Masih Pertimbangkan Beberapa Poin, Firman Belum Teken Kontrak
Friday, 13 November 2015 | 22:42
Wakil kapten, Firman Utina, dan beberapa pemain lainnya belum melakukan teken kontrak bersama Persib Bandung. Firman dan kolega mengaku berkumpul dan berangkat ke Surabaya bersama Persib Bandung untuk menghadapi Piala Jenderal Sudirman tidak lain karena faktor kepercayaan, kebersamaan dan kedekatan yang dibangun di lingkungan Maung Bandung.
“Belum tanda tangan anak-anak ini, dia berangkat karena kembali lagi karena faktor kepercayaan antara chemistry Pak Umuh (Muchtar) dan pemain dan pemain terhadap bobotoh itu sendiri,” aku Firman saat di wawancarai wartawan, Jumat (13/11) sebelum keberangkatan tim ke Surabaya.
Alasan mendasar Firman dan kawan-kawa mempertimbangkan kontrak yang disodorkan manajemen Persib lantaran terlalu banyak pasal-pasal yang membuat beberapa pemain memperhitungkan kembali sebelum menandatangani kontrak. Kendati demikian, menyoal soal nilai kontrak, pemain senior ini sudah menyepakatinya.
“Belum(tandatangan). Kejelasannya sudah diutarakan. Masalahnya kontraknya terlalu banyak pasal-pasalnya, sedangkan turnamen ini hanya berjalan tiga bulan,” ujarnya.
“Menurut kami itu, yang wajar-wajar saja untuk pemain. Bukan masalah nilai ya, nilai sudah sepakat, tapi lebih ke pasal-pasal itu harus lebih sedikit tapi bermutu, gitu saja. Jangan tebal tapi merugikan pemain itu sendiri,” lanjut Firman menuturkan.
Beberapa pasal dalam kontrak diakui pemain yang memperkuat Sidrap United di turnamen Habibie Cup itu, terbilang merugikan. Namun, Firman masih mempertimbangkan melalui negosiasi lebih lanjut. Ia pun tak bisa menyebutkan poin yang dirasa merugikan tersebut kepada publik.
“Banyak yang saya kutip, ada juga kalau ada apa gitu, enggak bisa ngomong terhadap media, kena pasal juga hal-hal gitu. Jadi hal-hal yang berarti suruh gitu pendam di lapangan,” ulasnya.
Saat ditanyai menyoal kontrak terhadap permainannya di lapangan, Firman menegaskan tidak akan berpengaruh. Ia melanjutkan, performa maksimal akan ia berikan untuk tim. Ia tak ingin menodai rasa respek kepada tim dan bobotoh. “Kalau di lapangan itu sudah enggak mikir, kalau kita memble do lapangan, dari pada dikatain kita jelek mending fight aja dulu,” pungkasnya.


Wakil kapten, Firman Utina, dan beberapa pemain lainnya belum melakukan teken kontrak bersama Persib Bandung. Firman dan kolega mengaku berkumpul dan berangkat ke Surabaya bersama Persib Bandung untuk menghadapi Piala Jenderal Sudirman tidak lain karena faktor kepercayaan, kebersamaan dan kedekatan yang dibangun di lingkungan Maung Bandung.
“Belum tanda tangan anak-anak ini, dia berangkat karena kembali lagi karena faktor kepercayaan antara chemistry Pak Umuh (Muchtar) dan pemain dan pemain terhadap bobotoh itu sendiri,” aku Firman saat di wawancarai wartawan, Jumat (13/11) sebelum keberangkatan tim ke Surabaya.
Alasan mendasar Firman dan kawan-kawa mempertimbangkan kontrak yang disodorkan manajemen Persib lantaran terlalu banyak pasal-pasal yang membuat beberapa pemain memperhitungkan kembali sebelum menandatangani kontrak. Kendati demikian, menyoal soal nilai kontrak, pemain senior ini sudah menyepakatinya.
“Belum(tandatangan). Kejelasannya sudah diutarakan. Masalahnya kontraknya terlalu banyak pasal-pasalnya, sedangkan turnamen ini hanya berjalan tiga bulan,” ujarnya.
“Menurut kami itu, yang wajar-wajar saja untuk pemain. Bukan masalah nilai ya, nilai sudah sepakat, tapi lebih ke pasal-pasal itu harus lebih sedikit tapi bermutu, gitu saja. Jangan tebal tapi merugikan pemain itu sendiri,” lanjut Firman menuturkan.
Beberapa pasal dalam kontrak diakui pemain yang memperkuat Sidrap United di turnamen Habibie Cup itu, terbilang merugikan. Namun, Firman masih mempertimbangkan melalui negosiasi lebih lanjut. Ia pun tak bisa menyebutkan poin yang dirasa merugikan tersebut kepada publik.
“Banyak yang saya kutip, ada juga kalau ada apa gitu, enggak bisa ngomong terhadap media, kena pasal juga hal-hal gitu. Jadi hal-hal yang berarti suruh gitu pendam di lapangan,” ulasnya.
Saat ditanyai menyoal kontrak terhadap permainannya di lapangan, Firman menegaskan tidak akan berpengaruh. Ia melanjutkan, performa maksimal akan ia berikan untuk tim. Ia tak ingin menodai rasa respek kepada tim dan bobotoh. “Kalau di lapangan itu sudah enggak mikir, kalau kita memble do lapangan, dari pada dikatain kita jelek mending fight aja dulu,” pungkasnya.

Masih aja pake pasal ini itu udah dikasih juara , manajemennya yg bagus donk kan pemain udah loyal
Manajemen jangan macem2 donk, pemain sudah menunjukkan performa yang terbaik.
jangan terlalu hukum lah…banyak sisi kekeluargaan saja..
kuduna win-win solution.. krn asasnya simbiosis mutualisme..
neur teu, pak glen??
Manajmen jangan terlalu banyak maunya donk. Tar mau apa pemain nya pada kabur. Kalo manajmen enak. Pemainnya jg jadi enak.gak akan banyak pikiran.kasihan udh di tuntut kudu juara. Di tuntut jg kudu matuhi pasal2.
Jigana aya oknum di manajemen anu ngarti hukum. Justru Malah bikin ribet.
Lieur aing mah. Kuduna hal ribet disederhanakeun..ieu mah nu sederhana malah dijieun ribet
Saya rasa apa yg di utarakan kang firman betul..tp yg penting jgn maen memble harus totalitas akh all pemain..untuk kang makan kami harap jgn terlena dgn uang tp kenyamanan dan sabarlah kang konate krn kontrak 3bln cukup menuju kompetisi..pkoknya ka manejemen kang firman,atep,hariono,supardi,jufriyanto,vujovic,ridwan,illija,tony,made,ULAH DIKAMANA2keun..OMAT..Jaga Sabisa Mungkin Kumaha We Carana..Bobotoh skbmi.Htrnhn
manajemen persib sudah mulai masuk angin.. cukup puas dgn juara isl 2014 n piala presiden,,,