Terkait Kerusakan di Taman Film, Pentolan Viking Temui RK
Monday, 05 October 2015 | 18:11
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, sementara waktu tidak mengijinkan penyelenggaraan nonton bareng atau nobar di Taman Film yang terletak di bawah fly over daerah Balubur Bandung. Ketegasan tersebut menyusul rusaknya fasilitas umum seperti pohon dan sampah berserakan di lokasi tersebut saat nobar Mitra Kukar kontra Persib Bandung, Minggu (4/10) malam.
“Sehubungan fasilitas dan pohon-pohon rusak, sementara tidak akan diijinkan lagi nobar bola di taman film. Ngerakeun maraneh teh! Ku kami diijinan deui lamun Viking/Bomber dkk meresan/memperbaiki ieu fasilitas anu menang hese (Kalian memalukan! Akan kita izinkan lagi jika Viking/Bomber dkk memperbaiki ini fasilitas yang sudah susah dibuat),” tulis Ridwan Kamil dalam akun instagramnya selepas pertandingan Mitra Kukar melawan Persib.
Senin (5/10), dua pentolan Viking Persib Club, Yana Umar dan Gusdul, menemui Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana. Pertemuan dilakukan untuk meluruskan akan petikan Emil di media sosial instagram dan twitternya yang menyebutkan Viking dan Bomber adalah penyebab kerusakan sarana di Taman Film.
“Intinya cuma salah paham karena Pak Emil menyebutkan dalam twitter dan instagramnya jika Viking dan Bomber menjadi penyebab kerusakan sarana di taman Film,” sebut Yana usai melakukan pertemuan.
Ia melanjutkan seharusnya Emil menyebut si perusak sebagai oknum bobotoh, lantaran yang hadri di Taman Film bukan hanya Viking dan Bomber. Menurut Yana, banyak lapisan masyarakat yang datang ke venue nobar. “Padahal saat nobar bukan hanya Viking yang datang, melainkan banyak lapisan masyarakat dan masyarat sekitar menyaksikan nobar. Seharusnya Pak Emil menyebutkan oknum bobotoh saja,” tambah Yana.
Pada pertemuan itu pun Yana mengatakan bila Emil sudah menghapus kritikannya di twitter dan instagram yang dialamatkan kepada Viking dan Bomber. Hal tersebut dilakukan karena ada ketakutan terjadinya permasalahan hingga memancing para pengguna media sosial saling menyalahkan.
“Karena takutnya akan timbul sebuah permasalahan dan memancing para netizen untuk saling menyalahkan. Apalagi komentar-komentar dari bobotoh juga sudah tidak enak dibaca,” ulasnya.


Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, sementara waktu tidak mengijinkan penyelenggaraan nonton bareng atau nobar di Taman Film yang terletak di bawah fly over daerah Balubur Bandung. Ketegasan tersebut menyusul rusaknya fasilitas umum seperti pohon dan sampah berserakan di lokasi tersebut saat nobar Mitra Kukar kontra Persib Bandung, Minggu (4/10) malam.
“Sehubungan fasilitas dan pohon-pohon rusak, sementara tidak akan diijinkan lagi nobar bola di taman film. Ngerakeun maraneh teh! Ku kami diijinan deui lamun Viking/Bomber dkk meresan/memperbaiki ieu fasilitas anu menang hese (Kalian memalukan! Akan kita izinkan lagi jika Viking/Bomber dkk memperbaiki ini fasilitas yang sudah susah dibuat),” tulis Ridwan Kamil dalam akun instagramnya selepas pertandingan Mitra Kukar melawan Persib.
Senin (5/10), dua pentolan Viking Persib Club, Yana Umar dan Gusdul, menemui Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana. Pertemuan dilakukan untuk meluruskan akan petikan Emil di media sosial instagram dan twitternya yang menyebutkan Viking dan Bomber adalah penyebab kerusakan sarana di Taman Film.
“Intinya cuma salah paham karena Pak Emil menyebutkan dalam twitter dan instagramnya jika Viking dan Bomber menjadi penyebab kerusakan sarana di taman Film,” sebut Yana usai melakukan pertemuan.
Ia melanjutkan seharusnya Emil menyebut si perusak sebagai oknum bobotoh, lantaran yang hadri di Taman Film bukan hanya Viking dan Bomber. Menurut Yana, banyak lapisan masyarakat yang datang ke venue nobar. “Padahal saat nobar bukan hanya Viking yang datang, melainkan banyak lapisan masyarakat dan masyarat sekitar menyaksikan nobar. Seharusnya Pak Emil menyebutkan oknum bobotoh saja,” tambah Yana.
Pada pertemuan itu pun Yana mengatakan bila Emil sudah menghapus kritikannya di twitter dan instagram yang dialamatkan kepada Viking dan Bomber. Hal tersebut dilakukan karena ada ketakutan terjadinya permasalahan hingga memancing para pengguna media sosial saling menyalahkan.
“Karena takutnya akan timbul sebuah permasalahan dan memancing para netizen untuk saling menyalahkan. Apalagi komentar-komentar dari bobotoh juga sudah tidak enak dibaca,” ulasnya.

Belegug tah anu ngarusak sateh! Padahal anu ningali carek!!!! Silih geuing kuduna! Moal aya karusakan….
pasang sisitipi mang emil… sina kerja sosial nyapuan jalan, mersihan solokan
garoblog
cipolwe atuh
teu gablek kakenyos sia teh, ngararuksak ..
Bobotoh atau simpatisan persib, sekalipun kecewa, perusakan fasum adalah tdk terpuji. Besar nama persib bukan hanya krn faktor pemain, pelatih atau manajemen tetapi bobotoh, simpatisan dan pecinta diseantero NKRI.
Sok sakantenan beresan, ulah cuci tangan lur… Langkung sae langkung simpatik…??
pajang fotona di tempat2 umum..meh eraeun
Sok urg teh cicing di bandung turunan nu menak soleh yu urg jaga bandung meh siga singapura bararesih
Saya sebagai warga Bandung, merasa sangat menyesal dengan adanya oknum yg merusak fasilitas di Taman Film, sing karunya atuh sateh ka kang emil, udah ngadain fasilitas buat bobotoh yg tak sempat nonton ke stadion, kan teu mayar mereun lalajo di taman film mah ? fanatik bukan berarti arogan.
#KagokEdanJuaaraSakalian
#BandungJuara
#PersibSalawasna