Antisipasi Kebocoran, Panpel Kerahkan Paskhas di Pintu Masuk Stadion
Friday, 31 January 2014 | 16:16
Persib Bandung akan membuka kompetisi Indonesia Super League 2014 pada 2 Februari mendatang menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat. Pihak panitia pelaksana atau panpel pun sudah mempersiapkan diri jelang bergulirnya laga perdana ISL tersebut. Dikatakan oleh ketua panpel pertandingan kandang Persib, Budi Bram Rachman, bahwa hingga saat ini masih ada kendala yang dihadapi beberapa hari jelang kick off dimulai. Selain ijin yang belum turun, kepastian mengenai penyiaran televisi juga masih tanda tanya.
“Untuk masalah live atau tidak masih belum pasti mungkin besok keputusannya. Karena ada yang bilang live tapi ada kemungkinan juga siaran tunda. Tapi itu belum tentu karena belum ada konfirmasi dari pihak Liga,” ungkapnya saat diwawancara di Gedung Pakuan, Jumat (31/1) pagi.
Menanggapi laga perdana yang biasanya menyedot banyak atensi bobotoh untuk hadir ke stadion, ditambah masih belum dipastikannya laga Persib ini ditanyangkan di televisi, panpel sengaja meminta bantuan kepada Paskhas (Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara). Pasukan ini akan dikerahkan di pintu masuk stadion untuk melakukan penjagaan. Diharapkan dengan semakin ketatnya penjagaan akan meminimalisir penonton yang mencoba masuk tanpa tiket resmi.
“Ya itu sudah diantisipasi karena biasanya pertandingan pertama itu menyedot penonton yang banyak. Jadi kita akan mendapat bantuan dari Paskhas di setiap pintu-pintu masuk. Ya mudah-mudahan bantuan dari Paskhas Angkatan Udara ini bisa membantu dan mengurangi tingkat kebocoran,” timpal pria yang akrab disapa Om Bram itu.
Selain untuk menghalau bobotoh yang masuk tanpa tiket, kehadiran Paskhas pun diproyeksikan untuk menyaring penonton yang hadir dengan membawa benda berbahaya seperti petasan, kembang api dll. Karena menurut Om Bram, PT Liga Indonesia sudah memperingatkan bahwa tidak ada tolerasi untuk pelanggaran tersebut.
“Untuk himbauan seperti biasa biasakan beli tiket dan jangan membawa petasan karena PT Liga sudah memperingatkan bahwa red flare, mercon dan petasan yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain sangat dilarang dan tidak ada toleransi untuk itu,” tegasnya.

Persib Bandung akan membuka kompetisi Indonesia Super League 2014 pada 2 Februari mendatang menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat. Pihak panitia pelaksana atau panpel pun sudah mempersiapkan diri jelang bergulirnya laga perdana ISL tersebut. Dikatakan oleh ketua panpel pertandingan kandang Persib, Budi Bram Rachman, bahwa hingga saat ini masih ada kendala yang dihadapi beberapa hari jelang kick off dimulai. Selain ijin yang belum turun, kepastian mengenai penyiaran televisi juga masih tanda tanya.
“Untuk masalah live atau tidak masih belum pasti mungkin besok keputusannya. Karena ada yang bilang live tapi ada kemungkinan juga siaran tunda. Tapi itu belum tentu karena belum ada konfirmasi dari pihak Liga,” ungkapnya saat diwawancara di Gedung Pakuan, Jumat (31/1) pagi.
Menanggapi laga perdana yang biasanya menyedot banyak atensi bobotoh untuk hadir ke stadion, ditambah masih belum dipastikannya laga Persib ini ditanyangkan di televisi, panpel sengaja meminta bantuan kepada Paskhas (Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara). Pasukan ini akan dikerahkan di pintu masuk stadion untuk melakukan penjagaan. Diharapkan dengan semakin ketatnya penjagaan akan meminimalisir penonton yang mencoba masuk tanpa tiket resmi.
“Ya itu sudah diantisipasi karena biasanya pertandingan pertama itu menyedot penonton yang banyak. Jadi kita akan mendapat bantuan dari Paskhas di setiap pintu-pintu masuk. Ya mudah-mudahan bantuan dari Paskhas Angkatan Udara ini bisa membantu dan mengurangi tingkat kebocoran,” timpal pria yang akrab disapa Om Bram itu.
Selain untuk menghalau bobotoh yang masuk tanpa tiket, kehadiran Paskhas pun diproyeksikan untuk menyaring penonton yang hadir dengan membawa benda berbahaya seperti petasan, kembang api dll. Karena menurut Om Bram, PT Liga Indonesia sudah memperingatkan bahwa tidak ada tolerasi untuk pelanggaran tersebut.
“Untuk himbauan seperti biasa biasakan beli tiket dan jangan membawa petasan karena PT Liga sudah memperingatkan bahwa red flare, mercon dan petasan yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain sangat dilarang dan tidak ada toleransi untuk itu,” tegasnya.

Saran ka panpel nu mariksa tiket ku polwan biasana polawan man anti sogok jeung nu nyogok ge sok rada segen ai ka awewe mah
jam sabaraha kick off na lur?, harianeun we mun siaran tunda mah…..mending keneh ku ANTEVE deui we atuh tong ku MNCTV mun teu mampu nyiarkeun langsung Persib mah!!!
imo: mun anteve nu nyepeng hak siar oge, ari masalahna jiga kieu mah moal jauh beda keputusan langsung atau tunda na…
baca di goal…persib vs sriwijaya disiarkeun (live) rcti jam 19.00 wib (jadwal bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan)
tong hilap nyayogikeun oge sniper kanggo ngabedil oknum bobotoh nu sok mawa flare. geus nyaho di larang angger wae sok baredegong nyareungeutan wae nu kitu. Tah nu kieu bobotoh nu ngarugikeun Persib teh.
sayah tara meuli tiket ti calo, ngahaja supaya teu kajadian nu teupararuguh, tapi angger tiket sayah tara disobekeun kunu jaga (nu bajuna belang) sigana rek dijual deui, kumaha tah?????
Mudah2an bisa ngontrol, da biasana ge taun2 kamari aparat oge sok ngasupkeun penonton tanpa tiket(keluargana), usul sy mah ganti2 nu jagana ulah terus2 eta2 wungkul.
moga2 lancar we lah…
ti taun ka taun aya we kasus kebocoran/tiket kucel/flare/petasan…padahal di gerbang geus difilter…ckckck..soal nu kararieu mah kreatif euy 😛
Saha wae nu ngajagana mun mentalna koruptor mah tetep wae aya PENONGTON SILUMAN.
Yeuuuh lamun pas penyobekan tiket penta we sobekana kudu ngalawan da emg kodratna kudu disobek eta hak arurang , disentak sentak deui da urg mh te salah , JAGA PINTU MASUK OLEH HANSIP !!!
Heran di Indonesia mah apa-apa teh kudu ribet.
Eta bobotoh anu teu boga duit keur meli karcis mah ngajedog we di imah, nonton di tv. tong hayang ka stadion ngariwehkeun leheng mun meli karcismah.
Ku tiket gelang atau tiket model ATM, dijaga deui ku oknum aparat mah angger we teu disobek, dijual deui ka calo meuren, nu tanpa tiket asal nego bayar sekian bisa arasup, tah nu karitu nu ngarugiken Persib teh. Aparat mah husus we jaga keamanan !