Terima Unjuk Rasa Bobotoh, Ini Kata Panpel Persib
Tuesday, 05 February 2019 | 13:50
Ratusan Bobotoh menggelar unjuk rasa di Mapolrestabes Bandung dan Graha Persib. Mereka menuntut kejelasan terkait kegagalan panpel Persib menggelar laga kontra Persiwa sesuai jadwal dan itu diawali dari tidak terbitnya izin keramaian. Pihak Persib pun menemui demonstran diwakili oleh Budhi Bram Rachman.
“Ya tadi memang kita menerima ratusan Bobotoh yang menunjukan aspirasinya dan pastinya kami sampaikan ke manajemen. Dan ini juga saya yakin aksi spontan mereka sebab tanpa pemberitahuan, mungkin ini murni aspirasi Bobotoh,” ujar General Coordinator laga kandang Persib, Senin (4/2) malam kemarin.
Bram juga menjelaskan pada Bobotoh terkait prosedur pengajuan izin pertandingan kepada pihak kepolisian. Menurutnya jajaran PT. PBB tak menyalahi aturan karena mereka meminta izin sudah dari jauh-jauh hari. Mekanisme itu lah yang biasanya ditempuh setiap Persib akan menggelar laga sebagai tuan rumah.
“Ya perlu dijelaskan, karena kami juga sangat paham dan sudah bukan sekali dua kali mengurus perizinan, sudah diajukan dari jauh hari, kelengkapannya juga kita sampaikan sesuai prosedur lah,” tutur Bram.
Tapi khusus kali ini ternyata ada temuan kondisi Stadion GBLA tidak layak pakai beberapa hari jelang laga digelar. Itu yang akhirnya membuat kepolisian akhirnya mengambil keputusan agar meminta Persib mencari markas lain. Sedangkan untuk pengajuan izin menggunakan stadion Si Jalak Harupat yang berada di area Polres Bandung waktunya terlalu sempit.
“Setelah ada pernyataan pihak Dinas Tata Ruang itu tidak bisa karena tak layak karena ada penurunan tanah dan retak, Polisi juga tak bisa menjamin. Kami juga tak bisa paksakan jadi kami menganggap force majeur,” terang Bram.
Tuntutan agar Persib legowo dan walk out karena dinilai gagal memenuhi regulasi pun muncul dari Bobotoh. Untuk itu bram tak bisa berbuat banyak karena hal itu bukan menjadi wewenangnya. Tapi dia akan menampung aspirasi tersebut dan menyampaikannya pada petinggi klub.
“Kalau masalah WO itu wewenang PSSI kan dia operator turnamen, Tapi nanti kita sampaikan pada manajemen biar nanti manajemen yang olah aspirasi dari Bobotoh ini,” tandas Bram.

Ratusan Bobotoh menggelar unjuk rasa di Mapolrestabes Bandung dan Graha Persib. Mereka menuntut kejelasan terkait kegagalan panpel Persib menggelar laga kontra Persiwa sesuai jadwal dan itu diawali dari tidak terbitnya izin keramaian. Pihak Persib pun menemui demonstran diwakili oleh Budhi Bram Rachman.
“Ya tadi memang kita menerima ratusan Bobotoh yang menunjukan aspirasinya dan pastinya kami sampaikan ke manajemen. Dan ini juga saya yakin aksi spontan mereka sebab tanpa pemberitahuan, mungkin ini murni aspirasi Bobotoh,” ujar General Coordinator laga kandang Persib, Senin (4/2) malam kemarin.
Bram juga menjelaskan pada Bobotoh terkait prosedur pengajuan izin pertandingan kepada pihak kepolisian. Menurutnya jajaran PT. PBB tak menyalahi aturan karena mereka meminta izin sudah dari jauh-jauh hari. Mekanisme itu lah yang biasanya ditempuh setiap Persib akan menggelar laga sebagai tuan rumah.
“Ya perlu dijelaskan, karena kami juga sangat paham dan sudah bukan sekali dua kali mengurus perizinan, sudah diajukan dari jauh hari, kelengkapannya juga kita sampaikan sesuai prosedur lah,” tutur Bram.
Tapi khusus kali ini ternyata ada temuan kondisi Stadion GBLA tidak layak pakai beberapa hari jelang laga digelar. Itu yang akhirnya membuat kepolisian akhirnya mengambil keputusan agar meminta Persib mencari markas lain. Sedangkan untuk pengajuan izin menggunakan stadion Si Jalak Harupat yang berada di area Polres Bandung waktunya terlalu sempit.
“Setelah ada pernyataan pihak Dinas Tata Ruang itu tidak bisa karena tak layak karena ada penurunan tanah dan retak, Polisi juga tak bisa menjamin. Kami juga tak bisa paksakan jadi kami menganggap force majeur,” terang Bram.
Tuntutan agar Persib legowo dan walk out karena dinilai gagal memenuhi regulasi pun muncul dari Bobotoh. Untuk itu bram tak bisa berbuat banyak karena hal itu bukan menjadi wewenangnya. Tapi dia akan menampung aspirasi tersebut dan menyampaikannya pada petinggi klub.
“Kalau masalah WO itu wewenang PSSI kan dia operator turnamen, Tapi nanti kita sampaikan pada manajemen biar nanti manajemen yang olah aspirasi dari Bobotoh ini,” tandas Bram.

Mun kitumah persib teu salah….nu mere ijin na telat…
ieu mah bakal aya agenda BESAAR
sok da lain persib hungkul tim lain ge ek maen di tunda
satu sisi para gegeden pssai nju di mondok diparios di kantor oak pulisi
ieu mah bukan semata mata bukan sekonyong koyong
ada agenda BESAR YG SEBGIAN KITA HEUNTEU NYAHO..
hayang apal? tunggu saja lur…
Buah dari korupsi, stadion tdk sesuai spesifikasi
Alur cerita : bobotoh menuntut persib, persib nyuruh nanya ke panpel.. panpel bilang wewenang polri, polritergantung dispora.. dispora memberikan rekomendasi ke polri.. force majeur soal penurunan kontur tanah GBLA.. polri menyarankan panpel ganti venue ke stadion lain.. lalu panpel ga pu ya waktu ngurus izin ke polri terkait pelaksanaan pertandingan di SJH .. yaaa.. puputeran we… ujung2na keluar berita resmi pertandingan ditunda.. resmi teh ceuk Persib.. PSSI blom kluarin statement.. kemudian Persiwa protes.. minta menang WO .. geus kitu Persib kembali latihan.. muncul berita main tgl 10 … ga lama kemudian muncul lagi tanggal 8 … bobotoh depresi.. ngajukeun cuti demi nonton persib berubah2.. terus bobotoh dipanggil atasannya untuk disuruh mundur.. dipecat jadi karyawan.. dangabelaan persib.. bobotoh ambek.. teu ka stadion.. boikot persib.. sponsor mundur.. persib bangkrut.. bobotoh ngalamun.. panpel bangkrut teu boga proyek.. polisi frustasi teu dipercaya bobotoh.. dispora teu boga pemasukan.. panjang n lieur..
Mun lieur tinggal nginum obat we.bodrex,oskadon jeung sajabana pst loba nu meuli.jd nu untung na tkg dagang obat..
hanya bisa wkwkwkw
Si eta bisaan euy ngadongengna 😂😂😂
Era ku omongan.ngomongkeun batur anak papah dan ternyata saha nu anak papah.intropeksi diri tong loba protes ka pssi ka club batur justru persib nu kudu loba bebenah.
Kurang koordinasi dan lambat dalam semua hal sehingga mengecewakan publik, dan sepertinya sudah budaya dan kebiasaan yang berulang dilakukan, keamanan dinilai masih melehoy, mungkin personilnya kurang pengalaman,harus di genjot lagi personilnya biar kapanpun siap,
Kan setiap tim mengajukan 2 stadion 1 stadion utama yg ke dua stadion akternatif. Persibkan mengajukan GBLA & SJH? Nah klo mo pertandingan ijin bikin 2 ke gbla dan sjh, apa bila ada yg terjadi seperti ini persib persiwa kan cepat di alihkan ke stadion 2 dgn asumsi perijinan sdh ditempuh sesuai prosedur kan beres moal aya pengunduran semacam ini paham meren nya
Perijinan sepakbola di Indonesia harusnya menjadi wewenang pssi, klub hanya memberitahuan tempat dan waktu, pssi menentukan kelayakannya, ijin diurus pssi ke pihak keamanan (polisi). Waktu pengurusan ijin selambatnya 3 X 24 jam. Bisa online bukan….?
Siga nu “Sabotase”euy naha teu ti awl na plih Std.Jalakhrupat?
satuju pisan tah kang rodik . hebat pisan tah pendapat teh
Nu demo ngan sakitu mah lain wakil Bobotoh, suporter bayaran era mah,
Sia we NU teu usah kau stadion, sia babaturan NU taun Kamari maehan kan? NU ges ngarugiken tim. demo kampret siah,