Pulang Kampung, Taufiq Manfaatkan Waktu Untuk Silaturahmi
Tuesday, 14 July 2015 | 15:43
Setelah sekitar sepekan terakhir menghabiskan waktu di Bandung pasca menerima surat pemutusan kontrak dari Persib, Taufiq kini telah mudik ke kampung halamannya di Tarakan, Kalimantan Utara. Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu pun sudah bersiap menyambut Hari Raya Idul Fitri bersama orang-orang terkasihnya. Di sana Taufiq pun langsung melepas rindu kepada keluarga dan teman-teman masa kecilnya.
Saat masih membela Persib Taufiq memang terhitung jarang pulang ke Tarakan. Ketika menjapat jatah libur pun dia lebih sering pulang ke Surabaya yang sudah menjadi rumah keduanya. Pria bertubuh mungil itu pun memanfaatkan momen ini untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan.
“Pastinya sambil saling maaf-maafan juga dan bersilaturahmi. Namanya manusia pasti ada salah. Kalau ada salah, baik saat pertandingan atau di luar, saya mohon maaf kepada semua dan bobotoh juga,” ucapnya saat dihubungi, Selasa (14/7).
Taufiq pun langsung memutar memorinya saat masih kecil ketika tiba di Tarakan. Dia teringat akan kebiasaan membantu ibunya berbelanja dan memasak Buras bersama adik perempuannya. Buras sendiri merupakan olahan berbahan dasar beras dan hampir mirip dengan ketupat. Hanya saja dimasak dengan campuran santan sehingga ada nuansa rasa yang berbeda.
”Aku biasa antar ibu ke pasar dan ikut bantu-bantu menyiapkan buras dan makanan khas Lebaran lainnya. Senang bisa kumpul keluarga juga tentunya,” tukasnya.


Setelah sekitar sepekan terakhir menghabiskan waktu di Bandung pasca menerima surat pemutusan kontrak dari Persib, Taufiq kini telah mudik ke kampung halamannya di Tarakan, Kalimantan Utara. Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu pun sudah bersiap menyambut Hari Raya Idul Fitri bersama orang-orang terkasihnya. Di sana Taufiq pun langsung melepas rindu kepada keluarga dan teman-teman masa kecilnya.
Saat masih membela Persib Taufiq memang terhitung jarang pulang ke Tarakan. Ketika menjapat jatah libur pun dia lebih sering pulang ke Surabaya yang sudah menjadi rumah keduanya. Pria bertubuh mungil itu pun memanfaatkan momen ini untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan.
“Pastinya sambil saling maaf-maafan juga dan bersilaturahmi. Namanya manusia pasti ada salah. Kalau ada salah, baik saat pertandingan atau di luar, saya mohon maaf kepada semua dan bobotoh juga,” ucapnya saat dihubungi, Selasa (14/7).
Taufiq pun langsung memutar memorinya saat masih kecil ketika tiba di Tarakan. Dia teringat akan kebiasaan membantu ibunya berbelanja dan memasak Buras bersama adik perempuannya. Buras sendiri merupakan olahan berbahan dasar beras dan hampir mirip dengan ketupat. Hanya saja dimasak dengan campuran santan sehingga ada nuansa rasa yang berbeda.
”Aku biasa antar ibu ke pasar dan ikut bantu-bantu menyiapkan buras dan makanan khas Lebaran lainnya. Senang bisa kumpul keluarga juga tentunya,” tukasnya.
