Persipura Sempurnakan Gelar Juara
Saturday, 21 September 2013 | 17:52Persipura Jayapura sukses memenangi pertandingan Perang Bintang melawan All Stars Indonesia Super League 2013 setelah mencetak 2 gol tanpa balas. Kemenangan ini semakin memeriahkan dan menyempurnakan pesta Persipura sebagai juara ISL musim ini.
Persipura tampil dengan kekuatan penuh. Mutiara Hitam mengandalkan perancang serangan, Zah Rahan, serta dua striker Patrich Wanggai dan top scorer musim ini dengan 25 gol, Boas Solossa.
Di tim All Stars ISL, pelatih Benny Dollo justru tidak menurunkan pengumpul gol kedua terbaik ISL 2013 dengan masing-masing 21 gol, Sergio van Dijk dan Djibril Coulibaly. Selain Sergio yang duduk di bangku cadangan, 2 pemain Persib Bandung lainnya tampil sebagai starter, penjaga gawang I Made Wirawan dan defender Tony Sucipto.
Persipura yang terkenal dengan permainan kolektifnya yang solid langsung mendominasi sejak peluit kick off ditiupkan wasit Dodi Setia Purnama. Menit 13 terjadi peluang emas pertama bagi Persipura. Tendangan first time Zah Rahan membentur mistar gawang, bola rebound ditanduk pemain Persipura lainnya, tetapi masih bisa diblok Made. Dan tendangan Patrich Wanggai masih menyamping tipis di gawang All Stars ISL.
Tiga menit berselang, peluang pertama All Stars ISL pun nyaris berbuah gol. Tendangan jarak jauh gelandang Persegres Gresik United, Shohei Matsunaga, ditepis Yoo Jae Hoon dan menerpa mistar gawang.
Menit 28, Bendol sudah melakukan pergantian pemain. Pemain Barito Putra, Makan Konate, ditarik keluar dan digantikan oleh pemain asing lainnya dari Persiba Balikpapan, Patrice Nzekou.
Persipura lebih banyak mengancam gawang All Stars 2013. Namun di bawah mistar gawang, Made Wirawan pun pantas mendapat kredit dengan melakukan beberapa kali penyelamatan penting. Diantaranya memblok sundulan Otavio Dutra pada menit 38, dan menepis tendangan jarak jauh Zah Rahan menit 41.
Peluit kick off babak kedua ditiupkan wasit Handri Kristanto yang menggantikan Dodi Setia Purnama. Kiper Persib diistirahatkan dengan memasukkan penjaga gawang Persela, Khoirul Huda.
Penyerang Persib Sergio van Dijk akhirnya dimainkan pada menit 59 menggantikan gelandang Persisam Samarinda, Lancine Kone. Tony Sucipto pun diganti Ahmad Sumardi.
Tidak banyak perubahan permainan yang terjadi di lapangan hijau pada babak kedua. Tim tuan rumah masih menguasai jalannya pertandingan. Beberapa peluang diciptakan pasukan Jacksen F Tiago, baik melalui Boas, Zah Rahan, Gerald Pangkali maupun Patrich Wanggai.
Karena penguasaan bola lebih banyak di kubu Persipura, Sergio pun jarang mendapat suplai bola di sektor depan. Satu-satunya peluang pemain Indo-Belanda ini terjadi lewat bola mati pada menit 71, saat tembakan kerasnya masih bisa ditepis kiper Persipura asal Korea Selatan.
Pertahanan All Stars ISL akhirnya runtuh pada menit 80. Pemain muda yang baru 11 menit dimainkan, Ricky Kayabe, memberi through pass pada Boas. Dengan menggiring bola ke kotak penalti, eksekusi Boas membobol gawang All Stars yang dikawal Khoirul Huda.
Dan Djibril Coulibaly baru diberi kesempatan main oleh Bendol pada menit ke-85. Pemain Barito Putra ini tampil menggantikan anak asuh Bendol di Persija, Emmanuel Pacho Kemogne.
Persipura menyempurnakan pertandingan sore ini dengan menambah 1 gol pada menit 86. Sepak pojok Boas pendek saja kepada Imanuel Wanggai. Dan Gerald Pangkali mampu mengkonversi umpan Manu menjadi gol lewat sundulannya.
Persipura memenangi Perang Bintang ini dengan skor 2-0. Kemenangan ini menyempurnakan status mereka sebagai tim juara Liga Super Indonesia 2013.

Persipura Jayapura sukses memenangi pertandingan Perang Bintang melawan All Stars Indonesia Super League 2013 setelah mencetak 2 gol tanpa balas. Kemenangan ini semakin memeriahkan dan menyempurnakan pesta Persipura sebagai juara ISL musim ini.
Persipura tampil dengan kekuatan penuh. Mutiara Hitam mengandalkan perancang serangan, Zah Rahan, serta dua striker Patrich Wanggai dan top scorer musim ini dengan 25 gol, Boas Solossa.
Di tim All Stars ISL, pelatih Benny Dollo justru tidak menurunkan pengumpul gol kedua terbaik ISL 2013 dengan masing-masing 21 gol, Sergio van Dijk dan Djibril Coulibaly. Selain Sergio yang duduk di bangku cadangan, 2 pemain Persib Bandung lainnya tampil sebagai starter, penjaga gawang I Made Wirawan dan defender Tony Sucipto.
Persipura yang terkenal dengan permainan kolektifnya yang solid langsung mendominasi sejak peluit kick off ditiupkan wasit Dodi Setia Purnama. Menit 13 terjadi peluang emas pertama bagi Persipura. Tendangan first time Zah Rahan membentur mistar gawang, bola rebound ditanduk pemain Persipura lainnya, tetapi masih bisa diblok Made. Dan tendangan Patrich Wanggai masih menyamping tipis di gawang All Stars ISL.
Tiga menit berselang, peluang pertama All Stars ISL pun nyaris berbuah gol. Tendangan jarak jauh gelandang Persegres Gresik United, Shohei Matsunaga, ditepis Yoo Jae Hoon dan menerpa mistar gawang.
Menit 28, Bendol sudah melakukan pergantian pemain. Pemain Barito Putra, Makan Konate, ditarik keluar dan digantikan oleh pemain asing lainnya dari Persiba Balikpapan, Patrice Nzekou.
Persipura lebih banyak mengancam gawang All Stars 2013. Namun di bawah mistar gawang, Made Wirawan pun pantas mendapat kredit dengan melakukan beberapa kali penyelamatan penting. Diantaranya memblok sundulan Otavio Dutra pada menit 38, dan menepis tendangan jarak jauh Zah Rahan menit 41.
Peluit kick off babak kedua ditiupkan wasit Handri Kristanto yang menggantikan Dodi Setia Purnama. Kiper Persib diistirahatkan dengan memasukkan penjaga gawang Persela, Khoirul Huda.
Penyerang Persib Sergio van Dijk akhirnya dimainkan pada menit 59 menggantikan gelandang Persisam Samarinda, Lancine Kone. Tony Sucipto pun diganti Ahmad Sumardi.
Tidak banyak perubahan permainan yang terjadi di lapangan hijau pada babak kedua. Tim tuan rumah masih menguasai jalannya pertandingan. Beberapa peluang diciptakan pasukan Jacksen F Tiago, baik melalui Boas, Zah Rahan, Gerald Pangkali maupun Patrich Wanggai.
Karena penguasaan bola lebih banyak di kubu Persipura, Sergio pun jarang mendapat suplai bola di sektor depan. Satu-satunya peluang pemain Indo-Belanda ini terjadi lewat bola mati pada menit 71, saat tembakan kerasnya masih bisa ditepis kiper Persipura asal Korea Selatan.
Pertahanan All Stars ISL akhirnya runtuh pada menit 80. Pemain muda yang baru 11 menit dimainkan, Ricky Kayabe, memberi through pass pada Boas. Dengan menggiring bola ke kotak penalti, eksekusi Boas membobol gawang All Stars yang dikawal Khoirul Huda.
Dan Djibril Coulibaly baru diberi kesempatan main oleh Bendol pada menit ke-85. Pemain Barito Putra ini tampil menggantikan anak asuh Bendol di Persija, Emmanuel Pacho Kemogne.
Persipura menyempurnakan pertandingan sore ini dengan menambah 1 gol pada menit 86. Sepak pojok Boas pendek saja kepada Imanuel Wanggai. Dan Gerald Pangkali mampu mengkonversi umpan Manu menjadi gol lewat sundulannya.
Persipura memenangi Perang Bintang ini dengan skor 2-0. Kemenangan ini menyempurnakan status mereka sebagai tim juara Liga Super Indonesia 2013.

belegug si bendol,mah pemaen alus teu dipaenkan, kalakah pacho nu dipaenkeun,pilih kasih
Dasar bendol, ,ari ceuk urang mah,bendol teu panteus jadi pelatih tim All Stars
aralus tapi teu kompak mah percuma..
persipura kudu dicontoh.. kompak semangat jeung bangga mawa nama papua. cingan ai pamaen persib bangga teu mawa nama bandung? bandung ibukota tatar pasundan!
ulah nepi aya pikiran: teu nanaon teu juara, gaji urang lancar, bobotoh moal eureun dukung urang, sponsor moal beak, di persib saukur neangan duit..
sedih urang ningali klasemen