Aji: Mental dan Keberuntungan Berpengaruh dalam Adu Penalti
Saturday, 22 November 2014 | 20:08
Persib Bandung U-17 harus memupus harapan untuk melaju ke babak semifinal. Di fase 8 besar, langkah Maung Ngora terhenti setelah kalah dalam drama adu penalti melawan Persis Solo U-17 di Lapangan Pusdikpom, Cimahi, Sabtu (22/11), dengan skor 6-5 (2-2). Pelatih Persib Aji Brata mengakui bahwa tim lawan lebih siap sehingga bisa memenangi laga ini.
“Ya memang kita akui. Saya sudah bilang kan, siapa yang paling siap dia lah yang memenangkan pertandingan. Semua yang masuk 8 besar ini tidak bisa dianggap enteng. Lapangan bagus, mungkin keberuntungan belum berpihak kepada kita,” ucap Aji saat ditemui setelah pertandingan.
Ia mengatakan bahwa secara permainan, kedua tim tampil cukup berimbang. Namun kelengahan anak asuhnya di setiap menit-menit awal di babak pertama dan kedua, menjadi petaka dan harus dibayar mahal dengan adu penalti. Persis mencetak gol pada menit ke-6 dan 47. Persib selalu mencetak gol penyeimbang sehingga skor 2-2 bertahan hingga waktu normal habis. Dalam adu penalti, 2 penendang terakhir Persib gagal menghasilkan gol. Di kubu lawan, hanya seorang penendang dari Persis yang gagal membobol gawang Persib.
“Sudah dipersiapkan latihan penalti. Tapi sekelas (Gian) Zola tendang penalti masih ke atas, berarti kan tetap tekanan mental kita besar. Kalau adu penalti memang terpengaruh faktor luck (keberuntungan). Mungkin Tuhan berkehendak lain,” lanjutnya.
Sementara itu, pelatih Persis Agus Pratikto, menyatakan bahwa para pemainnya berhasil tampil dengan disiplin dan sabar. Agus menginstruksikan timnya untuk menjaga ketat pemain-pemain kunci Persib dan strategi tersebut berhasil. Ia pun menyayangkan dua kali keunggulan timnya di pertandingan ini gagal dijaga oleh anak asuhnya sehingga Persib 2 kali mencetak gol balasan.
“Anak-anak lebih disiplin dan sabar dan akhirnya membuahkan hasil. Walaupun pertandingan harus diselesaikan dengan adu penalti, tapi mereka sudah berjuang keras untuk memenangkan pertandingan ini,” ungkapnya.

Persib Bandung U-17 harus memupus harapan untuk melaju ke babak semifinal. Di fase 8 besar, langkah Maung Ngora terhenti setelah kalah dalam drama adu penalti melawan Persis Solo U-17 di Lapangan Pusdikpom, Cimahi, Sabtu (22/11), dengan skor 6-5 (2-2). Pelatih Persib Aji Brata mengakui bahwa tim lawan lebih siap sehingga bisa memenangi laga ini.
“Ya memang kita akui. Saya sudah bilang kan, siapa yang paling siap dia lah yang memenangkan pertandingan. Semua yang masuk 8 besar ini tidak bisa dianggap enteng. Lapangan bagus, mungkin keberuntungan belum berpihak kepada kita,” ucap Aji saat ditemui setelah pertandingan.
Ia mengatakan bahwa secara permainan, kedua tim tampil cukup berimbang. Namun kelengahan anak asuhnya di setiap menit-menit awal di babak pertama dan kedua, menjadi petaka dan harus dibayar mahal dengan adu penalti. Persis mencetak gol pada menit ke-6 dan 47. Persib selalu mencetak gol penyeimbang sehingga skor 2-2 bertahan hingga waktu normal habis. Dalam adu penalti, 2 penendang terakhir Persib gagal menghasilkan gol. Di kubu lawan, hanya seorang penendang dari Persis yang gagal membobol gawang Persib.
“Sudah dipersiapkan latihan penalti. Tapi sekelas (Gian) Zola tendang penalti masih ke atas, berarti kan tetap tekanan mental kita besar. Kalau adu penalti memang terpengaruh faktor luck (keberuntungan). Mungkin Tuhan berkehendak lain,” lanjutnya.
Sementara itu, pelatih Persis Agus Pratikto, menyatakan bahwa para pemainnya berhasil tampil dengan disiplin dan sabar. Agus menginstruksikan timnya untuk menjaga ketat pemain-pemain kunci Persib dan strategi tersebut berhasil. Ia pun menyayangkan dua kali keunggulan timnya di pertandingan ini gagal dijaga oleh anak asuhnya sehingga Persib 2 kali mencetak gol balasan.
“Anak-anak lebih disiplin dan sabar dan akhirnya membuahkan hasil. Walaupun pertandingan harus diselesaikan dengan adu penalti, tapi mereka sudah berjuang keras untuk memenangkan pertandingan ini,” ungkapnya.
