Cerdik Mainkan Tempo Jadi Kunci Kemenangan Persib
Saturday, 13 August 2016 | 22:22
Cermat memainkan tempo menjadi salah satu kunci sukses Persib dalam menjungkalkan Barito Putra dengan skor 2-0. Sang pelatih Persib, Jajang Nurjaman paham betul tim tamu yang dihuni darah muda akan tampil cepat dan bermain terbuka. Hal itu pada akhirnya menyisakan lubang-lubang yang bisa dimanfaatkan oleh Persib. Pria yang akrab disapa Janur tersebut sengaja meminta pasukannya tidak meladeni aggresifitas Adam Alis dan kawan-kawan.
“Untuk pertandingan kita tahu persis Barito dihuni muda bertalenta di tengah dan semua muda. Kemudian belum lagi mereka punya top skorer dan kita coba kembangkan tempo dan tidak terpancing permainan mereka. Kita coba sabar, bukan lambat tapi baru di sepertiga zona kita tekan,” ujar Jajang dalam jumpa pers di Stadion Pakansari, Sabtu (13/8).
Dalam melancarkan serangan, Janur menginstruksikan kepada pemainnya untuk mengalirkan bola secara perlahan. Ketika Vladimir Vujovic dan Rudolf Yanto Basna memegang bola, umpan jauh menjadi hal yang haram dilakukan. Bola harus dialirkan dulu ke Hariono dan Kim di tengah sebelum umpan terobosan dilepas ke kedua winger. Taktik tersebut dikatakan oleh Janur mampu membongkar rapatnya pertahanan anak-anak Barito.
“Dari belakang coba sabar masuk ke Hariono dan kita coba ke depan dan berhasil. Banyak through pass yang sukses dan banyak peluang juga dari bola mati yang harusnya jadi gol,” ungkapnya.
Pintar memainkan tempo pun semakin terlihat ketika Persib sudah unggul dengan margin 2 gol. Zulham Zamrun dan pemain lain mulai nyaman untuk melakukan aksi-aksi yang menghibur. Kondisi itu pun semakin membuat pemain Barito Putra bernafsu untuk merebut bola dan melancarkan counter attack dengan buru-buru. Dikatakan oleh Janur, skill yang dimiliki oleh anak asuhnya memang sangat mumpuni untuk mempertontonkan aksi memikat di atas lapangan.
“Karakter pemain kita seperti itu, ada sisi entertaint tapi kalau sudah leading baru muncul. Karena kepercaayaan diri sudah tumbuh dan permainan jadi menghibur,” tandasnya.

Cermat memainkan tempo menjadi salah satu kunci sukses Persib dalam menjungkalkan Barito Putra dengan skor 2-0. Sang pelatih Persib, Jajang Nurjaman paham betul tim tamu yang dihuni darah muda akan tampil cepat dan bermain terbuka. Hal itu pada akhirnya menyisakan lubang-lubang yang bisa dimanfaatkan oleh Persib. Pria yang akrab disapa Janur tersebut sengaja meminta pasukannya tidak meladeni aggresifitas Adam Alis dan kawan-kawan.
“Untuk pertandingan kita tahu persis Barito dihuni muda bertalenta di tengah dan semua muda. Kemudian belum lagi mereka punya top skorer dan kita coba kembangkan tempo dan tidak terpancing permainan mereka. Kita coba sabar, bukan lambat tapi baru di sepertiga zona kita tekan,” ujar Jajang dalam jumpa pers di Stadion Pakansari, Sabtu (13/8).
Dalam melancarkan serangan, Janur menginstruksikan kepada pemainnya untuk mengalirkan bola secara perlahan. Ketika Vladimir Vujovic dan Rudolf Yanto Basna memegang bola, umpan jauh menjadi hal yang haram dilakukan. Bola harus dialirkan dulu ke Hariono dan Kim di tengah sebelum umpan terobosan dilepas ke kedua winger. Taktik tersebut dikatakan oleh Janur mampu membongkar rapatnya pertahanan anak-anak Barito.
“Dari belakang coba sabar masuk ke Hariono dan kita coba ke depan dan berhasil. Banyak through pass yang sukses dan banyak peluang juga dari bola mati yang harusnya jadi gol,” ungkapnya.
Pintar memainkan tempo pun semakin terlihat ketika Persib sudah unggul dengan margin 2 gol. Zulham Zamrun dan pemain lain mulai nyaman untuk melakukan aksi-aksi yang menghibur. Kondisi itu pun semakin membuat pemain Barito Putra bernafsu untuk merebut bola dan melancarkan counter attack dengan buru-buru. Dikatakan oleh Janur, skill yang dimiliki oleh anak asuhnya memang sangat mumpuni untuk mempertontonkan aksi memikat di atas lapangan.
“Karakter pemain kita seperti itu, ada sisi entertaint tapi kalau sudah leading baru muncul. Karena kepercaayaan diri sudah tumbuh dan permainan jadi menghibur,” tandasnya.

euh …….ari menang meni pd muji ari eleh mah di jejeleh beak ka daek, tapi mun di lenyepan mah ku sarerea ari pujian teh bakal jadi bumerang jeng sabalik na tieta dei