Along Sedih Harus Berhadapan Dengan “Adik-Adiknya”
Tuesday, 24 April 2012 | 12:40Salah satu dari 4 mantan pemain Arema Indonesia di Persib abdnung yang memiliki kenangan indah dengan tim berjuluk Singo Edan tersebut adalah Noh Alam Shah. Dua Musim di Malang sejak 2009 hingga 2011, pemain asal Singapura yang biasa disapa Along ini telah membawa Arema menjadi juara dan runner up Liga Super Indonesia.
Rekan-rekannya di tim Arema sudah dianggapnya sebagai adik sendiri. Masa-masa sulit pada tahun pertamanya di Arema membentuk tim yang kala itu ditangani Robert Rene Albert, menjadi sebuah tim yang solid. Maka saat menginjakkan kaki kembali ke Malang, Along langsung menemui “adik-adiknya”.
“Saya pertama kali sampai, ya ketemu adek-adek saya. Saya anggap keluarga saya, semuanya dekat. Kita udah lewati susah-kesenangan sama-sama. Maka susah-pahit kalau harus berhadapan, bukan hanya Ridhuan aja. Tapi juga Alfarizi, Sunarto, Hendro, semuanya lah, anak-anak yang istimewa,” ujar Along di Hotel Regent Park Malang, pagi tadi.
Pada putaran II ini, Arema banyak melakukan perombakan pemain. Sembilan pemain baru kini tercatat sebagai pemain Arema, sebagaian besar adalah pemain Arema musim lalu. Mereka adalah Kurnia Meiga, Alfarizi, Hendro Siswanto, Dendi Santoso, M Ridhuan, Sunarto, Sutikno, Herman Dzumafo Epandi dan Alain Nkong.
“Saya sebagai kakak kan pengennya mengalah. Tapi saya ndak bisa tunjuk kepada orang sifat yang jelek sebagai pemain profesional. Dan saya harus memberi keringat yang semaksimal sesuai dengan bayaran gaji saya. Dan itu saya terapkan juga kepada adek-adek saya di Arema. Sesungguhnya dengan tekad apapun, kalau harus menang ya menang aja,” ungkap
Namun sebagai pemain profesional, Along tetap akan berusaha optimal untuk membawa kemenangan bagi Persib. Prestasi Persib yang sedang menurun, membutuhkan kerjasama tim untuk kembali bangkit. Terlepas dari sikap profesionalnya, secara pribadi Along merasa sedih karena harus berhadapan dengan para pemain Arema.
“Grogi sin enggak. Sedih aja lah. Ini aja udah kaya gini, ga bisa bicara. Mata aja udah pengen menangis. Setiap kekalahan nanti pasti ada kemenangan, setiap kesusahan pasti nanti ada kesenangan. Saya berdoa mengharap buat Persib lah kesenangannya karena kita pun susah juga. Kemarin saya dateng, bicara kepada adek-adek saya di Arema, ‘ga salah kan kalau mengalah kepada yang tua?’ ya kan?,” ucapnya sambil bercanda.

Salah satu dari 4 mantan pemain Arema Indonesia di Persib abdnung yang memiliki kenangan indah dengan tim berjuluk Singo Edan tersebut adalah Noh Alam Shah. Dua Musim di Malang sejak 2009 hingga 2011, pemain asal Singapura yang biasa disapa Along ini telah membawa Arema menjadi juara dan runner up Liga Super Indonesia.
Rekan-rekannya di tim Arema sudah dianggapnya sebagai adik sendiri. Masa-masa sulit pada tahun pertamanya di Arema membentuk tim yang kala itu ditangani Robert Rene Albert, menjadi sebuah tim yang solid. Maka saat menginjakkan kaki kembali ke Malang, Along langsung menemui “adik-adiknya”.
“Saya pertama kali sampai, ya ketemu adek-adek saya. Saya anggap keluarga saya, semuanya dekat. Kita udah lewati susah-kesenangan sama-sama. Maka susah-pahit kalau harus berhadapan, bukan hanya Ridhuan aja. Tapi juga Alfarizi, Sunarto, Hendro, semuanya lah, anak-anak yang istimewa,” ujar Along di Hotel Regent Park Malang, pagi tadi.
Pada putaran II ini, Arema banyak melakukan perombakan pemain. Sembilan pemain baru kini tercatat sebagai pemain Arema, sebagaian besar adalah pemain Arema musim lalu. Mereka adalah Kurnia Meiga, Alfarizi, Hendro Siswanto, Dendi Santoso, M Ridhuan, Sunarto, Sutikno, Herman Dzumafo Epandi dan Alain Nkong.
“Saya sebagai kakak kan pengennya mengalah. Tapi saya ndak bisa tunjuk kepada orang sifat yang jelek sebagai pemain profesional. Dan saya harus memberi keringat yang semaksimal sesuai dengan bayaran gaji saya. Dan itu saya terapkan juga kepada adek-adek saya di Arema. Sesungguhnya dengan tekad apapun, kalau harus menang ya menang aja,” ungkap
Namun sebagai pemain profesional, Along tetap akan berusaha optimal untuk membawa kemenangan bagi Persib. Prestasi Persib yang sedang menurun, membutuhkan kerjasama tim untuk kembali bangkit. Terlepas dari sikap profesionalnya, secara pribadi Along merasa sedih karena harus berhadapan dengan para pemain Arema.
“Grogi sin enggak. Sedih aja lah. Ini aja udah kaya gini, ga bisa bicara. Mata aja udah pengen menangis. Setiap kekalahan nanti pasti ada kemenangan, setiap kesusahan pasti nanti ada kesenangan. Saya berdoa mengharap buat Persib lah kesenangannya karena kita pun susah juga. Kemarin saya dateng, bicara kepada adek-adek saya di Arema, ‘ga salah kan kalau mengalah kepada yang tua?’ ya kan?,” ucapnya sambil bercanda.

pas kamari lawan persela oge si along mah euweuh gawe, kalahka najong pemaen batur meunang kartu weh…
ieu pemaen niat teu ngabela Persib?????
Taruhan aah.. PERSIB eleh tah minimal 1-0 !!!!
Pemainna ge geus lalesu kitu jiga si along jeung Zul.
LIEEUUURRR
anjing asa gareleh nempo bobotoh lain iye mah nga dukung kalakah ng moyokan eta naon bobotoh lain da bobotoh mah moal moyokan ktu sok mrnh grea maen