Transfer Window dan Bayang-Bayang Masa Lalu
Sunday, 07 January 2018 | 09:21
Hulya, salah jika kamu menganggap aku sebagai sainganmu, sainganmu bukan aku tapi kenangan masa lalu Fahri. (Ayat-Ayat Cinta)
Jendela transfer Persib dimulai dari perburuan sang nakhoda, pelatih kepala. Rahmad Darmawan hingga Nil Maizar digosipkan menjadi sang pelatih hingga akhirnya Mario Gomez lah yang resmi menukangi Persib musim ini. Bayang-bayang masa lalu itu dimulai di sini. Musim lalu, bisa disebut Persib ditukangi oleh ‘pelatih bayangan’. Secara resmi Emral Abus lah yang menukangi Persib, tapi justru Herri Josse yang banyak terlibat dalam kursi kepelatihan.
Bayang-bayang Gomez bukanlah ‘pelatih bayangan’ itu sendiri melainkan sosok ‘Si Tangan Tuhan’ Djajang Nurjaman. Pelatih yang kembali membawa Persib juara setelah berpuasa hampir dua dekade, kemudian melengkapinya dengan trophy Piala Presiden dan Piala Walikota Padang. Ekspektasi Bobotoh terhadap Gomez tentu sangatlah tinggi, setinggi kontrak dan gajinya.
–
Rekrutan pemain menjadi ekspektasi pertama yang ditunggu oleh Bobotoh. Siapakah pemain yang akan didatangkan Gomez? Secara mengejutkan, Eka Ramdhani dan Patrick Wanggai hadir di hari latihan perdana. Tak ada hawar-hawar kedatangan, mereka tiba-tiba sudah ikut dalam sesi latihan. Masa lalu Eka Ramdhani sudah tak bisa dipungkiri lagi. Icon Bandung ini meninggalkan banyak luka ketika ia memilih untuk pergi dari Persib. Bagi saya, gol jarak jauhnya ke gawang Persija di Siliwangi kala itu menjadi sebuah kenangan yang takkan pernah terlupakan. Tak perlu bicara banyak tentang Eka, Bandung dan Persib adalah rumahnya. Welcome Home, Ebol!
Tak hanya Ebol, Airlangga datang pada saat Persib melalukan TC di Yogyakarta. Airlangga langsung mengikuti TC tersebut. Sampai saat ini belum ada kejelasan apakah Airlangga kembali memperkuat Persib, atau ia datang hanya untuk kembali dikenang?
Partrick Wanggai. Rekrutmen pemain yang satu ini begitu mengundang banyak kontoversi dikalangan Bobotoh. Acungan jari tengahnya kepada Bobotoh kala itu selalu menjadi bayang-bayang yang sulit dilupakan. Kejadian itu menjadi alasan utama mengapa Bobotoh kurang setuju atas perekrutan Wanggai. Mengawali tahun baru 2018, secara mengejutkan, Wanggai batal menjadi pemain Persib, entah karena alasan apa. Apakah karena tekanan dari Bobotoh? Atau apakah karena ia tak sanggup mempertanggungjwabkan masa lalunya?
Victor Igbonefo dan Bojan Malisic, dua pemain yang sudah diisukan sejak Desember tahun lalu akhirnya secara resmi diperkenalkan, lengkap dengan rekrutan anyar asal Korea, In-Kyun Oh. Dari ketiga rekrutan ini pro kontra tentunya selalu ada. Selain usia pemain yang rata-rata diatas 30 tahun, juga ada beberapa kenangan yang sulit dilupakan dibenak Bobotoh.
Victor Igbonefo. Pemain yang sudah lama melanglang buana di liga Indonesia itu memang kerap kali menjadi tembok besar yang menghalangi serangan Persib. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa Persib selalu merekrut pemain yang dianggap menyulitkan timnya. Dalam kenangan saya, tak pernah lupa bagaimana Asri Akbar mengoyak-ngoyak pertahanan Persib, dilengkapi dengan tembakannya yang merobek jala Persib. Tak berselang lama Asri Akbar resmi bergabung dengan Persib. Namun kali ini berbeda, bukan pencetak gol kegawang Persib yang direkrut, melaikan bek tangguh yang kerap kali membuat Persib kesulitan mencetak gol. Jaga selalu pertahan Persib, Victor!
Bojan Malisic, pemain asal Serbia ini akan membantu pertahanan Persib bersama Jupe dan Igbonefo. Pemain ini memang sudah berusia muda lagi, namun perawakannya membuat sebagian Bobotoh yakin bahwa ia akan memberikan kontribusi positif terhadap Persib. Bojan didatagkan memang untuk mengisi slot yang ditinggalkan oleh Vlado pasca ia lebih memilih hijrah ke Bhayangkara FC. Bayang-bayang Vlado masih terngiang dibeberapa ingatan Bobotoh. Prilaku gahar dan spartannya begitu sulit untuk dilupakan. Nama Bojan akan selalu dibanding-bandingkan dengan sosok Vlado. Jika performa Bojan tah lebih baik dari Vlado, maka nama Vlado akan lebih sulit untuk dilupakan.
In-Kyun Oh. Pemain Korea pertama yang berseragam Persib. Pernah merepotkan pertahan bahkan pernah mencetak gol ke gawang Persib. Rekrutan yang sudah biasa terjadi dikubu Persib. Dibalik itu, Oh berada dalam bayang-bayang Konate Makan. Sosok creator serangan yang selama ini sulit dilupakan bagi sebagain kalangan Bobotoh. Konate menjadi sosok yang didambakan kembali kehadirannya. Semua itu terlihat kala Konate resmi berseragam Sriwijaya FC. Sama seperti Bojan yang dibayangi sosok Vlado, In-Kyun Oh pun dibayangi sosok Konate. Juga, jika performa Oh tak lebih baik dari Konate, maka nama Konate akan sangat sulit untuk dilupakan.
Melanjutkan kutipan film Ayat-Ayat Cinta di awal tulisan, sosok Fahri akhirnya bisa beralih ke sosok Hulya meskipun benar apa yang dikatakan Brenda, bahwa Fahri selalu dibayang-bayangin sosok Aisyah istrinya terdahulu. Hulya berhasil mencuri perhatian Fahri, bahkan merebut perasaan Fahri. Seketika Fahri lupa akan sosok Aisyah. Meskipun pada akhirnya sosok Fahri kembali bersatu dengan Aisyah tetapi setidaknya, Fahri telah memberikan pelajaran terhdapa kita semua, bagaimana cara menghargai sosok yang ada di depan mata kita. Sosok yang jelas adanya, dan sewajarnya melupakan bayang-bayang masa lalu.
Masa lalu hanyalah cambukan agar kita tetap berlari dalam pacuan. Masa lalu hanyalah ingatan, untuk berintrospeksi dimasa depan. Semakin jauh kau mendalami masa lalu, makan seharusnya semakin dalam juga engkau menggali asa hidup untuk mesa depan. Yang akan kau lihat adalah orang didepanmu, bukan dibelakangmu. Yang kau harus kau hadapi adalah masa depanmu, bukan masa lalumu.
–
Percayalah pada Gomez, Igbonefo, Bojan, dan In-Kyun Oh. Karena kepercayaanlah yang akan membuat mereka percaya diri dan merasa dihargai. Seperti hubungan Fahri dan Aisyah yang jadi panutan, semua karena adanya kepercayaan.
–
Ditulis oleh Muhammad Luthfi Fadhlullah, sering berkicau diakun @MLFadhlullah

Hulya, salah jika kamu menganggap aku sebagai sainganmu, sainganmu bukan aku tapi kenangan masa lalu Fahri. (Ayat-Ayat Cinta)
Jendela transfer Persib dimulai dari perburuan sang nakhoda, pelatih kepala. Rahmad Darmawan hingga Nil Maizar digosipkan menjadi sang pelatih hingga akhirnya Mario Gomez lah yang resmi menukangi Persib musim ini. Bayang-bayang masa lalu itu dimulai di sini. Musim lalu, bisa disebut Persib ditukangi oleh ‘pelatih bayangan’. Secara resmi Emral Abus lah yang menukangi Persib, tapi justru Herri Josse yang banyak terlibat dalam kursi kepelatihan.
Bayang-bayang Gomez bukanlah ‘pelatih bayangan’ itu sendiri melainkan sosok ‘Si Tangan Tuhan’ Djajang Nurjaman. Pelatih yang kembali membawa Persib juara setelah berpuasa hampir dua dekade, kemudian melengkapinya dengan trophy Piala Presiden dan Piala Walikota Padang. Ekspektasi Bobotoh terhadap Gomez tentu sangatlah tinggi, setinggi kontrak dan gajinya.
–
Rekrutan pemain menjadi ekspektasi pertama yang ditunggu oleh Bobotoh. Siapakah pemain yang akan didatangkan Gomez? Secara mengejutkan, Eka Ramdhani dan Patrick Wanggai hadir di hari latihan perdana. Tak ada hawar-hawar kedatangan, mereka tiba-tiba sudah ikut dalam sesi latihan. Masa lalu Eka Ramdhani sudah tak bisa dipungkiri lagi. Icon Bandung ini meninggalkan banyak luka ketika ia memilih untuk pergi dari Persib. Bagi saya, gol jarak jauhnya ke gawang Persija di Siliwangi kala itu menjadi sebuah kenangan yang takkan pernah terlupakan. Tak perlu bicara banyak tentang Eka, Bandung dan Persib adalah rumahnya. Welcome Home, Ebol!
Tak hanya Ebol, Airlangga datang pada saat Persib melalukan TC di Yogyakarta. Airlangga langsung mengikuti TC tersebut. Sampai saat ini belum ada kejelasan apakah Airlangga kembali memperkuat Persib, atau ia datang hanya untuk kembali dikenang?
Partrick Wanggai. Rekrutmen pemain yang satu ini begitu mengundang banyak kontoversi dikalangan Bobotoh. Acungan jari tengahnya kepada Bobotoh kala itu selalu menjadi bayang-bayang yang sulit dilupakan. Kejadian itu menjadi alasan utama mengapa Bobotoh kurang setuju atas perekrutan Wanggai. Mengawali tahun baru 2018, secara mengejutkan, Wanggai batal menjadi pemain Persib, entah karena alasan apa. Apakah karena tekanan dari Bobotoh? Atau apakah karena ia tak sanggup mempertanggungjwabkan masa lalunya?
Victor Igbonefo dan Bojan Malisic, dua pemain yang sudah diisukan sejak Desember tahun lalu akhirnya secara resmi diperkenalkan, lengkap dengan rekrutan anyar asal Korea, In-Kyun Oh. Dari ketiga rekrutan ini pro kontra tentunya selalu ada. Selain usia pemain yang rata-rata diatas 30 tahun, juga ada beberapa kenangan yang sulit dilupakan dibenak Bobotoh.
Victor Igbonefo. Pemain yang sudah lama melanglang buana di liga Indonesia itu memang kerap kali menjadi tembok besar yang menghalangi serangan Persib. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa Persib selalu merekrut pemain yang dianggap menyulitkan timnya. Dalam kenangan saya, tak pernah lupa bagaimana Asri Akbar mengoyak-ngoyak pertahanan Persib, dilengkapi dengan tembakannya yang merobek jala Persib. Tak berselang lama Asri Akbar resmi bergabung dengan Persib. Namun kali ini berbeda, bukan pencetak gol kegawang Persib yang direkrut, melaikan bek tangguh yang kerap kali membuat Persib kesulitan mencetak gol. Jaga selalu pertahan Persib, Victor!
Bojan Malisic, pemain asal Serbia ini akan membantu pertahanan Persib bersama Jupe dan Igbonefo. Pemain ini memang sudah berusia muda lagi, namun perawakannya membuat sebagian Bobotoh yakin bahwa ia akan memberikan kontribusi positif terhadap Persib. Bojan didatagkan memang untuk mengisi slot yang ditinggalkan oleh Vlado pasca ia lebih memilih hijrah ke Bhayangkara FC. Bayang-bayang Vlado masih terngiang dibeberapa ingatan Bobotoh. Prilaku gahar dan spartannya begitu sulit untuk dilupakan. Nama Bojan akan selalu dibanding-bandingkan dengan sosok Vlado. Jika performa Bojan tah lebih baik dari Vlado, maka nama Vlado akan lebih sulit untuk dilupakan.
In-Kyun Oh. Pemain Korea pertama yang berseragam Persib. Pernah merepotkan pertahan bahkan pernah mencetak gol ke gawang Persib. Rekrutan yang sudah biasa terjadi dikubu Persib. Dibalik itu, Oh berada dalam bayang-bayang Konate Makan. Sosok creator serangan yang selama ini sulit dilupakan bagi sebagain kalangan Bobotoh. Konate menjadi sosok yang didambakan kembali kehadirannya. Semua itu terlihat kala Konate resmi berseragam Sriwijaya FC. Sama seperti Bojan yang dibayangi sosok Vlado, In-Kyun Oh pun dibayangi sosok Konate. Juga, jika performa Oh tak lebih baik dari Konate, maka nama Konate akan sangat sulit untuk dilupakan.
Melanjutkan kutipan film Ayat-Ayat Cinta di awal tulisan, sosok Fahri akhirnya bisa beralih ke sosok Hulya meskipun benar apa yang dikatakan Brenda, bahwa Fahri selalu dibayang-bayangin sosok Aisyah istrinya terdahulu. Hulya berhasil mencuri perhatian Fahri, bahkan merebut perasaan Fahri. Seketika Fahri lupa akan sosok Aisyah. Meskipun pada akhirnya sosok Fahri kembali bersatu dengan Aisyah tetapi setidaknya, Fahri telah memberikan pelajaran terhdapa kita semua, bagaimana cara menghargai sosok yang ada di depan mata kita. Sosok yang jelas adanya, dan sewajarnya melupakan bayang-bayang masa lalu.
Masa lalu hanyalah cambukan agar kita tetap berlari dalam pacuan. Masa lalu hanyalah ingatan, untuk berintrospeksi dimasa depan. Semakin jauh kau mendalami masa lalu, makan seharusnya semakin dalam juga engkau menggali asa hidup untuk mesa depan. Yang akan kau lihat adalah orang didepanmu, bukan dibelakangmu. Yang kau harus kau hadapi adalah masa depanmu, bukan masa lalumu.
–
Percayalah pada Gomez, Igbonefo, Bojan, dan In-Kyun Oh. Karena kepercayaanlah yang akan membuat mereka percaya diri dan merasa dihargai. Seperti hubungan Fahri dan Aisyah yang jadi panutan, semua karena adanya kepercayaan.
–
Ditulis oleh Muhammad Luthfi Fadhlullah, sering berkicau diakun @MLFadhlullah

ti si Konate lumpat Ka In-Kyun Oh ,,,, lumpat deui k ayat2 cinta k si fahri
Keun bae atuh, asal ulah ngarebut Mang Ayat salakina Bi Inoh we atuh
Nikahi aku, Fadhlullah.
HANYA MASUKAN,SARAN,SEBAIKNYA dr. RAFI,DI GAANTI,FAKTA BERBICARA KENAPA MENANGANI CEDRA TIAP PEMAIN BEGITU LAMA, BAHKAN SERGIO TIDAK PERNAH TURUN DALAM 1 MUSIM KOMPETISI, TANTAN JUGA LAMA GAK KUNJUNG SEMBUH…APA MUNGKIN EZECHIEL… CEDRA LAMA? ATUH ELEH WAE….
SEMENTARA KIM, HILTON, BETO… PARA PEMAIN CEDRA PARAH, BEGITU CEPAT TAMPIL KEMBALI…
UDAH GAANTI SAJA dr. RAFI GANI
MASUKAN ANDA SAYA PERTIMBANGKAN, DAN SEKARANG KAMI SEDANG NEGO DENGAN DOKTER BOYKE UNTUK UNTUK MENJADI DOKTER TIM.
dijamin bakalan karuat jeung tahan lama tah pamaen persib nya kang,,,
Mangga bilih gaduh panyawat rematik tiasa nga hubungi abdi kanggo sergio dan tantan…
dr.rafi out. Emang na tukang patri panci ,langsung bener
Hahaha hade uyy dr boyke gantina
Mengapa orang ( bobotoh ) cenderung mengenang ” masa lalu ” …karena ” masa lalu ” adalah ” pembuktian ” berhasil dan pahitnya suatu usaha dan kejadian…. Dimana-mana juga ” pembuktian ” dulu…baru orang ( bobotoh ) bakal bersikap lebih percaya….
Maaf kalo dibandingkan dengan Skuad MADURA UNTED untuk 2018,Saya Sedkit iri …
Kiper: Satria Tama, Angga Saputra, Herry Prasetyo.
Belakang: Fachruddin Aryanto, Fabiano Beltrame*, Munhar, Hamka Hamzah, Guntur Aryadi, Rifad Marasabessy, Benny Wahyudi, Andik Rendika Rama, Al-Fath Fathier.
Tengah: Slamet Nurcahyo, Asep Berlian, Rizky, Lucky Wahyu, Raphael Maitimo, Irsan Lestaluhu, Nuriddin Davronov*, Gaston Salasiwa*.
Depan: Bayu Gatra, Greg Nwokolo, Engelberd Sani, Imam Bagus, Marcel Sacramento*, Peter Odemwingie*.
Puguh ge buruan batur mah leuwih alus… Ari jang urang mah buruk-buruk papan jati hade goreng persib nu aing… Catet euy ku aranjeun sakumaha alus madura united anger weh ngalawan persib mah meuli deui WASIT jang nganulir gol persib lain kitu jang @PETRUCK WANGGAI
Sip kang, Kabuktos kamari solid bin mangprang ….
naha aneh aing mah masih aya bobotoh anu ribut masalah gajih palatih jeung pamain tinggi,,,pdhl lain manehna anu mayar pan??? urang sebagai bobotoh ngadukung we,,,asal pamain jeung palatih bisa total jang PERSIB knp tidak,mau bayaran mahal,mau tua ato mudadaek hideung atawa bodas,dek urang sunda,urang mana ge teu masalah,yg penting TOTAL di PERSIB sampai KONTRAKNA HABIS,,,,can nanaon tos raribut teu puguh,mudah2an lebih banyak bobotoh anu ecreug,dari pada anu karbitan,,,