Sapu Bersih di Fase Grup, Persib Masih Belum Sempurna
Tuesday, 21 February 2017 | 14:46
Misi sapu bersih berhasil digapai oleh Persib Bandung di Grup C Piala Presiden 2017. Tiga kemenangan diraih atas PSM Makassar, Persiba Balikpapan dan Persela Lamongan. Catatan sempurna ini pun seakan menjadi deja vu seperti ketika skuat asuhan Jajang Nurjaman menjuarai turnamen yang sama pada 2015 lalu.
Namun pelatih berusia 58 tahun itu tidak mau sesumbar bahwa timnya sudah tiba pada level yang sempurna. Di matanya masih perlu banyak perbaikan di berbagai sektor permainan Maung Bandung. Hal tersebut pun dianggap wajar olehnya sebab tim yang sedang dibangun ini baru berlatih secara utuh sekitar 3 pekan saja.
“Kita kan baru 4-5 minggu latihan dan saya baru 2 minggu menangani tim ini lagi sepulang dari Thailand artinya masih butuh waktu agar tim ini menjadi sempurna. Pastinya masih banyak kekurangan,” terang Janur ketika diwawancara awak media.
Menurutnya catatan impresif yang diraih pada fase grup Piala Presiden bukanlah patokan bahwa timnya sudah ‘mendidih’. Baginya Persib memang belum mendapatkan rintangan yang berarti lantaran seluruh kemenangan didapat di hadapan Bobotoh. Tantangan pun baru akan dimulai pada babak 8 besar karena pertandingan digelar secara terpusat di Stadion Mahahan, Solo.
“Jangan dilihat dari kemenangan, mungkin karena kita main di home bisa seperti itu ada keuntungan main di kandang. Tapi pasti ada yang harus diperbaiki dalam latihan,” ungkap pelatih yang tumbuh di Majalengka tersebut.
Janur menambahkan, keunggulan timnya atas lawan-lawannya di fase grup pun bisa jadi karena keunggulan materi pemain. Secara komposisi Maung Bandung ditempati pemain kelas wahid jika dibandingkan dengan Persela atau Persiba. Eks pelatih Pelita Jaya itu pun mengakui bahwa dia terbantu dengan kondisi tersebut.
“Keunggulannya mungkin orang tahu kami punya materi yang lebih bagus ditambah main di kandang kan. Itu jujur mengambil keuntungan main di kandang dan secara materi kita lebih baik,” tukasnya.

Misi sapu bersih berhasil digapai oleh Persib Bandung di Grup C Piala Presiden 2017. Tiga kemenangan diraih atas PSM Makassar, Persiba Balikpapan dan Persela Lamongan. Catatan sempurna ini pun seakan menjadi deja vu seperti ketika skuat asuhan Jajang Nurjaman menjuarai turnamen yang sama pada 2015 lalu.
Namun pelatih berusia 58 tahun itu tidak mau sesumbar bahwa timnya sudah tiba pada level yang sempurna. Di matanya masih perlu banyak perbaikan di berbagai sektor permainan Maung Bandung. Hal tersebut pun dianggap wajar olehnya sebab tim yang sedang dibangun ini baru berlatih secara utuh sekitar 3 pekan saja.
“Kita kan baru 4-5 minggu latihan dan saya baru 2 minggu menangani tim ini lagi sepulang dari Thailand artinya masih butuh waktu agar tim ini menjadi sempurna. Pastinya masih banyak kekurangan,” terang Janur ketika diwawancara awak media.
Menurutnya catatan impresif yang diraih pada fase grup Piala Presiden bukanlah patokan bahwa timnya sudah ‘mendidih’. Baginya Persib memang belum mendapatkan rintangan yang berarti lantaran seluruh kemenangan didapat di hadapan Bobotoh. Tantangan pun baru akan dimulai pada babak 8 besar karena pertandingan digelar secara terpusat di Stadion Mahahan, Solo.
“Jangan dilihat dari kemenangan, mungkin karena kita main di home bisa seperti itu ada keuntungan main di kandang. Tapi pasti ada yang harus diperbaiki dalam latihan,” ungkap pelatih yang tumbuh di Majalengka tersebut.
Janur menambahkan, keunggulan timnya atas lawan-lawannya di fase grup pun bisa jadi karena keunggulan materi pemain. Secara komposisi Maung Bandung ditempati pemain kelas wahid jika dibandingkan dengan Persela atau Persiba. Eks pelatih Pelita Jaya itu pun mengakui bahwa dia terbantu dengan kondisi tersebut.
“Keunggulannya mungkin orang tahu kami punya materi yang lebih bagus ditambah main di kandang kan. Itu jujur mengambil keuntungan main di kandang dan secara materi kita lebih baik,” tukasnya.

emang benerr,,
Secara materi persib memang relatif lebih mentereng dibanding tim lain.
Hanya saja harus “disempurnakan” dengan durability penampilan.
Sahingga bisa saperti tim lain nu spesialis turnamen. Performa meningkat seiring dengan level laga yang diikuti.
Itu yang harus dicari formulanya…
Hebat etah Mang Ujang … alus mun jadi komentator di Tipi , Ngan Kade weh Ulah aya komenan Keretakan dalam rumah tangga pertahanan Lawan wehh ….
Ihhhhhhhh Ihhh ya ampunnnn….