Kondisi GBLA Terbengkalai, Begini Respon Manajer Persib
Wednesday, 17 July 2019 | 20:16
Kondisi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) nampak begitu mengkhawatirkan. Foto-foto terbengkalainya stadion megah itu juga banyak tersebar di media sosial. GBLA memang sudah jarang digunakan setelah Persib berpindah kandang ke Si Jalak Harupat ditambah konstruksi bangunan yang terlihat rapuh.
Stadion yang dibangun dengan harga lebih dari 500 milyar itu tidak terurus. Biaya perawatan yang besar tak sebanding dengan pemasukan yang didapat terutama sejak Persib tidak menggunakan lagi stadion itu. Banyak pihak pun mendesak supaya ada langkah kongkret untuk menyelamatkan GBLA.
Sebelumnya sempat tersiar wacana pengelolaan GBLA akan diambil alih oleh Persib. Nantinya pusat kegiatan klub bisa dialihkan kesana termasuk untuk latihan dan pertandingan. Namun manajer Persib, Umuh Muchtar mengatakan pihak klub masih menimbang banyak hal untuk merealisasikan rencana tersebut.
“Sudah, sudah dulu pun juga mau dikelola, ayo lah, kita kelola dengan PT. Cuma kemarin ada pertimbangan dan dihitung lagi Pak Glenn juga menghitung bagaimana, apakah ini masih bisa dipakai atau tidak,” kata Umuh di Si Jalak Harupat, kemarin.
“Jadi konstruksinya (yang berbahaya) itu bukan tempat duduk, tapi yang berbahayanya itu yang atap. Itu atap makin ke bawah makin ke dalam, Pak Glenn berbicara seperti itu kemarin. Ada salah satu dari pengawasan, dia memeriksa semua,” jelasnya.
Umuh mengatakan memang bisa saja Persib mengambil alih status pengelolaan GBLA. Karena menurutnya secara keseluruhan stadion berkapasitas 38 ribu penonton itu masih layak untuk digunakan. Baru nantinya perlahan mereka melakukan perbaikan jika memang ada bagian yang harus direvitalisasi.
“Kalau seperti jalankan saja dulu kan dicoba dulu asal jangan asal sampai roboh. Tapi saya yakin lah tidak akan nanti kalau itu (konstruksinya) turun nanti akan segera diperbaiki. Gitu aja, tidak susah,” jelas Umuh.
Menurutnya hambatan alih kelola GBLA karena Direktur Utama PT. PBB, Glenn Sugita masih melakukan pertimbangan. Sedangkan dia yakin soal biaya pemeliharaan bisa diatasi dengan kolaborasi bersama pemerintah. Jika ada keuntungan, menurutnya Umuh bisa membanginya dengan pihak Pemkot.
“Mungkin Pemkot juga kan kewalahan biaya. Itu kan pasti biaya banyak jadi serahkan atau nanti kerja sama dengan PT (PBB) ya jadi biar nanti bareng-bareng. Nanti kalau ada keuntungan bagi dua dan kalau ada kerugian itu nanti ditanggung keduanya,” ujar Umuh memungkasi.

Kondisi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) nampak begitu mengkhawatirkan. Foto-foto terbengkalainya stadion megah itu juga banyak tersebar di media sosial. GBLA memang sudah jarang digunakan setelah Persib berpindah kandang ke Si Jalak Harupat ditambah konstruksi bangunan yang terlihat rapuh.
Stadion yang dibangun dengan harga lebih dari 500 milyar itu tidak terurus. Biaya perawatan yang besar tak sebanding dengan pemasukan yang didapat terutama sejak Persib tidak menggunakan lagi stadion itu. Banyak pihak pun mendesak supaya ada langkah kongkret untuk menyelamatkan GBLA.
Sebelumnya sempat tersiar wacana pengelolaan GBLA akan diambil alih oleh Persib. Nantinya pusat kegiatan klub bisa dialihkan kesana termasuk untuk latihan dan pertandingan. Namun manajer Persib, Umuh Muchtar mengatakan pihak klub masih menimbang banyak hal untuk merealisasikan rencana tersebut.
“Sudah, sudah dulu pun juga mau dikelola, ayo lah, kita kelola dengan PT. Cuma kemarin ada pertimbangan dan dihitung lagi Pak Glenn juga menghitung bagaimana, apakah ini masih bisa dipakai atau tidak,” kata Umuh di Si Jalak Harupat, kemarin.
“Jadi konstruksinya (yang berbahaya) itu bukan tempat duduk, tapi yang berbahayanya itu yang atap. Itu atap makin ke bawah makin ke dalam, Pak Glenn berbicara seperti itu kemarin. Ada salah satu dari pengawasan, dia memeriksa semua,” jelasnya.
Umuh mengatakan memang bisa saja Persib mengambil alih status pengelolaan GBLA. Karena menurutnya secara keseluruhan stadion berkapasitas 38 ribu penonton itu masih layak untuk digunakan. Baru nantinya perlahan mereka melakukan perbaikan jika memang ada bagian yang harus direvitalisasi.
“Kalau seperti jalankan saja dulu kan dicoba dulu asal jangan asal sampai roboh. Tapi saya yakin lah tidak akan nanti kalau itu (konstruksinya) turun nanti akan segera diperbaiki. Gitu aja, tidak susah,” jelas Umuh.
Menurutnya hambatan alih kelola GBLA karena Direktur Utama PT. PBB, Glenn Sugita masih melakukan pertimbangan. Sedangkan dia yakin soal biaya pemeliharaan bisa diatasi dengan kolaborasi bersama pemerintah. Jika ada keuntungan, menurutnya Umuh bisa membanginya dengan pihak Pemkot.
“Mungkin Pemkot juga kan kewalahan biaya. Itu kan pasti biaya banyak jadi serahkan atau nanti kerja sama dengan PT (PBB) ya jadi biar nanti bareng-bareng. Nanti kalau ada keuntungan bagi dua dan kalau ada kerugian itu nanti ditanggung keduanya,” ujar Umuh memungkasi.

Stadion megah jamg hiasan hungkul meureun nya ?
Sok ath whu kmh sae na pikeun eta gbla ttp bs dipke ku persib
Jeung keamann kontruksi bgunn teu jd ngbhykn jang kdpna
Ath sukur2 bli wae sxn ku persib
Skira na emg teu lyak bgun ulang ku persib
Mtak sugema mreun ka para mnjmen+para bo2toh saalam dunya..hehe
Mending di lelang biar disewa nama stadionnya kaya emirates stadium atawa alliance arena, otomatis dihade keun nu rusak na, paling minta 10 th gbla diganti namanya, daripada rata jeung tanah10 th deui
kade ah ambles vertikal mah tong dianggap remeh, struktur pondasi labil sangat warning jang bangunan heavy weight…