Yaya Paparkan Bagaimana Fungsi Complex Training
Thursday, 21 June 2018 | 19:14
Tim pelatih Persib langsung pacu fisik pemain dalam intensitas tinggi pasca libur Lebaran. Pelatih merangkumnya dalam complex training, merupakan gabungan antara peningkatan kondisi fisik dengan tetap terus menjaga sentuhan dan feeling mereka kepada rekannya dalam sebuah medium side game.
Yaya Sunarya, pelatih fisik menerangkan bagaimana proses dan kegunaan dari latihan tersebut dilakukan. “Sejak awal coach meminta kita untuk latihan complex training, dalam artian kita buat latihan kombinasi latihan fisik tapi baik itu with the ball maupun without the ball,” kata Yaya pada Kamis (21/6/2018).
“With the ball-nya kita bikin medium side game dengan lebih banyak kepada aspek transisi bola dan tidak punya bola, kemudian tidak punya bola ke punya bola,” bebernya.
Pelatih juga ingin menerapkan kedisiplinan saat mereka harus bermain dengan minim sentuhan. Pada prosesnya mulai dari tiga sentuhan kepada dua sentuhan hingga satu sentuhan saja. Melatih mindset tentang kapan pemain harus memainkan kaki ke kaki, bola seperti apa yang perlu delay, dan situasi seperti apa yang harus diselesaikan menjadi gol.
“Kemudian mentality mereka mengubah mindset denggan aturan-aturan yang dibuat baik itu aturan ketika jumlah sentuhan, aturan ketika kita ingin finishing dan ketika kita transisi itu tadi,” jelasnya.

Tim pelatih Persib langsung pacu fisik pemain dalam intensitas tinggi pasca libur Lebaran. Pelatih merangkumnya dalam complex training, merupakan gabungan antara peningkatan kondisi fisik dengan tetap terus menjaga sentuhan dan feeling mereka kepada rekannya dalam sebuah medium side game.
Yaya Sunarya, pelatih fisik menerangkan bagaimana proses dan kegunaan dari latihan tersebut dilakukan. “Sejak awal coach meminta kita untuk latihan complex training, dalam artian kita buat latihan kombinasi latihan fisik tapi baik itu with the ball maupun without the ball,” kata Yaya pada Kamis (21/6/2018).
“With the ball-nya kita bikin medium side game dengan lebih banyak kepada aspek transisi bola dan tidak punya bola, kemudian tidak punya bola ke punya bola,” bebernya.
Pelatih juga ingin menerapkan kedisiplinan saat mereka harus bermain dengan minim sentuhan. Pada prosesnya mulai dari tiga sentuhan kepada dua sentuhan hingga satu sentuhan saja. Melatih mindset tentang kapan pemain harus memainkan kaki ke kaki, bola seperti apa yang perlu delay, dan situasi seperti apa yang harus diselesaikan menjadi gol.
“Kemudian mentality mereka mengubah mindset denggan aturan-aturan yang dibuat baik itu aturan ketika jumlah sentuhan, aturan ketika kita ingin finishing dan ketika kita transisi itu tadi,” jelasnya.

Alus euy mantap kieu program latihan na, sok deur latihan sing getol kapake jagjag kanu awak ge, heuheu
PELATIH BERKELAS.. METODE LATIHANNA OGE BERKELAS.
Asa meni jentre kitu nyieun program teh. Kuduna jdi pelatih tim nas nu kieu mah hehehe
Ari sugan teh Complex Training teh kompleks latihan jiga kompleks Jalak Harupat atawa kompleks Sangkuriang
seri tong uing?
nyir,,,,alu kitu euy….aya istilah “Melatih mindset tentang kapan pemain harus memainkan kaki ke kaki, bola seperti apa yang perlu delay, dan situasi seperti apa yang harus diselesaikan menjadi gol”….hedeeeedd