Lampu Padam Warnai Kemenangan Persib
Saturday, 04 April 2015 | 19:41
Persib Bandung turun dengan kekuatan penuh saat menghadapi Semen Padang dalam pertandingan perdana Indonesia Super league (ISL) yang kini berganti nama menjadi QNB League. Bertanding di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Sabtu (4/4) sore, bobotoh penuh sesak memadati tribun. Koreo yang ditampilkan berjalan sesuai rencana.
Pada laga di bawah guyuran hujan ini, Maung Bandung lebih dulu mengambil inisiatif serangan di awal-awal babak pertama. Vujovic mengancam lebih dulu lewat sundulannya setelah menerima sepak pojok Dedi Kusnandar. Sayang, sundulan tak tepat sasaran.
Menit 10 Esteban Vizcara mencoba peruntungan lewat tendangan jarak jauhnya. Made dengan sigap menahan tepat di pelukannya. Lima menit berselang Airlangga mencoba mengancam setelah mendapatkan umpan terobosan. Namun tendangan mantan pemain Persib tersebut masih menyamping.
Jaring gawang Jandia Eka Putra akhirnya bobol oleh Ridwan pada menit 18. Akselerasinya di sayap kanan, serta melakukan satu-dua bola dengan Spaso, berhasil memecah pertahanan Kabau Sirah. Tendangan menyusur tanah Ridwan membuka keunggulan Maung Bandung.
Tertinggal, Semen Padang tak tinggal diam. Periode menit 30 Hengki Ardiles dkk mencoba men-delay serangan. Tendangan percobaan jarak jauh kembali dilakukan, pelakunya Irsad Maulana menit 34 dan tendangan bebasnya menit 39. Tapi tak satupun yang membobol gawang Persib.
Pertandingan sempat memanas di akhir-akhir laga babak pertama. Dias Angga melanggar keras Saepulloh, hingga terjadi perseteruan antar pemain. Namun, wasit Prasetyo Hadi akhirnya bisa meredam dan Dias dihadiahi kartu kuning . Skor 1-0 untuk keunggulan tuan rumah bertahan hingga jeda pertandingan.
Pertandingan paruh kedua harus tertunda karena lampu stadion terlambat menyala. Namun akhirnya pertandingan dapat dilanjutkan. Tiga menit babak kedua dimulai Atep langsung melakukan percobaan tendangan dari jarak 30 meter, tapi Jandia Eka Putra masih mampu menyelamatkan gawangnya. Semenit kemudian, Semen Padang membalas, giliran Irsad Maulana yang meliuk-liuk di depan kotak penalti dan melepaskan tendangan terarah ke gawang. I Made dengan sigap menahan bola tersebut.
Menit 53 Spaso hampir saja membuka keran gol bila tembakannya yang terarah ke gawang tidak digagalkan bek Semen Padang, padahal gawang sudah kosong ditinggalkan sang kiper.
Jajang Nurjaman memasukkan Hariono untuk menggantikan Dedi Kusnandar. Nil Maizar pun tampak memasukkan Vendri Mofu dan Hendra Ade Bayau guna menambah intensitas serangan. Masuknya dua pemain Semen Padang menambah tenaga tim tamu. Beberapa peluang diciptakan. Menit 68 Mofu lepas dari kawalan hingga melepaskan tendangan di dalam kotak penalti, beruntung ada Vujovic yang mem-block bola.
Periode menit 70, Friman Utina cs terlihat sering kehilangan bola saat berada di depan kotak penalti lawan. Keadaan tersebut lantas sering pula direspon Kabau Sirah guna melakukan serangan balik cepat. Guna menyeimbangkan skor, beberapa tendangan dilancarkan ke arah gawang Made. Namun atas kedisiplinan tinggi dan konsentrasi, lini belakang Maung Bandung bisa meredamnya.
Jajang Nurjaman kembali mengganti pemainnya, memasukkan Tantan menggantikan Atep, terlihat ingin menambah daya gedor serangan menit 71. Namun, apa yang diinginkan Janur sapaan akrab Jajang Nurjaman tidak membuahkan hasil hingga menit 80. Taufiq pun dimasukkan mengganti Spaso untuk memperkuat lini tengah. Pertandingan memanas, sayang, memasuki menit 87 lampu kembali padam. Kondisi ini membuat wasit Prasetyo Hadi menghentikan pertandingan.
Setelah terhenti selama 34 menit, dan telah melakukan diskusi panjang, akhirnya sang wasit memutuskan untuk meneruskan pertandingan dengan kondisi lampu menyala seadanya. Hal ini ikut disetujui oleh kedua klub. Tersisa 3 menit dari waktu normal, pertandingan kembali dilanjutkan.
Namun dalam waktu tersisa tidak ada lagi gol tercipta. Hingga peluit panjang wasit dibunyikan keunggulan 1-0 Persib bertahan. Langkah awal yang bagus guna menatap pertandingan selanjutnya, Selasa (7/4), melawan Pelita Bandung Raya.

Persib Bandung turun dengan kekuatan penuh saat menghadapi Semen Padang dalam pertandingan perdana Indonesia Super league (ISL) yang kini berganti nama menjadi QNB League. Bertanding di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Sabtu (4/4) sore, bobotoh penuh sesak memadati tribun. Koreo yang ditampilkan berjalan sesuai rencana.
Pada laga di bawah guyuran hujan ini, Maung Bandung lebih dulu mengambil inisiatif serangan di awal-awal babak pertama. Vujovic mengancam lebih dulu lewat sundulannya setelah menerima sepak pojok Dedi Kusnandar. Sayang, sundulan tak tepat sasaran.
Menit 10 Esteban Vizcara mencoba peruntungan lewat tendangan jarak jauhnya. Made dengan sigap menahan tepat di pelukannya. Lima menit berselang Airlangga mencoba mengancam setelah mendapatkan umpan terobosan. Namun tendangan mantan pemain Persib tersebut masih menyamping.
Jaring gawang Jandia Eka Putra akhirnya bobol oleh Ridwan pada menit 18. Akselerasinya di sayap kanan, serta melakukan satu-dua bola dengan Spaso, berhasil memecah pertahanan Kabau Sirah. Tendangan menyusur tanah Ridwan membuka keunggulan Maung Bandung.
Tertinggal, Semen Padang tak tinggal diam. Periode menit 30 Hengki Ardiles dkk mencoba men-delay serangan. Tendangan percobaan jarak jauh kembali dilakukan, pelakunya Irsad Maulana menit 34 dan tendangan bebasnya menit 39. Tapi tak satupun yang membobol gawang Persib.
Pertandingan sempat memanas di akhir-akhir laga babak pertama. Dias Angga melanggar keras Saepulloh, hingga terjadi perseteruan antar pemain. Namun, wasit Prasetyo Hadi akhirnya bisa meredam dan Dias dihadiahi kartu kuning . Skor 1-0 untuk keunggulan tuan rumah bertahan hingga jeda pertandingan.
Pertandingan paruh kedua harus tertunda karena lampu stadion terlambat menyala. Namun akhirnya pertandingan dapat dilanjutkan. Tiga menit babak kedua dimulai Atep langsung melakukan percobaan tendangan dari jarak 30 meter, tapi Jandia Eka Putra masih mampu menyelamatkan gawangnya. Semenit kemudian, Semen Padang membalas, giliran Irsad Maulana yang meliuk-liuk di depan kotak penalti dan melepaskan tendangan terarah ke gawang. I Made dengan sigap menahan bola tersebut.
Menit 53 Spaso hampir saja membuka keran gol bila tembakannya yang terarah ke gawang tidak digagalkan bek Semen Padang, padahal gawang sudah kosong ditinggalkan sang kiper.
Jajang Nurjaman memasukkan Hariono untuk menggantikan Dedi Kusnandar. Nil Maizar pun tampak memasukkan Vendri Mofu dan Hendra Ade Bayau guna menambah intensitas serangan. Masuknya dua pemain Semen Padang menambah tenaga tim tamu. Beberapa peluang diciptakan. Menit 68 Mofu lepas dari kawalan hingga melepaskan tendangan di dalam kotak penalti, beruntung ada Vujovic yang mem-block bola.
Periode menit 70, Friman Utina cs terlihat sering kehilangan bola saat berada di depan kotak penalti lawan. Keadaan tersebut lantas sering pula direspon Kabau Sirah guna melakukan serangan balik cepat. Guna menyeimbangkan skor, beberapa tendangan dilancarkan ke arah gawang Made. Namun atas kedisiplinan tinggi dan konsentrasi, lini belakang Maung Bandung bisa meredamnya.
Jajang Nurjaman kembali mengganti pemainnya, memasukkan Tantan menggantikan Atep, terlihat ingin menambah daya gedor serangan menit 71. Namun, apa yang diinginkan Janur sapaan akrab Jajang Nurjaman tidak membuahkan hasil hingga menit 80. Taufiq pun dimasukkan mengganti Spaso untuk memperkuat lini tengah. Pertandingan memanas, sayang, memasuki menit 87 lampu kembali padam. Kondisi ini membuat wasit Prasetyo Hadi menghentikan pertandingan.
Setelah terhenti selama 34 menit, dan telah melakukan diskusi panjang, akhirnya sang wasit memutuskan untuk meneruskan pertandingan dengan kondisi lampu menyala seadanya. Hal ini ikut disetujui oleh kedua klub. Tersisa 3 menit dari waktu normal, pertandingan kembali dilanjutkan.
Namun dalam waktu tersisa tidak ada lagi gol tercipta. Hingga peluit panjang wasit dibunyikan keunggulan 1-0 Persib bertahan. Langkah awal yang bagus guna menatap pertandingan selanjutnya, Selasa (7/4), melawan Pelita Bandung Raya.

Tuntas sudah kekecewaan…. Persib maena kurang optimal, banyak salah umpan, umpan g jelas dll, RCTI menyiarkannya dgn tdk profesional, go ong na kurang 3 menitan lampu stadion mati…… lengkap sudah kecewanya…
Disisi lain meskipun menang, namun permainan Persib msh belum meyakinkan
kameramen rcti na katirisan, jadi lieur nontonage, tp tetep nuhun tos nyiarkeun, menang deui.
Era euy ku batur panpel na kurang antisipasi…..trus pangdugikeun ka pihak penyiar pngambilan gambarna goreng,pngturan kontras gbrna goreng,,,pkonamah t nyaman welah
mangga ke ku abi di pang dugikn a emus
Nu penting mah…3 poin ue lurrr…
Panpel koreksi ah, termasuk nu paling utama…..kebocoran tiket
plues calo beuki loba jeung beuki gelo ngajual tiketna… joss
Calo urg gebukan ku sarerea.
PR buat panpel tah. Calo + lampu. cik atulah..
KAMI INGIN GBLA , JANGAN TERUS TERTUNDA
Seeur masalah kang GBLAna, nuju bade diuji heula kekuatan stadiona ku ahli. Pan dikorupsi ceunah, terus pembangunana aya nu salah. Calon lami deui
penyiar tv na asa ngagogoreng persib wae, panpel oge digogoreng, ari kulitas penyiaran na nu goreng teu dibahas… cara ngambil gambar kurang pro, reply nya kurang pas, suara penonton jeung piriwit wasit teu kadenge… cik atuh lah nu imbang jadi kometator teh, kameramen jeung editor na nu pro… era atuh ku tv sabeulah…
Panpel kedah langkung sigap deui ti mulai persiapan dugika nyiapkeun langkah2 preventif nalika ngahadapi kendala serupa (mdh2n tidak terulang). Jangan sampai membuat celah2 penilaian negatif ditengah-tengah prestasi baik persib. Hidup Persib!
Jujur, permainan persib jelek pisan. Dedi kus jeung Dias angga lemah jeung teu kompak.
Rcti oge siaran na goreng, kamera teu puguh, sora di lapangan error, komentator loba ngagosip. Bener2 teu nikmat nonton na.
cik tanyakeun ka pssi tos d bayar can juara teh hehehehe
iraha lur persib maen.