Pemain Yang Jarang Turun Harus Dipupuk Mental Bertandingnya
Monday, 23 March 2015 | 10:00
Pelatih Persib Jajang Nurjaman memang merotasi pemain dalam pertandingan uji coba segitiga sebagai upaya menumbuhkan mental bertanding para pemain yang jarang diturunkan. Hasil minor kalah 1-0 atas Persebaya Minggu (22/3) kemarin tidak menjadi sesuatu yang harus disesalkan, karena ia enggan melihat hasil akhir. Kendati kalah anak asuhannya bisa menguasai pertandingan secara keseluruhan.
Shahar Ginanjar yang diturunkan menjadi penjaga gawang utama harus rela gawangnya kecolongan di menit-menit awal laga. Menurutnya siapa pun pemain yang jarang diturunkan dan diberi kesempatan bermain, sedikitnya akan ada rasa gugup tersendiri. Sentuhan awal sangat menentukan bagi sang pemain guna menunjukkan performa apik dan percaya diri.
“Wajar kalau ada nerveous atau gugup, tapi menurut saya pribadi, dimana tangkapan pertama atau sentuhan bola pertama enak kesananya gugup itu bakal hilang dengan sendirinya,” katanya.
Kadang kala pemain mempunyai rasa takut salah yang membuatnya gugup dan mempengaruhi performanya saat pertandingan. Menilai skuadnya yang turun dengan beberapa pemain yang jarang tampil reguler, membuat tim harus menumbuhkan mental kuat bertanding. Keuntungan bisa didapat sang arsitek Jajang Nurjaman bila rasa percaya diri anak asuhnya terkontrol. Ia bisa memilliki banyak opsi dalam menjalankan skema.
“Kurangnya jam terbang bagi anak-anak muda di Persib membuat pemain itu tidak mempunyai mental yang kuat jadi drop. Di saat dimainkan, banyak lah rasa takut, takut salah, itu hal-hal yang wajar bagi para pemain yang jarang dimainkan. Pertamanya salah jadi kesananya suka gugup. Tapi semua pemain juga berusaha untuk memperbaikinya,” tutur Shahar.

Pelatih Persib Jajang Nurjaman memang merotasi pemain dalam pertandingan uji coba segitiga sebagai upaya menumbuhkan mental bertanding para pemain yang jarang diturunkan. Hasil minor kalah 1-0 atas Persebaya Minggu (22/3) kemarin tidak menjadi sesuatu yang harus disesalkan, karena ia enggan melihat hasil akhir. Kendati kalah anak asuhannya bisa menguasai pertandingan secara keseluruhan.
Shahar Ginanjar yang diturunkan menjadi penjaga gawang utama harus rela gawangnya kecolongan di menit-menit awal laga. Menurutnya siapa pun pemain yang jarang diturunkan dan diberi kesempatan bermain, sedikitnya akan ada rasa gugup tersendiri. Sentuhan awal sangat menentukan bagi sang pemain guna menunjukkan performa apik dan percaya diri.
“Wajar kalau ada nerveous atau gugup, tapi menurut saya pribadi, dimana tangkapan pertama atau sentuhan bola pertama enak kesananya gugup itu bakal hilang dengan sendirinya,” katanya.
Kadang kala pemain mempunyai rasa takut salah yang membuatnya gugup dan mempengaruhi performanya saat pertandingan. Menilai skuadnya yang turun dengan beberapa pemain yang jarang tampil reguler, membuat tim harus menumbuhkan mental kuat bertanding. Keuntungan bisa didapat sang arsitek Jajang Nurjaman bila rasa percaya diri anak asuhnya terkontrol. Ia bisa memilliki banyak opsi dalam menjalankan skema.
“Kurangnya jam terbang bagi anak-anak muda di Persib membuat pemain itu tidak mempunyai mental yang kuat jadi drop. Di saat dimainkan, banyak lah rasa takut, takut salah, itu hal-hal yang wajar bagi para pemain yang jarang dimainkan. Pertamanya salah jadi kesananya suka gugup. Tapi semua pemain juga berusaha untuk memperbaikinya,” tutur Shahar.

Sok atu Nur pemain ngora tah mineung paenkeun, nu karolot taun hareup geus bareak. saat nya regenerasi ayeuna keneh. ngarah teu melempem ka hareup na.
kumaha striker na can aya wae euy 🙁
angkut tah pemain eks PBR sakalian jeng Dejan Antonic na..moal teu edun ngajelegur tah Persib
masalahna kumaha rek boga mental alus ari di peuyeum wae di bench mah… pemaen cadangan asa teu berkembang ti musim2 kamari..
naha didinya teu sadar2 atuh janur??sepak bola mah permainan kolektif, teu bisa ngandelkeun pemain asing/timnas hungkul,,nyaho urang oge persaingan ISL ketat,tapi rotasi secara bertahap teh bagian dari strategi,,kalaman pan ketika pemain ngora jarang diturunkeun sakali na maen gugup, kesalahan mendasar jeung mental buruk,,mudah2an dicamkan..
Pan kurang jam terbang teh pedah tara dipaenkeun ku pak jajang,heuheu~
tuh gening arapaleun sabab2na
makanya pak.jajang kalo main tuh jangan terus menerus pemain itu-itu aja