Ancaman Hukuman Kepada Pemain Timnas Tidak Tepat
Monday, 21 January 2013 | 16:55Gelandang Persib Bandung, Atep, menilai tidak tepat jika PSSI mengancam pemain yang tidak memenuhi panggilan timnas untuk Pra Piala Asia 2015. Menurut Atep, keterlibatannya di timnas turut ditentukan kebijakan manajemen klub.
“Soal timnas, saya menyerahkan ke manajemen. Secara personal tidak bisa saya berangkat ke timnas sendiri karena semua bergantung klub. Hukuman itu saya rasa tidak tepat kalau ditujukan ke pemain. Itu udah keputusan manajemen,” ujar Atep saat ditemui di Mess Persib, Senin (21/1).
PSSI mengancam hukuman 6 bulan tidak boleh berkiprah di kompetisi atau denda minimal Rp 100 juta jika pemain tidak memenuhi panggilan timnas untuk Pra piala Asia 2015. Sekjen PSSI Halim Mahfudz menilai pemain yang tidak memenuhi panggilan timnas telah melanggar kode disiplin PSSI pasal 78 tentang menolak panggilan timnas. Kasus ini akan dibawa ke Komisi Disiplin PSSI.
Seperti diberitakan, pelatih timnas Nil Maizar memanggil 56 pemain baik yang berkompetisi di Liga Super Indonesia maupun di Indonesian Premier League. Saat ini baru ada 24 pemain dari IPL yang telah memenuhi panggilan timnas tersebut sejak 5 Januari lalu.
Sedangkan dari 24 pemain LSI yang terpanggil timnas, tidak ada satupun yang memenuhi panggilan timnas untuk mengikuti pemusatan latihan di Medan. Tiga pemain Persib yang masuk dalam daftar tersebut adalah Atep, I Made Wirawan dan M Ridwan.
Menanggapi ancaman hukuman tersebut, Made tidak bisa berkomentar banyak. Namun senada dengan Atep, kiper Persib inipun menyiratkan ketidaksetujuannya atas ancaman terhadap pemain tersebut.
“Ga bisa bicara apa-apa kalau soal itu. Surat panggilan belum nyampe langsung ke pemainnya. Jadi saya heran juga kalau sampai ancamannya begitu. Tapi saya belum bisa bicara apa-apa kalau soal itu,” ucap pemain berdarah Bali ini.

Gelandang Persib Bandung, Atep, menilai tidak tepat jika PSSI mengancam pemain yang tidak memenuhi panggilan timnas untuk Pra Piala Asia 2015. Menurut Atep, keterlibatannya di timnas turut ditentukan kebijakan manajemen klub.
“Soal timnas, saya menyerahkan ke manajemen. Secara personal tidak bisa saya berangkat ke timnas sendiri karena semua bergantung klub. Hukuman itu saya rasa tidak tepat kalau ditujukan ke pemain. Itu udah keputusan manajemen,” ujar Atep saat ditemui di Mess Persib, Senin (21/1).
PSSI mengancam hukuman 6 bulan tidak boleh berkiprah di kompetisi atau denda minimal Rp 100 juta jika pemain tidak memenuhi panggilan timnas untuk Pra piala Asia 2015. Sekjen PSSI Halim Mahfudz menilai pemain yang tidak memenuhi panggilan timnas telah melanggar kode disiplin PSSI pasal 78 tentang menolak panggilan timnas. Kasus ini akan dibawa ke Komisi Disiplin PSSI.
Seperti diberitakan, pelatih timnas Nil Maizar memanggil 56 pemain baik yang berkompetisi di Liga Super Indonesia maupun di Indonesian Premier League. Saat ini baru ada 24 pemain dari IPL yang telah memenuhi panggilan timnas tersebut sejak 5 Januari lalu.
Sedangkan dari 24 pemain LSI yang terpanggil timnas, tidak ada satupun yang memenuhi panggilan timnas untuk mengikuti pemusatan latihan di Medan. Tiga pemain Persib yang masuk dalam daftar tersebut adalah Atep, I Made Wirawan dan M Ridwan.
Menanggapi ancaman hukuman tersebut, Made tidak bisa berkomentar banyak. Namun senada dengan Atep, kiper Persib inipun menyiratkan ketidaksetujuannya atas ancaman terhadap pemain tersebut.
“Ga bisa bicara apa-apa kalau soal itu. Surat panggilan belum nyampe langsung ke pemainnya. Jadi saya heran juga kalau sampai ancamannya begitu. Tapi saya belum bisa bicara apa-apa kalau soal itu,” ucap pemain berdarah Bali ini.

si djohar kalap………….., geus bubarkeun PSSI teh. percuma teu ngaruh
Pak Johar kalo anda masih ingin dihargai tolong perlihatkan kepemimpinan yg bijaksana, kalo trus seperti ini PSSI dan KPSI tidak akan mampu mencapai kata mufakat
aink mah lier ku pssi joharcok,.
Sok joharcok aynamah cuang gelut we jeung aink lah,,mun bisa bawa balad sia kabeh,!aink teu sien