Perasaan Ardi Idrus Pasca Jalani 90 Menit Hadapi Persija di GBK
Thursday, 11 July 2019 | 19:28
Musim lalau Persib bertamu ke kandang Persija di Stadion PTIK Jakarta. Tentu atmosfer yang berbeda dengan laga Rabu (10/7/2019) kemarin di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Stadion yang lebih besar dan mengundang masa besar untuk para Jakmania.
Persib benar-benar ditekan sepanjang laga yang berkesudahan dengan skor 1-1 itu. Atmosfer yang dirasakan wing back kiri andalan Persib Ardi Idrus sangat luar biasa. Ia merasakan hal yang sama dengan atmosfer Bobotoh ketika menjadi tuan rumah melawan Persija.
“Atmosfernya suporter Persija The Jak luar biasa (di GBK). Kalau dibilang sama seperti atmosfer Bobotoh waktu main di Bandung. Tekanan juga wajar karena resiko kalau pertandingan ke luar,” ungkap Ardi.
Kendati demikian ia tidak merasa grogi dengan tekanan tersebut. Ia beberapa kali melakukan head to head dengan Riko Simanjuntak. Sampai Riko dialihkan ke pertahanan sebelah kanan Persib. “Enggak ada grogi,” kata Ardi.
Mengenai rivalitas Persib dan Persija yang mengakar, ia memilih meredam hal tersebut. Senada dengan Tony Sucipto di kubu lawan, dirinya harus menganggap laga tersebut adalah partai biasa.
Pemain bernomor punggun 3 itu sudah tahu bagaimana meski bersikap ketika melawan Persija. “Kaya lebih pertandingan biasa saja. Kita juga pernah lawan Persija di sini (Jakarta, Stadion PTIK). Jadi tahu gimana kalau ketemu Persija. Jadi kita tahu gimana menghadapi laga big match ini,” papar Ardi.

Musim lalau Persib bertamu ke kandang Persija di Stadion PTIK Jakarta. Tentu atmosfer yang berbeda dengan laga Rabu (10/7/2019) kemarin di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Stadion yang lebih besar dan mengundang masa besar untuk para Jakmania.
Persib benar-benar ditekan sepanjang laga yang berkesudahan dengan skor 1-1 itu. Atmosfer yang dirasakan wing back kiri andalan Persib Ardi Idrus sangat luar biasa. Ia merasakan hal yang sama dengan atmosfer Bobotoh ketika menjadi tuan rumah melawan Persija.
“Atmosfernya suporter Persija The Jak luar biasa (di GBK). Kalau dibilang sama seperti atmosfer Bobotoh waktu main di Bandung. Tekanan juga wajar karena resiko kalau pertandingan ke luar,” ungkap Ardi.
Kendati demikian ia tidak merasa grogi dengan tekanan tersebut. Ia beberapa kali melakukan head to head dengan Riko Simanjuntak. Sampai Riko dialihkan ke pertahanan sebelah kanan Persib. “Enggak ada grogi,” kata Ardi.
Mengenai rivalitas Persib dan Persija yang mengakar, ia memilih meredam hal tersebut. Senada dengan Tony Sucipto di kubu lawan, dirinya harus menganggap laga tersebut adalah partai biasa.
Pemain bernomor punggun 3 itu sudah tahu bagaimana meski bersikap ketika melawan Persija. “Kaya lebih pertandingan biasa saja. Kita juga pernah lawan Persija di sini (Jakarta, Stadion PTIK). Jadi tahu gimana kalau ketemu Persija. Jadi kita tahu gimana menghadapi laga big match ini,” papar Ardi.

Ardi+mas.Har spartan wani duel di kandang batur oge !
Nu tos kirang mah.. Kapten supardi.. Tos lain masa na..
Jd titik lemah Persib.. Bisa naek, teu bisa turun.. Dilema..
Teu dipaenkeun, si henhen sarua na goreng adat.. Bisa lumpat, teu bisa ngajleung da pendek..
Duh sok gentos ku nu sae nke coach..
Lebay banget…
Sa7 tah nu gs karolot ulah dipaksa maen 90 menit coach buru ganti tanaga nu seger/ngora !
Penonton mah cicing we alias calik menikmati enjoy ulah pipilueun alias sotoy ngatur2 pemaen
S7 pisan Lur…keun we da aya platih nu langkung uninga sikon d lapangan..
MENDING MOE KASUR MUMPUNG HALIDO
Tira prsikabo edun ny platih pmain klop ..prsib/pt.pbb teu niat maen nyerang sugan mh melian glandang ari striker krisis ?
Tes
Masalah pamaen mah kumaha palatih aya pamaen na nu eta nya dipaenkeum nu aya. Rek
Ngasupkeun Ronaldo jeung messi teu meunang