Timnas U-22 Tunda TC Di Spanyol, Febri-Zola Pulang
Friday, 07 April 2017 | 07:50
Tim Nasional Indonesia yang diwakili oleh pemain U-22 batal mengikuti turnamen Islamic Solidarity Games di Azerbaijan. Imbasnya rencana pemusatan latihan pun garus mengalami perubahan. Tim asuhan Luis Milla itu pun menunda keberangkatan mereka ke Spanyol hingga usai lebaran dan mengembalikan pemain ke klub masing-masing.
Kabar itu pun sontak membuat Jajang Nurjaman gembira. Pasalnya kebijakan Milla membuat komposisi pemain Maung Bandung kembali lengkap dengan kembalinya Febri Hariyadi serta Gian Zola Nasrullah. Kedua pemain muda ini memang menjadi figur andalan Janur untuk menjawab regulasi yang diminta oleh PSSI soal pemain muda.
“Alhamdulillah, berita bagus buat saya karena dengan begitu saya sangat berharap bisa menggunakan jasa Febri sama Zola,” jelas Jajang ssat diwawancara awak media usai memimpin latihan di Lapangan Arcamanik, Kamis (6/4).
Kabar itu pun membuat Janur percaya diri dalam mengawali Liga 1 pada 15 April nanti. Karena sebelumnya dia sempat risau dengan kapasitas pemain U-23 di tim yang belum sesuai ekspektasi. Performa Henhen Herdiana dan kolega di laga uji coba kontra Persika Karawang kemarin pun disebut sang pelatih masih amburadul.
“Berita bagus buat kami yang akan memulai kompetisi di tanggal 15 kalau memang itu terjadi artinya bisa main kan di klub jadi saya sangat menyambut baik soal perubahan itu,” jelasnya.
Mengenai kemungkinan duo wonderkid tersebut tampil di laga kontra Bali United, Janur terang-terangan ingin menggunakan jasa mereka. Meski keduanya baru turun berlaga melawan Persija pada 5 April kemarin. “kalau memang ada perubahan itu jadi saya berharap bisa gunakan Febri dan Zola,” tuturnya.

Tim Nasional Indonesia yang diwakili oleh pemain U-22 batal mengikuti turnamen Islamic Solidarity Games di Azerbaijan. Imbasnya rencana pemusatan latihan pun garus mengalami perubahan. Tim asuhan Luis Milla itu pun menunda keberangkatan mereka ke Spanyol hingga usai lebaran dan mengembalikan pemain ke klub masing-masing.
Kabar itu pun sontak membuat Jajang Nurjaman gembira. Pasalnya kebijakan Milla membuat komposisi pemain Maung Bandung kembali lengkap dengan kembalinya Febri Hariyadi serta Gian Zola Nasrullah. Kedua pemain muda ini memang menjadi figur andalan Janur untuk menjawab regulasi yang diminta oleh PSSI soal pemain muda.
“Alhamdulillah, berita bagus buat saya karena dengan begitu saya sangat berharap bisa menggunakan jasa Febri sama Zola,” jelas Jajang ssat diwawancara awak media usai memimpin latihan di Lapangan Arcamanik, Kamis (6/4).
Kabar itu pun membuat Janur percaya diri dalam mengawali Liga 1 pada 15 April nanti. Karena sebelumnya dia sempat risau dengan kapasitas pemain U-23 di tim yang belum sesuai ekspektasi. Performa Henhen Herdiana dan kolega di laga uji coba kontra Persika Karawang kemarin pun disebut sang pelatih masih amburadul.
“Berita bagus buat kami yang akan memulai kompetisi di tanggal 15 kalau memang itu terjadi artinya bisa main kan di klub jadi saya sangat menyambut baik soal perubahan itu,” jelasnya.
Mengenai kemungkinan duo wonderkid tersebut tampil di laga kontra Bali United, Janur terang-terangan ingin menggunakan jasa mereka. Meski keduanya baru turun berlaga melawan Persija pada 5 April kemarin. “kalau memang ada perubahan itu jadi saya berharap bisa gunakan Febri dan Zola,” tuturnya.

Regulasi pssi anu amburadul mh…
Sugan teh PSSI anu ayeuna teh alus…
Masih ada unsur lama, nu embung kaelehkeun!
KURING EK NAROS KA HIDEP…MUN PERSIB MAEN ALUS TERUS MENANG, SAHA NU DI AGULKEN ,,PEMAIN NA ARALUS KITU LIN ? TP MUN ELEH SAHA CING NU DISALAHKEN ? PELATIHNA GORENG,,MINIM STRATEGI,,,BENER TEU? TEU GAMPANG JADI PELATIH TEH KUDU MIKIR BULAK-BALIK SIGA STRIKAAN SANGKAN TIM NA MAEN ALUS, TP SOK ANGGER WE DI SALAHKEN,,,
Salahsahiji “trend” sepakbola jaman ayeuna kang…
Dimana segala sesuatu nu sipatna tidak memuaskan bakal nyorot ka pelatihna.
Mungkin sebagai tahapan pertama pikeun ngalindungi pemain atawa tim. Jadi teu langsung “nyerang” ka pemain sorangan sorotan nu sipatna destruktif.
Wajar.
nah palebah dinya kadewasaan jd pendukung team(bobotoh),kritik boleh tp analisa hela nu manteb sepakbola banyak yg terlibat manajemen,coach,pemain dll
Keyboar rusak dilarang komen disini.. merusak mata
Muhun da penontonmah bisana ngan nyalahkeun, lamun menang sorak, lamun eleh ngambek coba Sina maen aya keur nyepak euweuh keur lumpat ari kanggo abdimah nu penting persib juara. Harus Nuhun!
nya pamaen na weh nu kudu mikir kudu alus maen teh, tah kieu ai regulasi pemaen ngora kudu maen di level senior teh, asa di karbit ..
Sok lah
lelah nempo maneh
Punten mlenceng ti topik, ane mau kasih saran untuk pembina bibit2 muda persib, kita tau untuk membangun tim kuat tidak bisa instan, walaupun sekarang persib sedang mencoba MENGINSTANKAN dengan memboyong pemain pemein terbaik, tapi alangkah lebih baiknya kalau persib lebih mengutamakan pembinaan bibit muda untuk masa depan persib, ane sering liat anak anak di bawah 10 tahun yang memiliki talenta alami sepakbola, bahkan skilnya di atas rata2 anak seusianya, amat di syangkan bila bakat tersebut di sia2 kan, bahkan PSSI saja seakan tak peduli, mungkin pembina bibit muda persib bisa memanfaatkan hal ini dengan membuat sebuah wadah untuk anak2 tersebut menunjukan talentanya, bisa dengan memanfaat kan media internet atau apalah supaya mempermudah mereka komunikasi dengan pembina pemain muda persib. BRAVO PERSIB…….. Moga masa depan persib lebih baik. PERSIB NU AING.
Dilema Semua Pelatih PERSIB :
Tuntutan kemenangan adalah harga mati..ari proses tara jd hal nu dibahas.
Masang pemain ngora trus eleh..anger pelatih dijejeleh.
Tara masang pemain ngora..pelatih Persib mh specialis pemain jadi..
Jadi kudu kmaha ath ari jd pelatih Persib???
Dan mari kita renungkan dai..aya pameo..naha pemain bintang nu asup k Persib sok jd goreng?? Itu biasana karena tuntutan kita semua nu mewajibkan pemain Persib kudu SAMPURNA..pdhl pemain Persib th lain rokok tapu jelema…
Bene pisan, DinKar. Sapuklah!
Bener!!!
iyaaa
febri kembali alus atuh misalkeun febri ka persib mah
Kami sekeluarga menyimak
Kan pelatih mah paribasa na “MEUNANG TEU DI PUJI ELEH DI MAKI” tapi kuring mah percaya 100 persen ka coach kitu oge ka pamaen.
Nu penting tong poho nyangu ayenamah