Pemain Persib Disoraki, Janur: Itu Memalukan!
Monday, 12 May 2014 | 17:12
Sebanyak 6 punggawa Persib Bandung yang bergabung dengan tim nasional asuhan Alfred Riedl mendapat kesempatan bermain dalam sebuah laga ujicoba menghadapi ASEAN All Stars, tadi malam, dalam rangka penggalangan dana bagi korban bencana di Asia Tenggara. Namun ada sebuah kejadian yang mencoreng kemenangan 1-0 skuat Merah Putih tersebut. Kejadian itu adalah setiap kali pemain Persib memegang bola, para penonton yang hadir di Stadion Gelora Bung Karno justru menyoraki aksi para punggawa Maung Bandung.
“Saya sangat menyayangkan ketika pemain sudah berstatus sebagai pemain tim nasional, harusnya dikesampingkan dulu lah hal-hal yang seperti itu. Bukan karena itu terjadi pada anak-anak saya sendiri, tapi secara nasional harus kita dukung mereka,” kata Jajang Nurjaman dalam wawancara di Mess Persib, Senin (12/5).
Lebih lanjut, bagi pelatih kepala Persib Bandung itu, tindakan yang dilakukan para suporter yang mayoritas warga ibukota itu sungguh memalukan. Terlebih lawan yang dihadapi adalah pemain-pemain gabungan dari negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Ini jelas meruntuhkan citra bangsa Indonesia di mata internasional.
“Buat saya itu semuanya memalukan karena itu terjadi ketika kita berhadapan dengan negara lain. Yang semestinya didukung ini justru sebaliknya. Jelas mencoreng negara,” sambungnya.
Namun meski demikinan, Janur tetap menilai para pemainnya bermain apik dan memberi kontribusi yang besar bagi kemenangan Indonesia. “Semalam Hariono main bagus, Firman (Utina) juga bagus, Jupe (Ahmad Jufriyanto) dan Supardi bahkan sangat bagus. Ferdinand (Sinaga) cuma main 20 menit. I Made Wirawan saya lihat juga bermain lebih relaks,” pungkasnya.

Sebanyak 6 punggawa Persib Bandung yang bergabung dengan tim nasional asuhan Alfred Riedl mendapat kesempatan bermain dalam sebuah laga ujicoba menghadapi ASEAN All Stars, tadi malam, dalam rangka penggalangan dana bagi korban bencana di Asia Tenggara. Namun ada sebuah kejadian yang mencoreng kemenangan 1-0 skuat Merah Putih tersebut. Kejadian itu adalah setiap kali pemain Persib memegang bola, para penonton yang hadir di Stadion Gelora Bung Karno justru menyoraki aksi para punggawa Maung Bandung.
“Saya sangat menyayangkan ketika pemain sudah berstatus sebagai pemain tim nasional, harusnya dikesampingkan dulu lah hal-hal yang seperti itu. Bukan karena itu terjadi pada anak-anak saya sendiri, tapi secara nasional harus kita dukung mereka,” kata Jajang Nurjaman dalam wawancara di Mess Persib, Senin (12/5).
Lebih lanjut, bagi pelatih kepala Persib Bandung itu, tindakan yang dilakukan para suporter yang mayoritas warga ibukota itu sungguh memalukan. Terlebih lawan yang dihadapi adalah pemain-pemain gabungan dari negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Ini jelas meruntuhkan citra bangsa Indonesia di mata internasional.
“Buat saya itu semuanya memalukan karena itu terjadi ketika kita berhadapan dengan negara lain. Yang semestinya didukung ini justru sebaliknya. Jelas mencoreng negara,” sambungnya.
Namun meski demikinan, Janur tetap menilai para pemainnya bermain apik dan memberi kontribusi yang besar bagi kemenangan Indonesia. “Semalam Hariono main bagus, Firman (Utina) juga bagus, Jupe (Ahmad Jufriyanto) dan Supardi bahkan sangat bagus. Ferdinand (Sinaga) cuma main 20 menit. I Made Wirawan saya lihat juga bermain lebih relaks,” pungkasnya.

tong di anggap suporter kitumah,anggap jurig jarian
Lain jurig jarian kang…..dedemit…orange…era pedah eleh 3-0 di ajax jd morang maring pindahkrun atuh stadion na ka gede bage naon hesena..
Orange…. # najis pisan
penonton KAMPUNGAN!!
Biasa nonton TARKAM….ya begitu…maklum supporter yang baru nonton laga international…sangat memalukan..mencoreng nama bangsa kita sendiri
harirup di ibukota ,, tapi kalakuan siga nu hirup di leuweung,,,,
Iyeu pisan !!!
Atuda hirupna di got jelema kitumah…
dasar gogog tetep we gogog pindah kamana mana oge GOGOG.
tah eta the jeck hungkul nu teu ngahakan bangku sakola.. t bisa narima kanyataan team nu parkir Bus eleh 3-0..Memalukan..sangat!!
Kampungan pisan kudu hirup di pasisihan ulah hirup di ibukota ngerakeun
Siapa menebar angin, akan menuai badai.
Tunggu weh walesna ti Gusti Nu Mahasuci… Siga taun kamari ge kadodoran klubna… Da pemainna ge kitu, komo ismet mah!
mun ceuk si tukul mah katro penontona……
urang mana etateh ? ibukota ? geuning siga urang hutan haha
gawe na ge ngan tawuran, wajar siga kitu.
Landiana ge atuh sampah ibu kota pantes we teu apal tatakrama
Penonton kurang berakhlaq dan didikan agamana sangat mengkhawatirkan, kalau akhlaqnya baik belum tentu menyoraki pemain kelas TIMNAS berasal klub PERSIB. jadi intinya mereka2 itu kurang didikan dari orang tua, waktu sekolahnya cuma sukanya tawuran dan sering minum obat pusing. jadi tindakan PPSI seperti apa nantinya? tinggal menunggu berita selanjutnya.
waduh ga ada kapok nya kelakuan supporter dari ibu kota, pantesan loba musuh na hix..hix..hix..membuat malu indonesia pokok na mah bravo persib. hooligan bgr