan/disalahkan…
khusnuzon wae lur… bisi salah kalakah pipilueun dosa ^_^
#SaveYourMoney4YouFamily
kade bisi aya karma na ….save belencoso secara profesional ….
Jadi asa kumahaaaa ieu da hate urg ka persib. Jd rubah gara2 kajadian ieu. Teu jiga baheula ayna mah persib teh
Ibarat si akang nu ditagih nikah ku si nyai, mung teu kekengingan rejeki kanggo biaya nikah, terus si nyai mutuskeun si akang bari BAEUD JIGA BUDAK TEU MEUNANG PERMEN! hiji kalimat kanggo nyai, rejeki,pati,jodo mah urusan gusti alloh, si akang mah mung tiasa ikhtiar. Kade nyai ah ulah jiga budak kampung, nyai teh nyandak nami URANG SUNDA NU CENAH SOMEAH. WASSALAAM