Tak Pikir 4 Besar, Janur Fokus Pertandingan ke Pertandingan
Tuesday, 11 October 2016 | 19:21
Pelatih Persib Jajang Nurjaman tampak menyimpan terlebih dahulu hasrat naik ke posisi empat besar Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016. Kali ini ia memikirkan bagaimana memperbaiki performa tim dari satu pertandingan ke pertandingan selanjutnya, menyusul hasil tak memuaskan di putaran kedua TSC.
Pelatih asal Majalengka itu, tidak pernah membebani target 4 besar di benak pemain. Hanya saja, karena anak-anak asuhannya membaca media, membuat pemainnya sadar diri akan keinginan Bobotoh agar tim kebanggaannya berada di papan atas.
“Sekaran kita hadapi math by match saja, hasilnya kedepan gimana nanti. Biar enggak jadi beban ke pemain. Sebetulnya saya enggak pernah ngomong target ke pemain, karena tahu empat besar cukup berat,” kata Janur sapaan akrab Jajang.
Kini Persib berada di posisi 10 klasemen, terpaut 14 poin dari pemuncak klasemen Madura United, serta terpaut 7 poin dari Sriwijaya FC di pos ke-5. Hitungannya, minimal tim di 5 besar harus menelan kekalahan 4 kali, dan Persib harus menang 4 kali juga, andai Atep dkk. ingin beranjak dari posisi tim medioker.
Diakui Janur, tekanan TSC saat ini sebenarnya, sama seperti tekanan dirinya menghadapi musim-musim di Persib sebelumnya. Hanya, kondisi saat ini berbeda, Janur masuk dipertengahan musim, dengan materi pemain yang sudah dirombak total dari peninggalannya saat ke Italia guna berguru ke Inter Milan. Diketahui Janur masuk ke Persib tahun 2016 menggantikan posisi Dejan Antonic yang mengundurkan diri.
“Soal hadangan sebenanrnya sama-sama saja, setiap tahun juga selalu gitu selama di Persib, cuman soal kesiapan tim saja. Banyak masalah dari awal, bukan saya cari alasan. Enggak gampang nerusin tim dengan materi pemain yang ada (bukan pilihan),” terangnya.

Pelatih Persib Jajang Nurjaman tampak menyimpan terlebih dahulu hasrat naik ke posisi empat besar Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016. Kali ini ia memikirkan bagaimana memperbaiki performa tim dari satu pertandingan ke pertandingan selanjutnya, menyusul hasil tak memuaskan di putaran kedua TSC.
Pelatih asal Majalengka itu, tidak pernah membebani target 4 besar di benak pemain. Hanya saja, karena anak-anak asuhannya membaca media, membuat pemainnya sadar diri akan keinginan Bobotoh agar tim kebanggaannya berada di papan atas.
“Sekaran kita hadapi math by match saja, hasilnya kedepan gimana nanti. Biar enggak jadi beban ke pemain. Sebetulnya saya enggak pernah ngomong target ke pemain, karena tahu empat besar cukup berat,” kata Janur sapaan akrab Jajang.
Kini Persib berada di posisi 10 klasemen, terpaut 14 poin dari pemuncak klasemen Madura United, serta terpaut 7 poin dari Sriwijaya FC di pos ke-5. Hitungannya, minimal tim di 5 besar harus menelan kekalahan 4 kali, dan Persib harus menang 4 kali juga, andai Atep dkk. ingin beranjak dari posisi tim medioker.
Diakui Janur, tekanan TSC saat ini sebenarnya, sama seperti tekanan dirinya menghadapi musim-musim di Persib sebelumnya. Hanya, kondisi saat ini berbeda, Janur masuk dipertengahan musim, dengan materi pemain yang sudah dirombak total dari peninggalannya saat ke Italia guna berguru ke Inter Milan. Diketahui Janur masuk ke Persib tahun 2016 menggantikan posisi Dejan Antonic yang mengundurkan diri.
“Soal hadangan sebenanrnya sama-sama saja, setiap tahun juga selalu gitu selama di Persib, cuman soal kesiapan tim saja. Banyak masalah dari awal, bukan saya cari alasan. Enggak gampang nerusin tim dengan materi pemain yang ada (bukan pilihan),” terangnya.

BOSEN AING NGEDENGENA JANG !
Pelatih yang hanya bisa mencari alasan dan pembenaran. Bukan tipe pelatih yang berkarakter dalam membentuk team yang solid. Apalagi kalau diberikan komposisi pemain medioker/non bintang, tambah hancur-hancuran di tangan Djanur.
Cipeu ieu pelatih…paling keok deui
mendingan ngala jurig anyar jeng urang lur lumayan keur bawaeun ka bekasi
pek asal ulah urang
Pelatih mental tahu… Kumeok memeh dipacok
omong na iue pelatih bisana nyalahken baturr wae ……;Hanya saja, karena anak-anak asuhannya membaca media, membuat pemainnya sadar diri akan keinginan Bobotoh agar tim kebanggaannya berada di papan atas..laen 4 besar teh kHAYANG MANEH LAEN JANUR ?? BOBOTOH MAH MUN BISA PERSIB JD JUARA LAEN NA KE 4 …..PLOK PIZANNN IEUU PELATIHHH TEHHH
lain keok memeh di pacok kang eta mah biasa
ieu urang boga nu anyar,morongkol samemeh di gebug tah eta pas, ngan urang ieu keur bobotoh oge
di poyok tapi di lebok
Juara sotek ISL bareto mah pemaen geus jadi wungkul
Urg tempo we euy nepi ka ahir turnamen, lamun teu aya keneh perobahan ka arah nu leuwih alus mah dalah dikumaha deui..wayahna we wa janur kedah lugina hate kanggo angkat koper.
Tolombong kaleng beulut ditalian… Tong ngomong gandeng geulut sakalian ceuk mang jaim bari popolotot poporongos.. Huaah..!
Apan cenah kamari tos guguru di Inter Milan Italy naha masih keneh nyarios kitu? Sok atuh gunakeun elmuna ayeuna mungpung pamaen na cenah ( butut lain pilihan sorangan ), Ari pamaen alus tur geus jadi mah dilatih ku Mang Kemed oge bisa jadi juara……
Mang engkos flores jeung di ogo fereira canes pilihan dzanur oge nya? Bingung bari gagaro liang bujur hehe