Persib Tak Seberuntung di Piala Presiden
Saturday, 28 November 2015 | 16:11
Pusamania Borneo FC (PBFC) adalah tim yang mampu jungkalkan tim Persib Bandung dengan skor 2-0 dalam lanjutan pertandingan Piala Jenderal Sudirman (PJS) Jumat (27/11) malam. Sekaligus membuat harapan Atep cs. lolos dari Grup C terhenti. Keterpurukan itu dianggap bomber Persib, Tantan sebagai ketidak beruntungan timnya pada turnamen yang digagas TNI dan Mahaka Sports and Entertainment.
“Kurang beruntung saja dan kurang peluang. Kita sudah berjuang, tapi hasilnya kita kalah. Faktor keberuntungan karena kita sudah berusaha semampu kita tapi hasilnya kita tetep kalah,” ujar Tantan saat diwawancarai, Sabtu (28/11)
Tantan yang dimasukkan di babak kedua menggantikan Febri Haryadi pun tak bisa merubah keadaan. Malah striker yang di kenal bengal itu harus mandi ke ruang ganti terlebih dahulu lantaran di kartu merah wasit Handri Kristanto. Kartu merah diberikan akibat Tantan memprotesinya berlebihan, saat Achmad Jufriyanto dilanggar.
“Iya saya protes wajar-wajar saja, masa Jupe (Achmad Jufriyanto) yang dilanggar pelangarannya ke Persib. Terus Tantan protes wajar-wajar saja,” tanggapnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, karena sikap tepuk tangan di depan wajah wasit, itu membuat sang pengadil lapangan bertindak tegas memberikan hukuman. Menurut pemain bernomor punggung 82 ini hal tersebut dianggap tidak brutal. Lantas wasit hanya perlu memperingatinya.
“Enggak brutal, cuman tepuk tangan saja sama bilang bagus sit (wasit) gitu aja. Wasit bilang kamu tidak boleh tepuk tangan sambil ngeluarin kartu kuning dan kartu merah,” bebernya.
Kini Persib hanya menyisakan satu laga melawan PS. TNI, Senin (30/11). Kemenangan atas Manahati Lestusen dan kawan-kawan nanti pun tak akan merubah posisi tabel klasemen di Grup C. Maung Bandung tertinggal 5 poin dari pemuncak klasemen PBFC, tertinggal 7 poin dari PBFC dan ketinggalan 3 poin dari Surabaya United.

Pusamania Borneo FC (PBFC) adalah tim yang mampu jungkalkan tim Persib Bandung dengan skor 2-0 dalam lanjutan pertandingan Piala Jenderal Sudirman (PJS) Jumat (27/11) malam. Sekaligus membuat harapan Atep cs. lolos dari Grup C terhenti. Keterpurukan itu dianggap bomber Persib, Tantan sebagai ketidak beruntungan timnya pada turnamen yang digagas TNI dan Mahaka Sports and Entertainment.
“Kurang beruntung saja dan kurang peluang. Kita sudah berjuang, tapi hasilnya kita kalah. Faktor keberuntungan karena kita sudah berusaha semampu kita tapi hasilnya kita tetep kalah,” ujar Tantan saat diwawancarai, Sabtu (28/11)
Tantan yang dimasukkan di babak kedua menggantikan Febri Haryadi pun tak bisa merubah keadaan. Malah striker yang di kenal bengal itu harus mandi ke ruang ganti terlebih dahulu lantaran di kartu merah wasit Handri Kristanto. Kartu merah diberikan akibat Tantan memprotesinya berlebihan, saat Achmad Jufriyanto dilanggar.
“Iya saya protes wajar-wajar saja, masa Jupe (Achmad Jufriyanto) yang dilanggar pelangarannya ke Persib. Terus Tantan protes wajar-wajar saja,” tanggapnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, karena sikap tepuk tangan di depan wajah wasit, itu membuat sang pengadil lapangan bertindak tegas memberikan hukuman. Menurut pemain bernomor punggung 82 ini hal tersebut dianggap tidak brutal. Lantas wasit hanya perlu memperingatinya.
“Enggak brutal, cuman tepuk tangan saja sama bilang bagus sit (wasit) gitu aja. Wasit bilang kamu tidak boleh tepuk tangan sambil ngeluarin kartu kuning dan kartu merah,” bebernya.
Kini Persib hanya menyisakan satu laga melawan PS. TNI, Senin (30/11). Kemenangan atas Manahati Lestusen dan kawan-kawan nanti pun tak akan merubah posisi tabel klasemen di Grup C. Maung Bandung tertinggal 5 poin dari pemuncak klasemen PBFC, tertinggal 7 poin dari PBFC dan ketinggalan 3 poin dari Surabaya United.
