18 Klub ISL Keluarkan Petisi Deklarasi Bandung
Friday, 20 February 2015 | 21:47
Keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang tidak mengeluarkan rekomendasi bergulirnya Indonesia Super League 2015, mengundang reaksi keras dari klub-klub peserta kompetisi. Delapan belas klub berkumpul di Bandung mendeesak operator kompetisi, PT Liga Indonesia untuk tidak mengindahkan keputusan BOPI.
Suara 18 klub tertuang dalam Deklarasi Bandung yang dibacakan oleh Rocky Bebena wakil dari Persipura Jayapura. Pernyataan sikap ini dilakukan di Lapangan Progresif Bandung, Jumat (20/2) malam.
Deklarasi ini tergerak atas 3 keputusan yang berkaitan dengan batalnya kikc off ISL yang semula direncanakan pada 20 Februari ini. Ketiganya adalah keputusan Menpora lewat BOPI yang melarang kick off yang menyebabkan ketidakpastian kompetisi, Surat FIFA per tanggal 19 Februari dan keputusan Exco pada 19 Februari yang menyatakan kondisi ini sebagai kondisi force majoeur.
Berikut petisi yang disuarakan 18 klub:
1. Perintahkan PT Liga Indonesia sebagai operator ISL untuk
a. Tidak mengindahkan apa yang ditetapkan oleh Menpora melalui BOPI, terkait dengan persyaratan dalam penerbitan rekomendasi izin ISL.
b. Merencanakan penyusunan jadwal baru ISL 2015
c. Melakukan penyesuaian program dalam masa transisi hingga kick off
d. Mengambil langkah strategis lainnya untuk memproteksi bisnis klub.
2. Memohon kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mengambil tindakan tegas atas keputusan Menpora terhadap sepakbola Indonesia yang esensi dan substansinya adalah melakukan abuse of power dengan menghambat, menghalangi, mempersulit dan melarang kami melaksanakan kompetisi.
“Kompetisi tertunda, kami mohon Liga menyusun jadwal baru sesuai agenda timnas dan AFC serta kegiatan lain FIFA dan kompetisi AFF tahun ini,” tambah Rocky.

Keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang tidak mengeluarkan rekomendasi bergulirnya Indonesia Super League 2015, mengundang reaksi keras dari klub-klub peserta kompetisi. Delapan belas klub berkumpul di Bandung mendeesak operator kompetisi, PT Liga Indonesia untuk tidak mengindahkan keputusan BOPI.
Suara 18 klub tertuang dalam Deklarasi Bandung yang dibacakan oleh Rocky Bebena wakil dari Persipura Jayapura. Pernyataan sikap ini dilakukan di Lapangan Progresif Bandung, Jumat (20/2) malam.
Deklarasi ini tergerak atas 3 keputusan yang berkaitan dengan batalnya kikc off ISL yang semula direncanakan pada 20 Februari ini. Ketiganya adalah keputusan Menpora lewat BOPI yang melarang kick off yang menyebabkan ketidakpastian kompetisi, Surat FIFA per tanggal 19 Februari dan keputusan Exco pada 19 Februari yang menyatakan kondisi ini sebagai kondisi force majoeur.
Berikut petisi yang disuarakan 18 klub:
1. Perintahkan PT Liga Indonesia sebagai operator ISL untuk
a. Tidak mengindahkan apa yang ditetapkan oleh Menpora melalui BOPI, terkait dengan persyaratan dalam penerbitan rekomendasi izin ISL.
b. Merencanakan penyusunan jadwal baru ISL 2015
c. Melakukan penyesuaian program dalam masa transisi hingga kick off
d. Mengambil langkah strategis lainnya untuk memproteksi bisnis klub.
2. Memohon kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mengambil tindakan tegas atas keputusan Menpora terhadap sepakbola Indonesia yang esensi dan substansinya adalah melakukan abuse of power dengan menghambat, menghalangi, mempersulit dan melarang kami melaksanakan kompetisi.
“Kompetisi tertunda, kami mohon Liga menyusun jadwal baru sesuai agenda timnas dan AFC serta kegiatan lain FIFA dan kompetisi AFF tahun ini,” tambah Rocky.

Semoga ada penyelesaiannya. ini penting untuk kemajuan sepak bola kita..
Semoga ada penyelesaiannya.. dan sepak bola indonesia semakin baik..