Manajemen Persib Gelar Sosialiasi Anti Chant Politik
Tuesday, 26 February 2019 | 20:42
Manajemen Persib menggelar pertemuan dengan Asprov PSSI Jabar dan perwakilan Bobotoh. Ini sebagai bentuk sosialisasi jelang pagelaran Piala Presiden 2019 sebab Bandung dapat kepercayaan sebagai lokasi pembukaan. Umuh Muchtar sebagai manajer Persib ingin Bobotoh bertindak santun dan menjaga kondusivitas.
“Jangan ada kejadian hal-hal yang tak diinginkan, jangan kita dipermalukan dan ditertawakan karena Bobotohnya tidak santun,” jelas Umuh ketika diwawancara usai pertemuan di Gedung Asprov Jawa Barat, Selasa (26/2).
Dia ingin suporter yang hadir pada pertemuan ini bisa menjadi perpanjangan tangan manajemen menjaga keamanan pertandingan. “Jadi saya tegaskan ke mereka buat ikut mengamankan tidak ada perkelahian tak ada keributan, semua menghormati, sayang sama Persib, kalau ada yang teriak berarti ga sayang sama Persib,” ujarnya.
Kampanye anti chant rasis dan tanpa muatan politik ini lantas didengungkan oleh Persib. Karena ini bisa mencoreng reputasi Persib dan Kota Bandung di tengah situasi politih yang sedang panas. Apalagi kabarnya Presiden Joko Widodo akan hadir untuk membuka turnamen pramusim ini.
“Semua Bobotoh yang hadir saya mohon dengan hormat sayangilah Persib, Persib ini punya reputasi baik jangan sampai dirusak. Jangan sampai ada rasis, suara miring, yel-yelnya yang cantik dan baik karena nanti ada Presiden,” imbaunya.
Tommy Apriyantono selaku Ketua Asprov PSSI Jawa Barat juga ikut menyuarakan sosialisasi ini. Sebelumnya terjadi insiden chant ‘Prabowo’ dari Bobotoh ketika Ridwan Kamil berjalan di Stadion Si Jalak Harupat kala Persib menjamu Arema lalu. Dia tidak mau ada muatan politik yang dibawa ke ranah sepakbola.
“Asprov Jabar pada intinya membantu Persib menjadi tuan rumah baik dan mudah-mudahan aja suasana politik ini tidak masuk ke sepakbola. Kemarin contoh yang tidak baik mudah-mudahan dalam pertandingan nanti hanya nonton sepakbola saja,” ungkapnya.

Manajemen Persib menggelar pertemuan dengan Asprov PSSI Jabar dan perwakilan Bobotoh. Ini sebagai bentuk sosialisasi jelang pagelaran Piala Presiden 2019 sebab Bandung dapat kepercayaan sebagai lokasi pembukaan. Umuh Muchtar sebagai manajer Persib ingin Bobotoh bertindak santun dan menjaga kondusivitas.
“Jangan ada kejadian hal-hal yang tak diinginkan, jangan kita dipermalukan dan ditertawakan karena Bobotohnya tidak santun,” jelas Umuh ketika diwawancara usai pertemuan di Gedung Asprov Jawa Barat, Selasa (26/2).
Dia ingin suporter yang hadir pada pertemuan ini bisa menjadi perpanjangan tangan manajemen menjaga keamanan pertandingan. “Jadi saya tegaskan ke mereka buat ikut mengamankan tidak ada perkelahian tak ada keributan, semua menghormati, sayang sama Persib, kalau ada yang teriak berarti ga sayang sama Persib,” ujarnya.
Kampanye anti chant rasis dan tanpa muatan politik ini lantas didengungkan oleh Persib. Karena ini bisa mencoreng reputasi Persib dan Kota Bandung di tengah situasi politih yang sedang panas. Apalagi kabarnya Presiden Joko Widodo akan hadir untuk membuka turnamen pramusim ini.
“Semua Bobotoh yang hadir saya mohon dengan hormat sayangilah Persib, Persib ini punya reputasi baik jangan sampai dirusak. Jangan sampai ada rasis, suara miring, yel-yelnya yang cantik dan baik karena nanti ada Presiden,” imbaunya.
Tommy Apriyantono selaku Ketua Asprov PSSI Jawa Barat juga ikut menyuarakan sosialisasi ini. Sebelumnya terjadi insiden chant ‘Prabowo’ dari Bobotoh ketika Ridwan Kamil berjalan di Stadion Si Jalak Harupat kala Persib menjamu Arema lalu. Dia tidak mau ada muatan politik yang dibawa ke ranah sepakbola.
“Asprov Jabar pada intinya membantu Persib menjadi tuan rumah baik dan mudah-mudahan aja suasana politik ini tidak masuk ke sepakbola. Kemarin contoh yang tidak baik mudah-mudahan dalam pertandingan nanti hanya nonton sepakbola saja,” ungkapnya.

ayeuna mah eweuh nu netral , ai netral mah moal maju maju
Ke mah mun aya anu rasis jeung berbau politik di stadion ulah siyeun carkan weh.. Ulah malah pi pilueun.
Bobotoh moal nurut wa.da wa hj jeung managemen ge tara ngadenge saetik etik acan kahayang bobotoh.masing” wae
Seng gableg pikiran weh atuh boboteh teh, ulah mamawa politik ka stadion pokus dukung persib. Masalah pilihan mah masing2 weh arek no.01 no.02 ge te ngaruh 2 nana lain orang sUnda iye kuat tepi ka pasea si anyir sebel
Ari sugan teu Bobotoh palinter ?
tapi lamun ngadukung na lain ka 02 mah sigana kang emil kembung.., dasar politik.. ulah soteh ngadukung musuh, ari ngadukung manehna mah bae..
Rek saha wae presidenna angger we aing mah BIRU …
Bobotoh doyan jilat ludah sendiri
Ingat beberapa saat lalu bobotoh di politisasi oleh oknum pklitikus kalian teriak jangan politisasi kami para suporter persib, tapi kalian dengan lantang teriak calon presiden itu.
Kalian munafik.
Jika tentang menanggapi kang emil yang berjalan mengelilingi stadion kalian sebut kampanye, kalian tunjukan bukti itu di hadapan bawaslu bukan seperti itu.
Bagaimana bisa disebut dewasa jika kalian tidak bisa menerima perbedaan, bagaimana di sebut suporter cerdas jika cara kalian masih seperti anak kecil (saling teriak mengejek)
Tolong jangan politisasi kami karena bobotoh bukan hanya kalian yang tau tentang politik, karena saya hanya bobotoh yang mau persib juara.