Janur Waspadai Kebangkitan PBFC
Tuesday, 24 November 2015 | 13:02
Pasca ditukangi pelatih Kashartadi, Pusamania Borneo FC masih tak memperlihatkan taringnya. Tim berjuluk Pesut Etam terlihat buntu saat berhadapan dengan Persela Lamongan di pertandingan Sabtu (21/11) sore lalu. Kemenangan tipis 1-0 menjadi hasil yang bisa menjadi modal untuk menghadapi Persib Bandung di pekan pertandingan ketiga Jumat (27/11).
Sementara itu, Persib Bandung dalam situasi sebaliknya, yaitu mendapatkan hasil minor dipertandingan terakhir kala bersua Surabaya United. Tentu modal yang mines bagi tim arahan Jajang Nurjaman ini. Janur sapaan akrab Jajang, sedikitnya akan mempengaruhi sisi mental pemainnya.
Menghadapi PBFC nanti, situasi pada babak 8 besar Piala Presiden akan terulang. Dimana Persib dituntut menang sehabis menelan kekalahan untuk lolos dari Grup C. Janur akui situasi ini bagaikan dejavu–haris menang dari PBFC guna raih tiket ke babak 8 besar.
“Sehabis kekalahan itu (vs Surabaya United) pasti ada dampak pada sisi mental kita. Sekali lagi saya sampaikan pada babak delapan besar dulu, kita harus menangkan setelah leg pertama kalah. Situasinya hampir sama saat ini, kita harus menangkan pertandingn itu kalau kita ingin lolos (dari Grup C),” beber Janur.
Saat ditanyai soal perpindahan kursi duduk pelatih kepala PBFC dari Iwan Setiawan ke Kas Hartadi, Janur menyikapinya sebagai peringatan. Meski belum terlihat geliat Kas, namun kemenangan PBFC dari Persela jadi catatan Janur supaya tetap awas menghadapi Hamka Hamza dan kolega.
“Itu sepintas lah, yang saya lihat belum ada perubahan apa-apa dari Íwan (Setiawan) ke Kas (Hartadi), itu situsional. Yang paasti berubahnya ketika Iwan kalah (pertandingna pertama) Kas yang menang,” tukasnya.

Pasca ditukangi pelatih Kashartadi, Pusamania Borneo FC masih tak memperlihatkan taringnya. Tim berjuluk Pesut Etam terlihat buntu saat berhadapan dengan Persela Lamongan di pertandingan Sabtu (21/11) sore lalu. Kemenangan tipis 1-0 menjadi hasil yang bisa menjadi modal untuk menghadapi Persib Bandung di pekan pertandingan ketiga Jumat (27/11).
Sementara itu, Persib Bandung dalam situasi sebaliknya, yaitu mendapatkan hasil minor dipertandingan terakhir kala bersua Surabaya United. Tentu modal yang mines bagi tim arahan Jajang Nurjaman ini. Janur sapaan akrab Jajang, sedikitnya akan mempengaruhi sisi mental pemainnya.
Menghadapi PBFC nanti, situasi pada babak 8 besar Piala Presiden akan terulang. Dimana Persib dituntut menang sehabis menelan kekalahan untuk lolos dari Grup C. Janur akui situasi ini bagaikan dejavu–haris menang dari PBFC guna raih tiket ke babak 8 besar.
“Sehabis kekalahan itu (vs Surabaya United) pasti ada dampak pada sisi mental kita. Sekali lagi saya sampaikan pada babak delapan besar dulu, kita harus menangkan setelah leg pertama kalah. Situasinya hampir sama saat ini, kita harus menangkan pertandingn itu kalau kita ingin lolos (dari Grup C),” beber Janur.
Saat ditanyai soal perpindahan kursi duduk pelatih kepala PBFC dari Iwan Setiawan ke Kas Hartadi, Janur menyikapinya sebagai peringatan. Meski belum terlihat geliat Kas, namun kemenangan PBFC dari Persela jadi catatan Janur supaya tetap awas menghadapi Hamka Hamza dan kolega.
“Itu sepintas lah, yang saya lihat belum ada perubahan apa-apa dari Íwan (Setiawan) ke Kas (Hartadi), itu situsional. Yang paasti berubahnya ketika Iwan kalah (pertandingna pertama) Kas yang menang,” tukasnya.

Ulah salah formasi Kang..turunken pemain nu bner bnr siap tempur wktu vs surabaya katingali padgbe+spaso teu siap tpi di paksakan….mun krisis striker perlu di coba abd rahman jadi striker duetkeun+tantan.ti awal…ungul bola atas/cross…ulah jadi cadangan wae ..bukti na sahar di m kukar alus tah maenna..dan inget setiap pertandingan apapun jenis kompetisi/turnamen na adalah harga diiri persib/jawa barat khususna nu dilalajoan ku juta an bobotoh…
U
wakakakakaka….
Saya harap Coach Janur jangan cadangkan terus Rachman, ,,, Pagbe tidak maksimal ko
persib kudu bikin gol cepat, mangkana turunkeun konate , firman jeung tantan ti awal , pemaen u21 ulah jadi beban , karena persib harus cepat bikin gol di menit-menit awal, wayahna gian sola jeung febri menit bermaenna di kurangi utk sementara
te bisa persib ukur jago kandang