Main di Luar Kandang, Janur Wanti-Wanti Soal Mental
Wednesday, 22 February 2017 | 18:03
Jajang Nurjaman mewanti-wanti anak asuhnya untuk fokus menguatkan mentalnya jelang laga perempatfinal kontra Mitra Kukar. Pasalnya partai yang digelar dengan format single match tersebut mentas di laga yang netral. Itu artinya Maung Bandung harus keluar dari kandangnya dan berlaga di Stadion Manahan, Solo pada 25 Februaru nanti.
Catatan Persib sendiri ketika keluar dari zona nyamanannya tergolong buruk. Tantan dan kawan-kawan hanya bisa mendapatkan 2 kemenangan tandang saja selama TSC musim lalu. Sedangkan 6 laga berakhir imbang dan 9 laga lainnya ditutup dengan kekalahan. Hal tersebut menurutnya yang jadi penyebab pasukannya kerap membuat blunder ketika tampil di markas lawan.
“Ya itu sudah saya sampaikan pada pemain rekor kita buruk selama TSC, saya lihatnya tim sendiri lah engga melihat tim lain ketika main di luar kandang. Kebanyakan itu, karena kesalahan sendiri memang betul,” jelas Janur saat diwawancara di Mes Persib, Rabu (22/2).
Janur merekam betul berbagai kesalahan yang dibuat anak asuhnya musim lalu sehingga mereka kerap kalah di laga tandang. Menurut Janur, pasukannya tergolong lemah saat keluar kandang lantaran masalah psikologis. Mereka kerap sulit tampil lepas ketika berlaga di bawah teror suporter kubu lawan.
“Saya masih ingat di Madura Jajang (Sukmara) buat kesalahan kemudian di Padang itu Basna bikin kesalahan fatal. Saya masih ingat, itu semua jadi kesalahan ketika main di tandang dan mental,” jelasnya.
Di musim ini, Janur mulai merekrut lagi beberapa eks anak asuhnya yang jadi bagian tim juara musim 2014-2015. Baginya mental juara dari Supardi dan kolega bisa ikut mendongkrak mental anak asuhnya. “Saya wanti-wanti karena mental itu karena secara kapabilitas, pemain kita sudah cukup matang, itu yang sudah saya tekankan supaya tidak terulang,” jelasnya.

Jajang Nurjaman mewanti-wanti anak asuhnya untuk fokus menguatkan mentalnya jelang laga perempatfinal kontra Mitra Kukar. Pasalnya partai yang digelar dengan format single match tersebut mentas di laga yang netral. Itu artinya Maung Bandung harus keluar dari kandangnya dan berlaga di Stadion Manahan, Solo pada 25 Februaru nanti.
Catatan Persib sendiri ketika keluar dari zona nyamanannya tergolong buruk. Tantan dan kawan-kawan hanya bisa mendapatkan 2 kemenangan tandang saja selama TSC musim lalu. Sedangkan 6 laga berakhir imbang dan 9 laga lainnya ditutup dengan kekalahan. Hal tersebut menurutnya yang jadi penyebab pasukannya kerap membuat blunder ketika tampil di markas lawan.
“Ya itu sudah saya sampaikan pada pemain rekor kita buruk selama TSC, saya lihatnya tim sendiri lah engga melihat tim lain ketika main di luar kandang. Kebanyakan itu, karena kesalahan sendiri memang betul,” jelas Janur saat diwawancara di Mes Persib, Rabu (22/2).
Janur merekam betul berbagai kesalahan yang dibuat anak asuhnya musim lalu sehingga mereka kerap kalah di laga tandang. Menurut Janur, pasukannya tergolong lemah saat keluar kandang lantaran masalah psikologis. Mereka kerap sulit tampil lepas ketika berlaga di bawah teror suporter kubu lawan.
“Saya masih ingat di Madura Jajang (Sukmara) buat kesalahan kemudian di Padang itu Basna bikin kesalahan fatal. Saya masih ingat, itu semua jadi kesalahan ketika main di tandang dan mental,” jelasnya.
Di musim ini, Janur mulai merekrut lagi beberapa eks anak asuhnya yang jadi bagian tim juara musim 2014-2015. Baginya mental juara dari Supardi dan kolega bisa ikut mendongkrak mental anak asuhnya. “Saya wanti-wanti karena mental itu karena secara kapabilitas, pemain kita sudah cukup matang, itu yang sudah saya tekankan supaya tidak terulang,” jelasnya.

CATATAN BURUK MAEN TANDANG, AGAR DICARI JALAN KELUARNYA
JANGAN KALAH SEBELUM BERTANDING, HARUS PUNYA MENTAL MAUNG
UTAMAKAN PERTAHANAN KOKOH, JANGAN KECOLONGAN LBH DULU
intina maen di away posisi menang maju nu eleh blk pelatih nu kedah pinter” ngabangkitkeun spirit team tentuna ku kepercayaan jeng katakata anu bs ngajadikeun pamaen lepas total dilapang, RENIERI contoh si tukang nyulap lauk impun jd lauk hiu paribasana mah
tong fokus bertahan, kegolan itu biasa. yang luar biasa itu bia lebih banyak membuat gol ke gawang lawan meskipun gawang kitapun sering kebobolan. kalau orang bisa membuat gol, kenapa kita gak bisa…?, jadi jangan memperbesar kesalahan individu, sebab maradona juga bisa berbuat salah.