Pelatih Madura United U-19 Akui Lakukan Blunder
Wednesday, 31 October 2018 | 13:27
Madura United U-19 dibuat tak berkutik oleh Persib U-19 hingga tumbang dengan skor 0-6. Mereka bahkan sudah kecolongan ketika laga baru berjalan 2 menit saja lewat Julius Josel. Gol cepat tersebut lantas memukul mental pemain dan gawang mereka dengan mudah kemasukan lima gol lainnya.
Kekalahan telak itu pun dikatakan oleh pelatih Madura United U-19, Rahmad Basuki, terjadi karena dia tidak memasang amunisi terbaiknya. Pemain-pemain pelapis jadi opsinya karena sudah tidak memiliki target pada kompetisi ini. Untuk itu dia memilih memberikan kesempatan bermain bagi pemain cadangan dan hasilnya tim kalah besar.
“Kami memang melakukan eksperimen dengan menyimpan pemain yang biasa bermain di starting line up karena kami ingin memberikan kesempatan lebih kepada pemain,” kata Rahmad dalam jumpa pers usai laga di SPOrT Jabar Arcamanik, Rabu (30/10).
“Bahkan ada yang belum pernah turun sebelumnya dan itu menjadi blunder bagi saya pribadi terutama tim. Bahwa level mereka itu siap jadi murni kekalahan skor mencolok ini kesalahan strategi saya,” jelasnya.
Madura United U-19 pun mengakhiri babak kualifikasi grup dengan hanya menempati urutan kelima dari enam klub. Sang pelatih pun meminta maaf atas pencapaian buruk yang dialami timnya. Dia juga bertanggung jawab penuh atas hasil ini dan siap melakukan pembenahan.
“Saya mengucapkan permintaan maaf untuk Presiden klub dan juga masyarakat Madura atas kegagalan ini saya sebagai pelatih yang paling bertanggung jawab untuk membenahi semua kekurangan dari tim ini,” terangnya

Madura United U-19 dibuat tak berkutik oleh Persib U-19 hingga tumbang dengan skor 0-6. Mereka bahkan sudah kecolongan ketika laga baru berjalan 2 menit saja lewat Julius Josel. Gol cepat tersebut lantas memukul mental pemain dan gawang mereka dengan mudah kemasukan lima gol lainnya.
Kekalahan telak itu pun dikatakan oleh pelatih Madura United U-19, Rahmad Basuki, terjadi karena dia tidak memasang amunisi terbaiknya. Pemain-pemain pelapis jadi opsinya karena sudah tidak memiliki target pada kompetisi ini. Untuk itu dia memilih memberikan kesempatan bermain bagi pemain cadangan dan hasilnya tim kalah besar.
“Kami memang melakukan eksperimen dengan menyimpan pemain yang biasa bermain di starting line up karena kami ingin memberikan kesempatan lebih kepada pemain,” kata Rahmad dalam jumpa pers usai laga di SPOrT Jabar Arcamanik, Rabu (30/10).
“Bahkan ada yang belum pernah turun sebelumnya dan itu menjadi blunder bagi saya pribadi terutama tim. Bahwa level mereka itu siap jadi murni kekalahan skor mencolok ini kesalahan strategi saya,” jelasnya.
Madura United U-19 pun mengakhiri babak kualifikasi grup dengan hanya menempati urutan kelima dari enam klub. Sang pelatih pun meminta maaf atas pencapaian buruk yang dialami timnya. Dia juga bertanggung jawab penuh atas hasil ini dan siap melakukan pembenahan.
“Saya mengucapkan permintaan maaf untuk Presiden klub dan juga masyarakat Madura atas kegagalan ini saya sebagai pelatih yang paling bertanggung jawab untuk membenahi semua kekurangan dari tim ini,” terangnya
