Takluk 2-0 dari PBFC, Langkah Persib di PJS Terhenti
Friday, 27 November 2015 | 21:54
Maung Bandung akhirnya terlempar dari perebutan tiket menjadi kampiun Piala Jenderal Sudirman (PJS) setelah takluk 2-0 dari Pusamania Borneo FC. Dengan ini Persib dipastikan hanya bercokol di peringkat 4 klasemen grup C dan tidak bisa mengejar tim lain yang ada di atasnya. Bermain di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (27/11) malam, gol Sultan Samma dan Terens Puhiri akhirnya menghentikan langkah Persib merajai sepakbola tanah air.
Di awal laga pelatih Jajang Nurjaman menepati janjinya dengan melakukan sejumlah rotasi. Di lini belakang Tony Sucipto kembali menjadi starter bersama Abdul Rahman untuk melengkapi kuartet pengawal gawang Made Wirawan. Firman Utina dan Konate Makan yang biasanya masuk menggantikan duet Maung Ngora pun diturunkan sejak menit pertama. Kapten tim, Atep yang performanya sedang menukik pun diparkir di bangku cadangan.
Di kubu Pusamania Borneo FC, Kas Hartadi menurunkan susunan pemain terbaiknya guna membuka asa lolos ke 8 besar. Di posisi bek kanan Diego Michiels langsung turun menggantikan Zulvin Zamrun yang terkena akumulasi kartu kuning. Begitu juga Sultan Samma yang mengisi tempat Srdan Lopicic sebagai motor serangan pasukan Pesut Etam.
Sama-sama mengincar kemenangan, kedua tim langsung bermain terbuka. Hasilnya Pusamania Borneo FC yang mempunyai peluang lebih dulu mencetak gol di menit 7. Adalah Hamka Hamzah yang mampu melepaskan tendangan bebas keras yang sempat menyentuh tanah. Beruntung I Made Wirawan masih sigap dalam mengamankan gawangnya.
Persib sendiri membalas peluang tersebut dari skema bola mati di menit 10. Berawal dari pelanggaran keras Diego Michiels terhadap Gian Zola di sisi kiri, Persib mendapat hadiah tendangan bebas oleh wasit Handri Kristanto. Sayang eksekusi sang kapten ke tiang jauh masih bisa ditangkap Galih Sudaryono.
Kedua tim memang lebih banyak memberikan tekanan melalui setpiece. Menit 28 tendangan bebas Rizki Pora di depan garis kotak penalti Persib bisa diamankan Made. Sedangkan di kubu Maung Bandung, Firman Utina lagi-lagi mencoba melepaskan tendangan melengkung dari jarak sekitar 30 meter tapi masih mentah di tangan Galih Sudaryono.
Mimpi buruk akhirnya menghampiri Persib di menit 33 setelah Sultan Samma sanggup merobek jala Made Wirawan. Mendapat umpan terobosan di sisi kiri, akselerasi pemain yang direkrut dari Bali United itu membelah pertahanan Persib. Melakukan pergerakan cut inside, dia mengelabui Supardi dan melepaskan placing ke sudut kiri tanpa bisa dihalau sang kiper.
Persib sempat mengancam lewat tandukan Konate di penghujung babak pertama. Bermula dari sepak pojok Supardi, flick on Jufriyanto disundul gelandang asal Mali itu ke arah gawang. Sayang bola yang melaju pelang bisa diselamatkan Ade Jantra di garis gawang dan bola langsung dibuang ke tengah. Skor 1-0 pun menutup babak pertama.
Memasuki babak kedua Tantan dan Atep langsung dimasukan Jajang Nurjaman untuk menambah kadar serangan timnya. Febri Haryadi dan Gian Zola pun ditarik oleh sang pelatih. Namun tidak ada hasil instan dengan masuknya punggawa-punggawa yang biasa beroperasi di sektor sayap tersebut. Serangan pun lebih banyak mentah di kaki Ponaryo Astaman dan kawan-kawan.
Hanya sesekali Spasojevic melakukan tendangan spekulasi yang belum mengarah ke gawang. Hanya dentumannya di menit 61 yang sempat membuat bench PBFC terhenyak. Mendapat bola di depan kotak penalti, aksi individunya mengecoh seorang pemain belakang dan diteruskan dengan tendangan keras kaki kanan. Sayang bola hanya melambung tipis di atas mistar.
Persib baru memberikan ancaman lagi di menit ke-70 lewat sundulan Konate Makan. Mendapat umpan manis dari Firman Utina, tendangan voli pemain bernomor 10 itu masih menyamping tipis ke sisi kiri gawang Galih Sudaryono. Padahal dia sudah lepas dari kawalan pemain belakang PBFC dan berdiri bebas di kotak penalti.
Terus melancarkan serangan hingga beberapa kali pemain bertahan naik, di menit 74 justru Maung Bandung kembali kecolongan. Adalah Terens Puhiri yang sanggup menggandakan keunggulan PBFC dengan sebuah gol yang spektakuler. Menemukan celah di depan kotak penalti Persib, pemain lincah itu melepaskan tendangan keras yang merobek jala Made Wirawan. Kembali sudut kiri atas menjadi incaran pemain Pesut Etam.
Persib sendiri tidak lantas menyerah begitu saja, mereka tetap mencoba melancarkan serangan. Salah satunya peluang emas yang didapat Atep pada menit 84 saat hendak membelokan sepakan Konate Makan. Berawal dari kemelut yang diciptakan Tantan, bola lair yang disambar Konate mengarah ke tiang jauh sayang sontekan Atep malah menyamping meski dia sudah berdiri bebas.
Menit 89 bencana terus menimpa Persib Bandung. Ketika berusaha mengejar ketertinggalan, Tantan malah mendapat kartu merah ketika melakukan protes dan bertepuk tangan di depan wasit. Itu buntut dari duel yang terjadi antara pemain Persib dan PBFC namun Handri Kristanto hanya memberikan pelanggaran untuk Pesut Etam.
Hingga peluit akhir tanda pertandingan dibunyikan skor 2-0 bertahan dan dengan hasil itu Persib dipastikan menemani Persela sebagai tim yang tersingkir. Saat ini poin 3 yang digapai Persib sudah tidak mungkin mengejar Surabaya United yang berada di posisi ketiga. Karena andai Persib di laga pamungkas Persib menang dari PS TNI dan Surabaya United kalah dari PBFC, Maung Bandung tetap tidak bisa menggeser Evan Dimas dan kawan-kawan karena kalah head to head.

Maung Bandung akhirnya terlempar dari perebutan tiket menjadi kampiun Piala Jenderal Sudirman (PJS) setelah takluk 2-0 dari Pusamania Borneo FC. Dengan ini Persib dipastikan hanya bercokol di peringkat 4 klasemen grup C dan tidak bisa mengejar tim lain yang ada di atasnya. Bermain di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (27/11) malam, gol Sultan Samma dan Terens Puhiri akhirnya menghentikan langkah Persib merajai sepakbola tanah air.
Di awal laga pelatih Jajang Nurjaman menepati janjinya dengan melakukan sejumlah rotasi. Di lini belakang Tony Sucipto kembali menjadi starter bersama Abdul Rahman untuk melengkapi kuartet pengawal gawang Made Wirawan. Firman Utina dan Konate Makan yang biasanya masuk menggantikan duet Maung Ngora pun diturunkan sejak menit pertama. Kapten tim, Atep yang performanya sedang menukik pun diparkir di bangku cadangan.
Di kubu Pusamania Borneo FC, Kas Hartadi menurunkan susunan pemain terbaiknya guna membuka asa lolos ke 8 besar. Di posisi bek kanan Diego Michiels langsung turun menggantikan Zulvin Zamrun yang terkena akumulasi kartu kuning. Begitu juga Sultan Samma yang mengisi tempat Srdan Lopicic sebagai motor serangan pasukan Pesut Etam.
Sama-sama mengincar kemenangan, kedua tim langsung bermain terbuka. Hasilnya Pusamania Borneo FC yang mempunyai peluang lebih dulu mencetak gol di menit 7. Adalah Hamka Hamzah yang mampu melepaskan tendangan bebas keras yang sempat menyentuh tanah. Beruntung I Made Wirawan masih sigap dalam mengamankan gawangnya.
Persib sendiri membalas peluang tersebut dari skema bola mati di menit 10. Berawal dari pelanggaran keras Diego Michiels terhadap Gian Zola di sisi kiri, Persib mendapat hadiah tendangan bebas oleh wasit Handri Kristanto. Sayang eksekusi sang kapten ke tiang jauh masih bisa ditangkap Galih Sudaryono.
Kedua tim memang lebih banyak memberikan tekanan melalui setpiece. Menit 28 tendangan bebas Rizki Pora di depan garis kotak penalti Persib bisa diamankan Made. Sedangkan di kubu Maung Bandung, Firman Utina lagi-lagi mencoba melepaskan tendangan melengkung dari jarak sekitar 30 meter tapi masih mentah di tangan Galih Sudaryono.
Mimpi buruk akhirnya menghampiri Persib di menit 33 setelah Sultan Samma sanggup merobek jala Made Wirawan. Mendapat umpan terobosan di sisi kiri, akselerasi pemain yang direkrut dari Bali United itu membelah pertahanan Persib. Melakukan pergerakan cut inside, dia mengelabui Supardi dan melepaskan placing ke sudut kiri tanpa bisa dihalau sang kiper.
Persib sempat mengancam lewat tandukan Konate di penghujung babak pertama. Bermula dari sepak pojok Supardi, flick on Jufriyanto disundul gelandang asal Mali itu ke arah gawang. Sayang bola yang melaju pelang bisa diselamatkan Ade Jantra di garis gawang dan bola langsung dibuang ke tengah. Skor 1-0 pun menutup babak pertama.
Memasuki babak kedua Tantan dan Atep langsung dimasukan Jajang Nurjaman untuk menambah kadar serangan timnya. Febri Haryadi dan Gian Zola pun ditarik oleh sang pelatih. Namun tidak ada hasil instan dengan masuknya punggawa-punggawa yang biasa beroperasi di sektor sayap tersebut. Serangan pun lebih banyak mentah di kaki Ponaryo Astaman dan kawan-kawan.
Hanya sesekali Spasojevic melakukan tendangan spekulasi yang belum mengarah ke gawang. Hanya dentumannya di menit 61 yang sempat membuat bench PBFC terhenyak. Mendapat bola di depan kotak penalti, aksi individunya mengecoh seorang pemain belakang dan diteruskan dengan tendangan keras kaki kanan. Sayang bola hanya melambung tipis di atas mistar.
Persib baru memberikan ancaman lagi di menit ke-70 lewat sundulan Konate Makan. Mendapat umpan manis dari Firman Utina, tendangan voli pemain bernomor 10 itu masih menyamping tipis ke sisi kiri gawang Galih Sudaryono. Padahal dia sudah lepas dari kawalan pemain belakang PBFC dan berdiri bebas di kotak penalti.
Terus melancarkan serangan hingga beberapa kali pemain bertahan naik, di menit 74 justru Maung Bandung kembali kecolongan. Adalah Terens Puhiri yang sanggup menggandakan keunggulan PBFC dengan sebuah gol yang spektakuler. Menemukan celah di depan kotak penalti Persib, pemain lincah itu melepaskan tendangan keras yang merobek jala Made Wirawan. Kembali sudut kiri atas menjadi incaran pemain Pesut Etam.
Persib sendiri tidak lantas menyerah begitu saja, mereka tetap mencoba melancarkan serangan. Salah satunya peluang emas yang didapat Atep pada menit 84 saat hendak membelokan sepakan Konate Makan. Berawal dari kemelut yang diciptakan Tantan, bola lair yang disambar Konate mengarah ke tiang jauh sayang sontekan Atep malah menyamping meski dia sudah berdiri bebas.
Menit 89 bencana terus menimpa Persib Bandung. Ketika berusaha mengejar ketertinggalan, Tantan malah mendapat kartu merah ketika melakukan protes dan bertepuk tangan di depan wasit. Itu buntut dari duel yang terjadi antara pemain Persib dan PBFC namun Handri Kristanto hanya memberikan pelanggaran untuk Pesut Etam.
Hingga peluit akhir tanda pertandingan dibunyikan skor 2-0 bertahan dan dengan hasil itu Persib dipastikan menemani Persela sebagai tim yang tersingkir. Saat ini poin 3 yang digapai Persib sudah tidak mungkin mengejar Surabaya United yang berada di posisi ketiga. Karena andai Persib di laga pamungkas Persib menang dari PS TNI dan Surabaya United kalah dari PBFC, Maung Bandung tetap tidak bisa menggeser Evan Dimas dan kawan-kawan karena kalah head to head.

Sedih pisan… kalah yg menyakitkan… memalukan.. tim juara yg jadi underdog 🙁
DI ATAS LANGIT ADA LANGIT,RODA TERUS BERPUTAR KADANG DI ATAS KADANG DI BAWAH, LEGOWO MENERIMA KEKALAHAN, SIAP MENANG, SIAP KALAH, PERSIB TETAP DI HATI!!!
Aya masalah internal cigana mah kahiji tuan vlado embung gabung malah berkicau bonus can dibikeun ku jabar 01, kadua para pamaen susah dikumpulkeun malah mariluan tarkam akhirna korban, katilu masalah kontrak alot ujug2 mundur we wakil manajer, ka opat sabagian pamaen pindah terakhir manajer oge mundur, sok pak glen mangga dimusyawarohkeun, sayah mah yakin pamaen Persib sungkan ka bobotoh jadi moal koar2 ngabuka aib, sok gancang beresan mumpung can kompetisi.
Keun wae eleh mah adatna, batur ge hayang meunang, nu penting geus berusaha naksimal, mun bener aya masalah internal geura beresan spy bisa juara deui, bravo persib……
Istirahat heula sambil neang pemain baru nu ngora kudu dibina ti ayeuna.. Ulah ngandelkeun nu karolot.. Kudu aya regenerasi..
Satujuuu kang lah@kuya
Saatnya Reformasi management
Trimakasih untuk perjuangan kalian semua,kebanggaan ku tidak lah pudar dengan kekalahan ini.Militansi kalian luar biasa,tetap semangat dan tetap tegakan kepala.Persib salawasna..
Tetep sayang ka persib wios eleh…
Cuma masukan,, persib sllu kurang meyakinkan bila kkwr dr bandung..
Inti y minin kemenanfan klo di luar kandang
Saya geus pesimis ti mimiti gelaran PJS,kunaon?,soalna terlihat persib seperti sudah klimaks dan sudah puas dengan pencapaian di Piala Presiden..,jika alasan gaji atw manajemen,tim lain pun banyak yg lebih amburadul,tp yang pasti terlihat motivasi tim secara keseluruhan memang minim untuk turnamen ini..
Kegagalan ini membuka beberapa kelemahan Persib,yg alhamdulillah terlihat dan harus diperbaiki ke depannya:
-Punten..coach janur harus diakui minim variasi taktik/strategi..,saat juara ISL/piala presiden lebih ke kemampuan individu pemain,bukan organisasi tim secara keseluruhan..Berat rasana mun misalna persib seumpamana ditinggal 1-2 pemaen bintangna.
-Mental juara belum sepenuhnya terpatri; memang sulit,tp harus terus ditempa..Selama ini Persib seringkali tidak stabil permainannya,komo deui pas maen di luar Bandung,ari maen di Bandung mah tos katelah ti baheula ge,persib mah jago pisan!,kaciri aya nu kurang dina mental tim..
-Jangan gampang berpuas diri;walau baru saja juara/menang,tim harus terus mengevaluasi kekurangan pada laga/turnamen sebelumnya..
revolusi besar2an mesti di lakukan oleh persib….sblm kompetisi berjalan lagi..
Yaaa revolusi mental…….
waktu nya ganti semua pemain .dan jadikan maung ngora andalan kedepan.. menagement sudah ambruradul dari awal nya juga pemain pada kabur ke habibie cup itu yang membuat berantakan. hahhahah… go persib kamu tetap sang juara