Antiklimaks, Indonesia Dijungkalkan Malaysia di GBK
Thursday, 05 September 2019 | 21:55
Indonesia gagal memanfaatkan status tuan rumah ketika menghadapi Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Kamis (5/9/2019) malam dalam babak kualifikasi Piala Dunia Grup G. Mampu dua kali unggul lewat gol Beto Goncalvez, dua kali pula berhasil disamakan tim Malaysia.
Antiklimaks di ujung pertandingan, pasalnya Malaysia berhasil membalikkan keadaan saat ketahanan fisik dan konsentrasi pemain Indonesia terlihat menurun. Indonesia tertunduk lesu, kekalahan di pertandingan pembuka 2-3 di hadapan suporter sendiri yang memadati stadion.
BABAK I
Simon McMenemy menurunkan pemain terbaiknya dengan formasi baku 4-3-3. Diawal babak Stefano Lilipaly lolos dari jebakan offside, penetrasi ke dalam kotak penalti ia beri umpan untuk diteruskan Alberto Beto Goncalvez, sayang passing terlalu lemah dapat dibaca penjaga gawang Malaysia Farizal Marlias.
Stadion GBK bergemuruh keras, saat Beto sukses ceploskan bola ke gawang Malaysia berkat umpan terobosan brilian Saddil Ramdani membuat Beto leluasa mencatatkan angka dan berselebrasi. Menit 11 Indonesia memimpin lebih dulu.
Memasuki menit 17 pertahanan Malaysia kocar-kacir, center back mereka Brendan Gan hampir bunuh diri ketika hendak melakukan intersep. Periode menit 25 Malaysia mulai mampu mengontrol permainan. Pergerakan-pergerakan berbahaya di depan kotak penalti Indonesia dilakukan hingga pelanggaran kerap dilakukan.
Set piece melengkung berbahaya M Nor Azam menit 31 tipis di sisi kanan Andritany. Menit 35 pelatih Malaysia Tan Chen Heo memasukkan pemain naturalisasi asal Gambia Muhamadou Sumareh gantikan Hadin Azman.
Pergantian pemain yang ‘tokcer’ membuahkan hasil, sentuhan pertama Sumareh langsung bisa mencetak gol setelah lolos dari jebakan offside di sisi kanan pertahanan Indonesia. Sontekannya ke tiang jauh buat Andritany rela gawangnya kebobolan, skor 1-1.
Indonesia langsung bereaksi melalui serangan cepat menit 40, Beto lakukan placing dari luar kotak penalti dan buat kembali Garuda memimpin 2-1. Skor tersebut bertahan hingga babak pertama selesai.
BABAK II
Simon mengganti Zulfiandi oleh Rizky Pellu memulai babak kedua. Lilipaly berpeluang cetak gol ketiga Indonesia, andai gocekannya menipu pertahanan Malaysia bisa diakhiri dengan finishing yang akurat. Sayang, bola menyamping.
Menit 50 Saddil kemudian digantikan pemain cepat lainnya Irfan Jaya. Satu crossing manisnya menit 53 membahayakan gawang Malaysia, karena kelincahannya pula Corbin Ong dikartu kuning wasit asal Korea Selatan.
Melakukan kecerobohan menit 61 gawang Indonesia hampir dibobol M Syafiq, satu tackle terakhir Ricky Fajrin bisa gagalkan usaha pemain Malaya. Namun tidak untuk kesempatan selanjutnya menit 66, kehilangan konsentrasi atas kemelut di depan gawang, M Syafiq menghukum pertahanan Indonesia dengan sundulan, skor lagi imbang 2-2.
Ricky Fajrin alami cedera dan ditarik keluar digantikan Ruben Sanadi. Memasuki menit 80 Indonesia mulai kepayahan untuk meladeni permainan Malaysia. Tak banyak peluang lagi yang bisa diciptakan, bahkan Andritany melakukan blunder menit 85, beruntunglah masih bisa diatasi.
Dua kali unggul menjadi sia-sia, pasalnya Sumareh sukses mencetak gol pembalik keadaan di masa injury time saat stamina pemain Indonesia terlihat jelas kendur. Gol tersebut menjadi antiklimaks bagi Garuda, skor 3-2 untuk Malaysia menjadi hasil akhir pertandingan.

Indonesia gagal memanfaatkan status tuan rumah ketika menghadapi Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Kamis (5/9/2019) malam dalam babak kualifikasi Piala Dunia Grup G. Mampu dua kali unggul lewat gol Beto Goncalvez, dua kali pula berhasil disamakan tim Malaysia.
Antiklimaks di ujung pertandingan, pasalnya Malaysia berhasil membalikkan keadaan saat ketahanan fisik dan konsentrasi pemain Indonesia terlihat menurun. Indonesia tertunduk lesu, kekalahan di pertandingan pembuka 2-3 di hadapan suporter sendiri yang memadati stadion.
BABAK I
Simon McMenemy menurunkan pemain terbaiknya dengan formasi baku 4-3-3. Diawal babak Stefano Lilipaly lolos dari jebakan offside, penetrasi ke dalam kotak penalti ia beri umpan untuk diteruskan Alberto Beto Goncalvez, sayang passing terlalu lemah dapat dibaca penjaga gawang Malaysia Farizal Marlias.
Stadion GBK bergemuruh keras, saat Beto sukses ceploskan bola ke gawang Malaysia berkat umpan terobosan brilian Saddil Ramdani membuat Beto leluasa mencatatkan angka dan berselebrasi. Menit 11 Indonesia memimpin lebih dulu.
Memasuki menit 17 pertahanan Malaysia kocar-kacir, center back mereka Brendan Gan hampir bunuh diri ketika hendak melakukan intersep. Periode menit 25 Malaysia mulai mampu mengontrol permainan. Pergerakan-pergerakan berbahaya di depan kotak penalti Indonesia dilakukan hingga pelanggaran kerap dilakukan.
Set piece melengkung berbahaya M Nor Azam menit 31 tipis di sisi kanan Andritany. Menit 35 pelatih Malaysia Tan Chen Heo memasukkan pemain naturalisasi asal Gambia Muhamadou Sumareh gantikan Hadin Azman.
Pergantian pemain yang ‘tokcer’ membuahkan hasil, sentuhan pertama Sumareh langsung bisa mencetak gol setelah lolos dari jebakan offside di sisi kanan pertahanan Indonesia. Sontekannya ke tiang jauh buat Andritany rela gawangnya kebobolan, skor 1-1.
Indonesia langsung bereaksi melalui serangan cepat menit 40, Beto lakukan placing dari luar kotak penalti dan buat kembali Garuda memimpin 2-1. Skor tersebut bertahan hingga babak pertama selesai.
BABAK II
Simon mengganti Zulfiandi oleh Rizky Pellu memulai babak kedua. Lilipaly berpeluang cetak gol ketiga Indonesia, andai gocekannya menipu pertahanan Malaysia bisa diakhiri dengan finishing yang akurat. Sayang, bola menyamping.
Menit 50 Saddil kemudian digantikan pemain cepat lainnya Irfan Jaya. Satu crossing manisnya menit 53 membahayakan gawang Malaysia, karena kelincahannya pula Corbin Ong dikartu kuning wasit asal Korea Selatan.
Melakukan kecerobohan menit 61 gawang Indonesia hampir dibobol M Syafiq, satu tackle terakhir Ricky Fajrin bisa gagalkan usaha pemain Malaya. Namun tidak untuk kesempatan selanjutnya menit 66, kehilangan konsentrasi atas kemelut di depan gawang, M Syafiq menghukum pertahanan Indonesia dengan sundulan, skor lagi imbang 2-2.
Ricky Fajrin alami cedera dan ditarik keluar digantikan Ruben Sanadi. Memasuki menit 80 Indonesia mulai kepayahan untuk meladeni permainan Malaysia. Tak banyak peluang lagi yang bisa diciptakan, bahkan Andritany melakukan blunder menit 85, beruntunglah masih bisa diatasi.
Dua kali unggul menjadi sia-sia, pasalnya Sumareh sukses mencetak gol pembalik keadaan di masa injury time saat stamina pemain Indonesia terlihat jelas kendur. Gol tersebut menjadi antiklimaks bagi Garuda, skor 3-2 untuk Malaysia menjadi hasil akhir pertandingan.

perasaan sedih jeung era batin nenjona..untung na we teu aya pemain Persib
PSSI ambrukkk…
Keok+rusuh+dsanksi fifa ah moal baleg bola diurus wanita euy ?
parah..loba muter2 di daerah pertahanan sorangan, passing loba salah, ngandelkeun sayap kudu lumpat tarik tapi babak ka 2 fisik drop. tungtungna pepelentungan teu puguh. lapangan tengah murni dikuasai Mal.
Teu aleg .. teu aleg .. teu aleg .. saatnya PSSI di rombak total ieu mah, teu berkah .. kacao karunya pamaen, pelatih, penonton, sponsor … pengurus PSSI nu AYEUNA mah teu kudu dipikarunya … nyieun blunder, salah urus, KKN .. ulah waka ngimpi lolos PIALA DUNIA .. nyieun heula jadwal kompetisi nu SEHAT heula weh .. SEHAT jang pamaen, pelatih, penonton, sponsor .. JUARA mah nuturkeun .. geus ah sakitu heula weh
Mending Abdul Azis dibanding Rizky Pellu…
Terus saat Andik dah melehoy dan banyak kehilangan bola, sugan teh Febri bakal asup… Tapi henteu…
Giliran striker dan sayapnya bagus, eh tengah belakang dan kipernya melehoy… Timnas itu kumpulan terbaik pemain dari seluruh Indonesia bukan pemain selera pelatih
Pssi=bisnis tiket mahal prestasi nol tingal sanksi fifa bos?
naon hubungan na jeung persib?