Tim Pelatih Minta Pemain Adaptasi Soal Pola Makan
Thursday, 17 May 2018 | 14:48
Tim pelatih Persib memastikan tensi latihan yang diberikan pada bulan Ramadhan tak akan dikurangi. Karena kompetisi masih tetap bergulir yang artinya setiap tim terus berlomba-lomba menggapai kemenangan. Persib yang enggan lepas pedal gas pun berusaha tak kehilangan poin dan salah satu caranya tetap berlatih keras.
Yaya Sunarya mewakili staf kepelatihan armada Maung Bandung pun minta pemain bisa beradaptasi dengan situasi ini. Termasuk cara mereka menyesuaikan diri dengan pola makan yang berbeda sebulan ini. Lantaran Supardi dan kawan-kawan yang berpuasa hanya boleh makan ketika sahur dan berbuka saja.
“Persiapan di bulan Ramadhan, intensitas dan volume latihan sih akan tetap sama cuma waktu dan adaptasi di pola makan saja yang berbeda,” terang pelatih fisik Persib ini ketika diwawancara di GBLA, Rabu (16/5) kemarin.
Makanan yang harus dikonsumsi pemain serta kandungan nutrisi di dalamnya pun menjadi perhatian saat buka puasa. Terutama jelang pertandingan yang mayoritas digelar pada pukul 20.30 WIB. Dengan jarak waktu yang tak terlalu panjang, pemain tidak bisa seenaknya menikmati makanan karena itu bisa berdampak di lapangan.
“Kita sudah kondisikan dengan berkoordinasi sama coach, dokter sama pemain. Bagaimana kita adaptasi kita harus main jam 20.30 dengan rentang waktu 2,5 jam dari buka puasa dan apa saja yang harus dikonsumsi saat berbuka dan sahur,” jelasnya.

Tim pelatih Persib memastikan tensi latihan yang diberikan pada bulan Ramadhan tak akan dikurangi. Karena kompetisi masih tetap bergulir yang artinya setiap tim terus berlomba-lomba menggapai kemenangan. Persib yang enggan lepas pedal gas pun berusaha tak kehilangan poin dan salah satu caranya tetap berlatih keras.
Yaya Sunarya mewakili staf kepelatihan armada Maung Bandung pun minta pemain bisa beradaptasi dengan situasi ini. Termasuk cara mereka menyesuaikan diri dengan pola makan yang berbeda sebulan ini. Lantaran Supardi dan kawan-kawan yang berpuasa hanya boleh makan ketika sahur dan berbuka saja.
“Persiapan di bulan Ramadhan, intensitas dan volume latihan sih akan tetap sama cuma waktu dan adaptasi di pola makan saja yang berbeda,” terang pelatih fisik Persib ini ketika diwawancara di GBLA, Rabu (16/5) kemarin.
Makanan yang harus dikonsumsi pemain serta kandungan nutrisi di dalamnya pun menjadi perhatian saat buka puasa. Terutama jelang pertandingan yang mayoritas digelar pada pukul 20.30 WIB. Dengan jarak waktu yang tak terlalu panjang, pemain tidak bisa seenaknya menikmati makanan karena itu bisa berdampak di lapangan.
“Kita sudah kondisikan dengan berkoordinasi sama coach, dokter sama pemain. Bagaimana kita adaptasi kita harus main jam 20.30 dengan rentang waktu 2,5 jam dari buka puasa dan apa saja yang harus dikonsumsi saat berbuka dan sahur,” jelasnya.

Kurupuk emih sambel oncom, cireng isi bumbu su’uk lada, cipuk panas, mie ayam ceker. Hadeuh lurrrrr mantap mantap
kade ah ka pamaen persib lamun aya match peuting buka puasa na ulah jeung bala2 gehu combro dkk euwueuh gizina matak leuleus pas maen
mun bisa mah buka na jeung kurma ditambah es kepal milo dijamin sehat
bukana ku nasi padang, pecel lele, lotek…pokona selera nusantara caina cai kalapa muda
wkwkwkkwkw.. isuk keneh geus ngobrolkeun dahareun..
sarehat kang..
Urab jengkol..meh pas hohoak teh batur pingsan