Persib Tersingkir di Piala Indonesia, Dedi Minta Maaf
Saturday, 04 May 2019 | 19:24
Kemenangan digapai Persib Bandung pada laga leg kedua 8 besar Piala Indonesia dengan skor 3-2. Tetapi hasil itu belum cukup membawa Maung Bandung lolos karena kalah soal agresivitas gol tandang. Dedi Kusnandar pun mewakili rekan-rekan satu timnya meminta maaf atas hasil yang mengecewakan ini.
“Pertama-tama, saya meminta maaf dengan tidak lolosnya Persib karena meskipun menang tapi gagal. Namun seperti kata pelatih juga kita akan mempersiapkan untuk liga jadi saya berharap ke depan bisa lebih baik,” ujar Dedi dalam jumpa pers pasca laga di Si Jalak Harupat, Sabtu (4/5).
Dedi dipasang Robert Alberts di menit 58 menggantikan Ghozali Siregar. Ini menjadi pertandingan kedua dia setelah mengalami cedera patah tulang fibula yang dialami musim lalu. Sebelumnya dia juga hanya bermain sebentar ketika Persib melawan Perseru pada matchday ketiga Piala Presiden 2019.
Gelandang asal Jatinangor itu mengatakan memang dia kini masih butuh adaptasi dengan situasi pertandingan. Namun perlahan ia mulai bisa menikmati lagi tensi laga dan setiap menit di atas lapangan semakin membuatnya nyaman. Menurutnya itu jadi modal untuk kembali ke performa terbaik di kompetisi.
“Mungkin saya sudah lama ga main jadi Alhamdulillah tadi bisa dapat kesempatan. Dan mungkin adaptasi lagi setelah 6-7 bulan belum main full. Ini jadi awal bagi saya supaya di liga lebih baik lagi,” kata Dedi
“Kalau kondisi saya seratus persen sudah ga ada masalah, jadi saya kembali lagi untuk mengembalikan ritme saya. Karena beda saat di latihan sama pertandingan,” pungkas pemain 27 tahun tersebut.

Kemenangan digapai Persib Bandung pada laga leg kedua 8 besar Piala Indonesia dengan skor 3-2. Tetapi hasil itu belum cukup membawa Maung Bandung lolos karena kalah soal agresivitas gol tandang. Dedi Kusnandar pun mewakili rekan-rekan satu timnya meminta maaf atas hasil yang mengecewakan ini.
“Pertama-tama, saya meminta maaf dengan tidak lolosnya Persib karena meskipun menang tapi gagal. Namun seperti kata pelatih juga kita akan mempersiapkan untuk liga jadi saya berharap ke depan bisa lebih baik,” ujar Dedi dalam jumpa pers pasca laga di Si Jalak Harupat, Sabtu (4/5).
Dedi dipasang Robert Alberts di menit 58 menggantikan Ghozali Siregar. Ini menjadi pertandingan kedua dia setelah mengalami cedera patah tulang fibula yang dialami musim lalu. Sebelumnya dia juga hanya bermain sebentar ketika Persib melawan Perseru pada matchday ketiga Piala Presiden 2019.
Gelandang asal Jatinangor itu mengatakan memang dia kini masih butuh adaptasi dengan situasi pertandingan. Namun perlahan ia mulai bisa menikmati lagi tensi laga dan setiap menit di atas lapangan semakin membuatnya nyaman. Menurutnya itu jadi modal untuk kembali ke performa terbaik di kompetisi.
“Mungkin saya sudah lama ga main jadi Alhamdulillah tadi bisa dapat kesempatan. Dan mungkin adaptasi lagi setelah 6-7 bulan belum main full. Ini jadi awal bagi saya supaya di liga lebih baik lagi,” kata Dedi
“Kalau kondisi saya seratus persen sudah ga ada masalah, jadi saya kembali lagi untuk mengembalikan ritme saya. Karena beda saat di latihan sama pertandingan,” pungkas pemain 27 tahun tersebut.

Cik atuh dukung persib teh make manah lol…tong saeutik2 ngritik…jug maraneh we nu maen bal jeung ngalatihna, dasar bobotoh karbiran
Kurang kreasi, kurang kreatif, kurang cerdas pemain th, kudu boga boga inisiatif pemeann th lah, tong monoton
Ayeuna mah loba bobotoh karbitan teu kaop persib eleh atawa gagal gampang prustasi jeung hareuras genggerong, loba intervensi asa aing pang benerna jeung pangpinterna. Nu puguh mah ukur gede kahayang tapi euweuh kabisa.
Akang cageur
Slalu kebobolan 2gol tah kmo ke vs tim liga1.lewih berat ti borneo !
Masalah person hanya satu manajemen itu aja
Stiap awl musim slalu ti nol dei prsib mh jba lelet pmain ge sesa batur ! Ngurus na teu serius !
Menyerang adalah pertahanan yg baik meneer
Rene ngabrets out
Out rene ngabrets
Kualitas anda (Dedi) tak sebesar nama Persib, sebaiknya anda out..
Lain salah maneh ded.. Hoki na piala presiden aya di MR haha
Yang saya pertanyakan sebagai bobotoh karbit, kenapa manajemen mengganti mario gomez??? Dari informasi awal gomez di target juara pada musim ke dua. Pada musim pertama di posisi 4 itu juga hampir juara gagal gara2 banyak faktor (anda jangan tutup mata). Jadi yg bobrok itu manajemen yg sok berkuasa dengan sesuka keinginannya. PERSIB itu maung bukan cebi
Lamun lain ku urang kusaha deui dikritik, lantaran urang nyaah, supaya persib maena bagus, masalahna ti jaman dilatih ku Janur teu aya perubahan, lamun geus menang sanajan 1 – 0 sok jadi kendor, tah eta penyebabna kuna0n …???