Walau Lawan 10 Pemain, Persib Tak Juga Cetak Gol
Saturday, 14 January 2012 | 22:17Meskipun Mitra Kukar bermain dengan hanya 10 orang saja sejak menit ke-77, namun Persib Bandung tidak dapat memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dalam sisa 13 menit pertandingan plus tambahan waktu di babak kedua. Alhasil klub kebanggaan bobotoh ini harus menerima kekalahan telak 0-3 dari Marcus Bent cs di pertandingan ketujuhnya dalam kompetisi Liga Super Indonesia 2011/12.
Saat acara konfrensi pers setelah pertandingan, pelatih kiper Persib, Anwar Sanusi mengatakan bahwa upaya counter strategi yang diterapkan oleh jajaran pelatih tidak dapat berjalan dengan baik. Sebabnya adalah konsentrasi para pemain Persib sudah hancur akibat keputusan-keputusan wasit dan asistennya yang mereka anggap tidak adil. Setelah konsentrasi menurun, taktik tidak berjalan, dan gol demi gol mulai berdatangan. Walau Nemanja Obric mendapat kartu merah, konsentrasi pemain tidak lantas membaik.
Bukannya memperkecil skor, gawang Jandri Pitoy kembali bobol lewat serangan balik cepat yang dilancarkan Mitra Kukar pada menit ke-87. Sementara pergantian pemain tidak membawa hasil apa-apa.
“Saya kira sulit, dalam keadaan pertandingan berjalan untuk menurunkan tingkat emosi pemain, kami hanya bisa berteriak di pinggir lapangan, tapi kan mungkin dengan suasana hiruk pikuk penonton. Upaya kami hanya mengubah formasi bermain, tapi itu juga tidak menolong,” ujar Anwar Sanusi.
“Saya kira pemain kami memang, ya itu tadi karena sudah tidak berkonsentrasi sehingga seakan tergesa-gesa sehingga kelebihan satu pemain tidak termanfaatkan, itulah pertandingan. Saya kira pemain kami sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencetak gol, tapi keadaannya seperti ini. Ya kami berusaha memasukkan lebih banyak, untuk menarik satu pemain belakang dan memasukkan pemain yang lebih menyerang. Kami upayakan seperti itu agar lebih banyak peluang terjadi,” lanjutnya.
Seluruh jatah pergantian pemain yang berjumlah tiga dimanfaatkan Persib untuk dapat mengimbangi permainan Mitra Kukar. Yaitu dengan memasukan Moses Sakyi, Atep, dan Budiawan untuk mengganti Airlangga, M Ilham serta Jajang Sukmara, semuanya dilakukan setelah lawan unggul. Namun taktik ini tidak berhasil.
Untuk pertandingan selanjutnya melawan Persisam Samarinda, para staf pelatih yang dikomandoi oleh Drago Mamic akan mengadakan evaluasi permainan. Termasuk mengoreksi formasi permainan dan penentuan line up pemain. “Saya kira nanti, belum kami bahas, mungkin kami harus evaluasi dulu. Mungkin besok atau lusa,” tutup mantan kiper Persib era 90-an ini.

Meskipun Mitra Kukar bermain dengan hanya 10 orang saja sejak menit ke-77, namun Persib Bandung tidak dapat memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dalam sisa 13 menit pertandingan plus tambahan waktu di babak kedua. Alhasil klub kebanggaan bobotoh ini harus menerima kekalahan telak 0-3 dari Marcus Bent cs di pertandingan ketujuhnya dalam kompetisi Liga Super Indonesia 2011/12.
Saat acara konfrensi pers setelah pertandingan, pelatih kiper Persib, Anwar Sanusi mengatakan bahwa upaya counter strategi yang diterapkan oleh jajaran pelatih tidak dapat berjalan dengan baik. Sebabnya adalah konsentrasi para pemain Persib sudah hancur akibat keputusan-keputusan wasit dan asistennya yang mereka anggap tidak adil. Setelah konsentrasi menurun, taktik tidak berjalan, dan gol demi gol mulai berdatangan. Walau Nemanja Obric mendapat kartu merah, konsentrasi pemain tidak lantas membaik.
Bukannya memperkecil skor, gawang Jandri Pitoy kembali bobol lewat serangan balik cepat yang dilancarkan Mitra Kukar pada menit ke-87. Sementara pergantian pemain tidak membawa hasil apa-apa.
“Saya kira sulit, dalam keadaan pertandingan berjalan untuk menurunkan tingkat emosi pemain, kami hanya bisa berteriak di pinggir lapangan, tapi kan mungkin dengan suasana hiruk pikuk penonton. Upaya kami hanya mengubah formasi bermain, tapi itu juga tidak menolong,” ujar Anwar Sanusi.
“Saya kira pemain kami memang, ya itu tadi karena sudah tidak berkonsentrasi sehingga seakan tergesa-gesa sehingga kelebihan satu pemain tidak termanfaatkan, itulah pertandingan. Saya kira pemain kami sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencetak gol, tapi keadaannya seperti ini. Ya kami berusaha memasukkan lebih banyak, untuk menarik satu pemain belakang dan memasukkan pemain yang lebih menyerang. Kami upayakan seperti itu agar lebih banyak peluang terjadi,” lanjutnya.
Seluruh jatah pergantian pemain yang berjumlah tiga dimanfaatkan Persib untuk dapat mengimbangi permainan Mitra Kukar. Yaitu dengan memasukan Moses Sakyi, Atep, dan Budiawan untuk mengganti Airlangga, M Ilham serta Jajang Sukmara, semuanya dilakukan setelah lawan unggul. Namun taktik ini tidak berhasil.
Untuk pertandingan selanjutnya melawan Persisam Samarinda, para staf pelatih yang dikomandoi oleh Drago Mamic akan mengadakan evaluasi permainan. Termasuk mengoreksi formasi permainan dan penentuan line up pemain. “Saya kira nanti, belum kami bahas, mungkin kami harus evaluasi dulu. Mungkin besok atau lusa,” tutup mantan kiper Persib era 90-an ini.

PERSIB vs PERSISAM : CECEP, ZULKIFLY, ABANDA, MAMAN, NASUHA, M ILHAM, ATEP, RADOVIC,AIRLANGGA, MOSES, ALIYUDIN.
Cadangan : jendri, jajang, anggi, hariono, wildansyah, m agung,
budiawan.
Tetep smngt jalan msh pnjng.
Ada apa dengan PERSIB ??
pemain bintang, pelatih berkualitas, duit banyak.
kurang apalagi?
ELOCO n HILTON maen d luarmah bagus jd topskore.
tp di PERSIB?? kayaknya ada yg gak beres di “TUBUH” PERSIB.
Sok tah evaluasi ….
kurang manajer anu berkualitas,, terlalu banyak ikut campur masalah teknis pemilihan pemain
satuju lur..
manejer terlalu ikut campur teknis..
pelatih ga leluasa.
pemilihan pemain? itu mungkin buat ke depan…tp kalo sekarang mungkin pemilihan buat starting eleven….
satuju kang…saya perhatikan dari jaman dipegang umuh..pemaen bintang masuk persib jadi butut tapi keluar dari persib jadi bagus…lebih baik pa umuh jadi pemegang saham saja tidak usah ikut2an jd manajer
asalammualaikum,kalau menurut saya M.nasuha harus menjadi pemain tetap dipersib,bukannya jadi cadangan,untuk laga nanti saya minta diback:Maman,abanda,m.nasuha,dan Zulkifli syukur,karena zulkifli dan nasuha adalah back serang,jadi cukup bagus bila keduanya dimainkan dalam posisi kiri dan kanan,sukses selalu buat persib.
mamic hrus memperbaiki lini serang PERSIB.
G ada pmain yg brani penetrasi k’kotak penalty lawan,terutama winger2.
Kordinasi antar pmain kurang baik.
Tony s g bisa menggantikan peran roby gaspar.
Suplay bola untuk stiker g ada.
.hilton jeng eka make d buang.
.tuh gning jdie kduhung.gez ayena mah pamaen nu aya ulah d gnti”wae.
.tingali si hilton jdi t0psk0rs d sfc.
Tingkatkn lg mental pemain terutama cara mengendalikn emosi….
Moal seueur carios, matak rieut kana taar, tah solusina: “DATANGKEUN PLAY MAKER HANDAL” persib teh butuh play maker handal…..
solusinya simple cuma ganti manajemen aja koq pasti beres..
SATUJUUUU…..!!! nu kudu di evaluasi mah MANAGER na
ALUMNI PERSIB JADI BINTANG DI LUAR, ANEH EUY….. LOBA BINTANG ASUP KA PERSIB KALAH TURUN PAMOR, TINGALI ZULKIFLI TURUN LEVEL, SI ILHAM LOBA LUAK LEOK TEU PUGUH, MENDING KENEH SI ATEP, SI HARIONO ANGGER SI ETA MAH DEDEGLER LOBA EMOSI, HAREUPNA???? TEU NGARTI NAHA SAKELAS GONZALES GANTINA NGAN MOSES SIGA AKI….. ARI PERSIB CNAH BOGA TIM JUNIOR, NAHA ETA NGAN UKUR JUALEUN KA BATUR WUNGKUL? PIRAKU NGAN SI JAJANG WUNGKUL NU ASUP SENIOR, ARI NU SEJENA MANA? PIRAKU MEULIAN TERUS MAH, MENDING MUN HADE, NGAN JENDRI POTOY WUNGKUL NU KATINGALI ALUS, NU SEJENA JEMPOL JUNGKIR…
persib mah maen na jiga waduk