Max Timisela Yakin Indonesia Bakal Menang
Tuesday, 26 July 2011 | 07:15
Legenda Persib dan juga timnas Indonesia era 60an Max Timisella memprediksi permainan Cristian Gonzalez dkk akan lebih berkembang pada leg kedua kualifikasi Piala Dunia 2014. Max optimis Indonesia akan menjungkalkan Turkmenistan di stadion utama Gelora Bung Karno, kamis (28/7).
Indonesia bisa menang dengan catatan, tim Garuda harus bermain cepat lewat bola-bola bawah. “Dari jaman dulu, andalan kita itu kecepatan jika melawan tim-tim eropa. Beberapa kali mereka tertinggal. Dan kita juga harus main bola-bola bawah, jangan atas, kalah kita,” jelas pria asal Cimahi ini.
“Lapangan di Turkmenista juga jelek saya lihat itu menyulitkan pemain untuk mengembangkan permainan. Di Jakarta lapangan bagus. Ini keuntungan bagi gaya bermain kita,” sambung Max.
Secara khusus, Max juga memuji penampilan Boaz Solossa di skuad Merah Putih. Kehadiran pemain asal Persipura ini disebutnya bisa memberikan daya dobrak yang signifikan di lini depan. “Saya angkat topi untuk Boaz. Wajar jika ia jadi pemain terbaik Indonesia saat ini,” puji Max.
Sementara mengenai peranan pelatih baru timnas, Max mengatakan bahwa Wim Rijsbergen masih membutuhkan waktu untuk bisa membentuk tim sesuai keinginannya. Bisa disebut, saat ini Wim masih dalam proses melihat karakter para pemainnya. Maka untuk taktik dan strategi, Max melihat timnas masih memperagakan permainan ala Riedl.
“Tidak bisa dilihat hanya dari satu kali pertandingan saja. Permainan tidak bisa sekaligus dirubah dalam sekian waktu. Lihat dulu karakter pemain sambil berproses menuju tim sesuai keinginannya,” sebut Max.
Jika ada yang harus dibenahi dari pertandingan pertama, Max mengatakan bahwa para pemain timnas masih terlalu cepat dalam melepas bola. Jika mereka bisa lebih bersabar dalam menguasai bola, bukan tidak mungkin Sabtu lalu timnas sudah bisa memetik angka penuh dari Turkmenistan.

Legenda Persib dan juga timnas Indonesia era 60an Max Timisella memprediksi permainan Cristian Gonzalez dkk akan lebih berkembang pada leg kedua kualifikasi Piala Dunia 2014. Max optimis Indonesia akan menjungkalkan Turkmenistan di stadion utama Gelora Bung Karno, kamis (28/7).
Indonesia bisa menang dengan catatan, tim Garuda harus bermain cepat lewat bola-bola bawah. “Dari jaman dulu, andalan kita itu kecepatan jika melawan tim-tim eropa. Beberapa kali mereka tertinggal. Dan kita juga harus main bola-bola bawah, jangan atas, kalah kita,” jelas pria asal Cimahi ini.
“Lapangan di Turkmenista juga jelek saya lihat itu menyulitkan pemain untuk mengembangkan permainan. Di Jakarta lapangan bagus. Ini keuntungan bagi gaya bermain kita,” sambung Max.
Secara khusus, Max juga memuji penampilan Boaz Solossa di skuad Merah Putih. Kehadiran pemain asal Persipura ini disebutnya bisa memberikan daya dobrak yang signifikan di lini depan. “Saya angkat topi untuk Boaz. Wajar jika ia jadi pemain terbaik Indonesia saat ini,” puji Max.
Sementara mengenai peranan pelatih baru timnas, Max mengatakan bahwa Wim Rijsbergen masih membutuhkan waktu untuk bisa membentuk tim sesuai keinginannya. Bisa disebut, saat ini Wim masih dalam proses melihat karakter para pemainnya. Maka untuk taktik dan strategi, Max melihat timnas masih memperagakan permainan ala Riedl.
“Tidak bisa dilihat hanya dari satu kali pertandingan saja. Permainan tidak bisa sekaligus dirubah dalam sekian waktu. Lihat dulu karakter pemain sambil berproses menuju tim sesuai keinginannya,” sebut Max.
Jika ada yang harus dibenahi dari pertandingan pertama, Max mengatakan bahwa para pemain timnas masih terlalu cepat dalam melepas bola. Jika mereka bisa lebih bersabar dalam menguasai bola, bukan tidak mungkin Sabtu lalu timnas sudah bisa memetik angka penuh dari Turkmenistan.

Kabangeutan we mun eleh teh atuh cep max. Anggeur we eta jang umuh keukeuh peuteukeuh hayang persib di latih ku cep RD. Geus puguh maneh na teh leuwih fokus ngalatih timnas batan mikiran persib mah. Kawas euweuh deui palatih lain nu hade teh …
sa7 ka Pro maung ngora. Eta teh ciri2 Umuh teu gaduh visi kanggo mengembangkan Persib menuju prestasi, ditambih rada teuas hulu sigana mah tah jalmi teh
sy tuju dngn crita pa Timisella..
.ges we th lah trima ridl pLath persib teh,t0nk nung9uan nu emungen. .
ayeuna kan keur trend buatan asing, pemaen asing, pelatih asing, wasit aya rencana asing oge, alusna mah manager persib oge ti asing deui. mih kabes serba asing… sugan weh jadi ararasing kabeh… kapalang lieur mikiran management persib mah matak jantungan, rieut kana sirah
gakkan mau kang, da riedl teu ngabalad jeung ipin, sedangkeun, pak haji baladna c ipin..
satuju kg lah urang dukung riedl jd pelatih persib
gerakan dukung Riedl jadi pelatih PERSIB….satuju pisan lah mun PERSIB dilatih ku ki Riedl, karunya euy…..teu di pecata ku PSSI tanpa ada alasan yang pasti, urang ampihan ku PERSIB.
geuz we LMun timnas hayang juara di tingkat asia mah.naturalisasi radovic+matsunaga+abanda.kurinx yakinn timnas juara….
hahaha……kagok jang, si messi, ronaldo, jeung si maradona sakalian tah jadi orang indonesia. 🙂
Muh ari daripda ngadagoan pelatih nu teu psti geus we neangan deui,pelatih loba nu lewih alus ti c RD,mun alergi pelatih asing kusabb kndala bahasa pan aya tah c jeksen f tiago nu tos tiasa bahasa indonesia malahan lewih alus tibatan c RD. Umuh teu profesional euy beukina OMDO
mana jandi umuh muhtar, ini sudah akhir pekan tapi belum di umumkan nama pelatih baru persib.
Iraha atuh PERSIB teh rek boga pelatih? Ieu panyakit ego masih dipiara wae. Sok atuh sing gesit ulah lengle jiga kuya wae. Alfred R lah cocok jigana mah. Sim kuring mun deukeut ka kantor persib mah da hayang ngomong tah ka om manager the…bari nyandak kurudan kumis he he he
persib mah lob hese ..
matak hese juara ge ..
rek kitu we ????????
satuju pelatih persib ku ridel…………………………………….100%
skrang lgi msim platih asing praku persib klub bsr ISL dk ku nlokal wae cik ath kdu rda modrn neangan platih th ku RENE atw ku RIEDL abi satuju ngarah langsung juara.
menejer emangna te kesel gs 15th cn ngaraosan juara dei ??