Maman Tak Masalah Posisinya Digeser Ke Bek Kanan
Saturday, 13 October 2012 | 18:33Selain Asri Akbar, Maman Abdurahman pun bergeser dari posisi idealnya. Jika biasanya Maman tampil sebagai bek tengah, saat menghadapi PSGC Ciamis, pemain bernomor punggung 5 ini dipasang sebagai bek kanan. Selain itu, ban kapten yang biasa melingkar di lengannya pun, kini berpindah ke lengan Atep.
Pelatih Jajang Nurjaman menempatkan Abanda Herman dan Aang Suparman sebagai bek tengah. Sementara bek kanan dan kiri adalah Maman Abdurahman dan Tony Sucipto. Bermain di sisi kanan, Maman mengaku tidak ada masalah selama hal itu baik untuk kemajuan tim.
“Ga masalah main dimana pun juga. Sebagai pemain harus siap dimanapun dibutuhkan pelatih. Selama itu baik untuk kemajuan tim, saya ga masalah,” aku Maman saat ditemui di Hotel Tyara Ciamis, kemarin malam.
PSGC adalah lawan uji coba ke-4 yang sudah dilakoni Persib. Menurut Maman, banyaknya partai uji coba bagus untuk mematangkan tim sebelum terjun dalam kompetisi resmi.
“Selain mematangkan tim, kita untuk jadi solid, juga jadi lebih tau kekurangan-kekurangan kita di lapangan,” katanya.
Banyaknya partai uji coba tidak membuatnya takut cedera. Menurutnya, justru jika pemain takut cedera, hal itu malah bisa terjadi di lapangan.
“Takut cedera? Engga lah. Justru kalau kita mainnya takut-takut, nanti malah jadi cedera. Jadi main lepas aja, main maksimal. Kalau masalah cedera, ya semoga aja jangan sampai kejadian,” ucapnya.
Maman menyebutkan, hal-hal elementer seperti passing dan komunikasi, harus ditingkatkan lagi. Namun dengan berjakannya waktu, Maman yakin soliditas tim bisa lebih baik.
“Yang kurang banyak, seperti passing-passing yang mendasar, komunikasi harus dimatangkan lagi. Sudah membaik sih, tapi harus dimatangkan lagi. Membuat tim solid memang susah. Kerjasama tim juga, semua ada proses lah,” tutur Maman.
Selain hal itu, disiplin pun menurut Maman adalah hal penting yang bisa menunjang performa dan soliditas tim. “Bisa jadi salah satunya disiplin. Karena disiplin di luar dan di dalam lapangan. Biasanya, kalau di luar lapangan dia orangnya disiplin, itu akan kebawa, di dalem juga dia disiplin,” tandasnya.

Selain Asri Akbar, Maman Abdurahman pun bergeser dari posisi idealnya. Jika biasanya Maman tampil sebagai bek tengah, saat menghadapi PSGC Ciamis, pemain bernomor punggung 5 ini dipasang sebagai bek kanan. Selain itu, ban kapten yang biasa melingkar di lengannya pun, kini berpindah ke lengan Atep.
Pelatih Jajang Nurjaman menempatkan Abanda Herman dan Aang Suparman sebagai bek tengah. Sementara bek kanan dan kiri adalah Maman Abdurahman dan Tony Sucipto. Bermain di sisi kanan, Maman mengaku tidak ada masalah selama hal itu baik untuk kemajuan tim.
“Ga masalah main dimana pun juga. Sebagai pemain harus siap dimanapun dibutuhkan pelatih. Selama itu baik untuk kemajuan tim, saya ga masalah,” aku Maman saat ditemui di Hotel Tyara Ciamis, kemarin malam.
PSGC adalah lawan uji coba ke-4 yang sudah dilakoni Persib. Menurut Maman, banyaknya partai uji coba bagus untuk mematangkan tim sebelum terjun dalam kompetisi resmi.
“Selain mematangkan tim, kita untuk jadi solid, juga jadi lebih tau kekurangan-kekurangan kita di lapangan,” katanya.
Banyaknya partai uji coba tidak membuatnya takut cedera. Menurutnya, justru jika pemain takut cedera, hal itu malah bisa terjadi di lapangan.
“Takut cedera? Engga lah. Justru kalau kita mainnya takut-takut, nanti malah jadi cedera. Jadi main lepas aja, main maksimal. Kalau masalah cedera, ya semoga aja jangan sampai kejadian,” ucapnya.
Maman menyebutkan, hal-hal elementer seperti passing dan komunikasi, harus ditingkatkan lagi. Namun dengan berjakannya waktu, Maman yakin soliditas tim bisa lebih baik.
“Yang kurang banyak, seperti passing-passing yang mendasar, komunikasi harus dimatangkan lagi. Sudah membaik sih, tapi harus dimatangkan lagi. Membuat tim solid memang susah. Kerjasama tim juga, semua ada proses lah,” tutur Maman.
Selain hal itu, disiplin pun menurut Maman adalah hal penting yang bisa menunjang performa dan soliditas tim. “Bisa jadi salah satunya disiplin. Karena disiplin di luar dan di dalam lapangan. Biasanya, kalau di luar lapangan dia orangnya disiplin, itu akan kebawa, di dalem juga dia disiplin,” tandasnya.
