Andai Cetak Gol, Abdul Aziz Tak Mau Selebrasi
Wednesday, 01 March 2017 | 23:19
Abdul Aziz bintang pemain tim sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat, harus bentrok dengan tim kebanggaan Jabar Persib Bandung. Ya, Aziz yang kini menjadi andalan Pusamania Borneo FC (PBFC) akan menjalani partai emosionalnya dalam semi final Piala Presiden 2017, di Stadion Segiri, Kamis (2/3/2017).
Ini sekaligus adalah laga ketiganya melawan Maung Bandung, setelah tahun sebelumnya ia pun saling berhadapan saat membela panji Persiba. Ia gagal persembahkan kemenangan untuk timnya karena harus ditahan imbang 1-1 (putaran pertama ISC) dan menelan kekalahan 1-2 (putaran kedua).
Aziz cukup termotivasi mengkandaskan tim yang pernah membesarkannya di fase junior bersama Diklat Persib. Sikap profesional akan ditunjukkan meski lawannya itu adalah tim kota kelahiran.
“Besok pertandingan emosional. Karrna melawan tim tanah kelahiran saya, Bandung. Tapi justru saya termotivasi, saya akan bermain profesional. Saya mau bawa tim saya menang di leg pertama besok,” imbuh dia.
Kendati begitu, pemain 23 tahun itu bukanlah tipe seorang kacang yang lupa kulitnya, andai mencetak gol, dirinya tak akan merayakan gol. Terlebih banyak orang-orang yang dihormatinya di klub, manajemen, pelatih, termasuk pemain seangkatannya, Febri Hariyadi, Gian Zola dan Henhen Herdiana.
“Di luar pertandingan kita teman akrab. Tapi kalau sudah di dalam pertandingan tetap jadi lawan. Untuk menghormati saja jika saya cetal gol tidak akan melakukan selebrasi,” beber Aziz.

Abdul Aziz bintang pemain tim sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat, harus bentrok dengan tim kebanggaan Jabar Persib Bandung. Ya, Aziz yang kini menjadi andalan Pusamania Borneo FC (PBFC) akan menjalani partai emosionalnya dalam semi final Piala Presiden 2017, di Stadion Segiri, Kamis (2/3/2017).
Ini sekaligus adalah laga ketiganya melawan Maung Bandung, setelah tahun sebelumnya ia pun saling berhadapan saat membela panji Persiba. Ia gagal persembahkan kemenangan untuk timnya karena harus ditahan imbang 1-1 (putaran pertama ISC) dan menelan kekalahan 1-2 (putaran kedua).
Aziz cukup termotivasi mengkandaskan tim yang pernah membesarkannya di fase junior bersama Diklat Persib. Sikap profesional akan ditunjukkan meski lawannya itu adalah tim kota kelahiran.
“Besok pertandingan emosional. Karrna melawan tim tanah kelahiran saya, Bandung. Tapi justru saya termotivasi, saya akan bermain profesional. Saya mau bawa tim saya menang di leg pertama besok,” imbuh dia.
Kendati begitu, pemain 23 tahun itu bukanlah tipe seorang kacang yang lupa kulitnya, andai mencetak gol, dirinya tak akan merayakan gol. Terlebih banyak orang-orang yang dihormatinya di klub, manajemen, pelatih, termasuk pemain seangkatannya, Febri Hariyadi, Gian Zola dan Henhen Herdiana.
“Di luar pertandingan kita teman akrab. Tapi kalau sudah di dalam pertandingan tetap jadi lawan. Untuk menghormati saja jika saya cetal gol tidak akan melakukan selebrasi,” beber Aziz.

sok we maen sing alus..teu kudu ngagolken hayang disebut maen alus mah tempo mas haryono tara ngagolken oge disebut alus pan.. ke ges alus balik deui k persib
Kunaon cenah lipaja di bawa ka segiri tapi te maen kumaha atuh
mana livaja omdo….omdo