Janur: Kita Tidak Tampil Buruk
Sunday, 20 September 2015 | 21:21
Upaya Persib Bandung untuk memutus rekor buruk di Stadion Segiri berakhir nihil. Pusamania Borneo FC sukses menaklukkan Persib Bandung dengan skor tipis 3-2 dalam leg pertama perempatfinal Piala Presiden 2015. Meski begitu pelatih Persib, Jajang Nurjaman menilai timnya tidak lantas kalah dalam permainan karena mampu mengimbangi performa tuan rumah. Bahkan Janur menilai pasukannya berani mengimbangi ritme permainan cepat Boaz Solossa cs.
“Selamat kepada PBFC. Namun sebenarnya kita tidak tampil buruk, bisa imbangi di babak pertama karena keduanya main menunggu. Artinya pertandingan makin seru di babak kedua, pertandingan lebih naik tempo bukan kami cari aman,” ujar Janur mengawali konferensi pers di Stadion Segiri, Minggu (20/9).
Persib sendiri sebetulnya sukses membuka keunggulan di menit 6 lewat sepakan Ilija Spasojevic. Sayang tim tuan rumah membalas melalui kaki Arpani dan Boaz Solossa (2 gol). Upaya Persib mengejar ketinggalan pun disebut Janur terhambat oleh buruknya keputusan wasit Iwan Sukoco yang tidak memberikan hadiah penalti. Tendangan Tantan di menit 79 memang sempat mengenai tangan Diego Michels di dalam kotak penalti.
“Kami bisa saja menyamakan kedudukan bila handsball di kotak penalti tadi diberikan buat kita,” lanjutnya.
Janur pun menilai tim lawan mendapat banyak keuntungan karena bertindak sebagai tuan rumah. Itu lantaran jika melihat komposisi pemain, pelatih asal Majalengka itu menilai kedua tim berimbang. Ditambah dukungan suporter seperti memberikan suntikan motivasi hingga PBFC mampu membalikan keadaan meski sempat tertinggal lebih dulu.
“Itulah sepak bola karena secara materi kedua tim punya pemain bagus. Faktor tuan rumah cukup mempengaruhi, semangat PBFC menjadi terbakar,” tukasnya.


Upaya Persib Bandung untuk memutus rekor buruk di Stadion Segiri berakhir nihil. Pusamania Borneo FC sukses menaklukkan Persib Bandung dengan skor tipis 3-2 dalam leg pertama perempatfinal Piala Presiden 2015. Meski begitu pelatih Persib, Jajang Nurjaman menilai timnya tidak lantas kalah dalam permainan karena mampu mengimbangi performa tuan rumah. Bahkan Janur menilai pasukannya berani mengimbangi ritme permainan cepat Boaz Solossa cs.
“Selamat kepada PBFC. Namun sebenarnya kita tidak tampil buruk, bisa imbangi di babak pertama karena keduanya main menunggu. Artinya pertandingan makin seru di babak kedua, pertandingan lebih naik tempo bukan kami cari aman,” ujar Janur mengawali konferensi pers di Stadion Segiri, Minggu (20/9).
Persib sendiri sebetulnya sukses membuka keunggulan di menit 6 lewat sepakan Ilija Spasojevic. Sayang tim tuan rumah membalas melalui kaki Arpani dan Boaz Solossa (2 gol). Upaya Persib mengejar ketinggalan pun disebut Janur terhambat oleh buruknya keputusan wasit Iwan Sukoco yang tidak memberikan hadiah penalti. Tendangan Tantan di menit 79 memang sempat mengenai tangan Diego Michels di dalam kotak penalti.
“Kami bisa saja menyamakan kedudukan bila handsball di kotak penalti tadi diberikan buat kita,” lanjutnya.
Janur pun menilai tim lawan mendapat banyak keuntungan karena bertindak sebagai tuan rumah. Itu lantaran jika melihat komposisi pemain, pelatih asal Majalengka itu menilai kedua tim berimbang. Ditambah dukungan suporter seperti memberikan suntikan motivasi hingga PBFC mampu membalikan keadaan meski sempat tertinggal lebih dulu.
“Itulah sepak bola karena secara materi kedua tim punya pemain bagus. Faktor tuan rumah cukup mempengaruhi, semangat PBFC menjadi terbakar,” tukasnya.

Panitia salah milih wasit..Ternyata wasit ‘Iwan Sukoco’ yang memimpin pertandingan antara Mitra Kukar vs Persib adalah wasit dari Malang dan baru setahun terlibat dalam ajang bergengsi Indonesia Super League.
Seperti yang saya baca di berbagai media, wasit Sukoco ini memang sering bermasalah dalam mengambil keputusan.
*Ini asli bukan rekayasa, jika tidak percaya silahkan cek sumbernya ada di komentar!
====================
Saat Barito vs Persiba
Bicara sebuah kekalahan mungkin akan menjadi hal yang biasa saja bila itu terjadi secara wajar. Namun tidak demikian yang dirasakan oleh tim sepakbola Balikpapan, Persiba. Sikap
wasit Iwan Sukoco yang terang-terangan memihak salah satu tim dirasakan sangat merugikan mereka.
Dianulirnya penalty oleh wasit yang seharusnya menjadi milik Persiba, membuat tim ini harus puas pulang dengan merasa kalah saat bertanding away ke Laskar Antasari pada tanggal
02 Juni di Stadion Indrasari atau Demang Lehman Martapura. Padahal jika wasit memimpin pertandingan secara “lurus” Persiba mempunyai kesempatan untuk merubah skore.
Baca selengkapnya >> Sumber ada di komentar
====================
Timnya Kalah, Pelatih Persisam: Iwan Sukoco Wasit Mafia!
Pelatih Persisam Samarinda Sartono Anwar tak terima timnya kalah 3-1 dari Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Siliwangi, Bandung, Minggu
(25/8). Ia juga mengaku tak puas dengan kepemimpinan wasit Iwan Sukoco dan asisten wasit 1 bernama Moch Musyafak.
Sartono bahkan menyebut wasit tersebut ‘wasit mafia’.
“Wasit tadi adalah mafia. Saya tak takut bilang begitu karena kenyataannya wasit sama sekali tak memimpin pertandingan dengan fair,” kata Sartono usai pertandingan.
“Tolong rekan-rekan media tulis itu. Yang paling puas akan hasil ini bukan tim lawan, tetapi wasit,” tambahnya.
Sartono mengaku secara personal mengenal Iwan Sukoco. Namun, Sartono mengaku jika Iwan Sukoco termasuk salah satu wasit yang memiliki rekor buruk.
“Saya kenal Iwan Sukoco. Dia itu memang wasit tak benar di Indonesia,” ujarnya.
*Sumber ada di komentar
ini namanya borok di sepak bola kita,klw masih ada mafia wasit seperti ini wajah sepak bola kita di jamin tidak akan maju apalagi mendunia,ironi sekali klw hari gini msh ada mafia wasit yg msh mau di bayar dan di intimidasi oleh pihak tuan rumah….bukan masalah kalah atau menang yg penting sportifitas di atas segala galanya….bravo sepak bola indonesia
kita balas di bandung sib…
Tongtolang nangka … !!
Kawinan bapa :”v
keputusan kontroversial,,,,inilah wasit indonesia,,,,PSSi harus bersikap untuk benahi kinerja macam wasit seperti itu,,,,jangan ada yg dirugikan permainan enak ditonton,,namun wasit berkehendak lain,,,,sabar bobotoh,,,kita balas di jalak harupat
Wasitna kaciri pisan berat sabelah, pemain persib nglanggar saetik kartu saetik piriwit, ai siponaryo nu sababaraha kali kasar di antep. Jeng pelatih borneo yakin pisan timna bakal menang
Cuma 1 coment : Wasit JELEK
memang diakui dari segi keputusan wasit yang kontroversial itu agak merugikan persib.. namun dari hasil statistik pertandingan, jelas persib berada dibawah tekanan pemain pbfc.. mulai dari ball possesion sampai tekanan yang di lancarkan tim lawan sangat dominan.. analisis saya beberapa hari sebelumnya terbukti benar.. persib akan kewalahan membendung permainan cepat ala pbfc dengan determinsai tinggi, presing ketat dan juga permainan cepatnya. semoga kedepan pak dajanng bisa menemukan solusi dari skema permainan nya..di tambah lagi masih dengan mental para pemain persib kala bermain away belum bisa teruji.. masih dengan cerita cerita terdahulu maung bandung di kala away mental bertanding nya selallu turun… saya mewanti wanti permainan cepat ala pbfc dan di sana ada sang rising star pemain muda terens puhiri yang sangat jelas mengobrak obrik pertahan persib bandung…
terlepas dari kepemimpinan wasit yang kontroversial.
kita harus mengakui bahwa PBFC permainannya lebih baik dari persib.di buktikan selama pertandingan persib di kurung/ dibombardir sama PBFC. tp meski di kurung / bombardir persib masih memberikan perlawanan meski kalah kita (bobotoh) perlu mengapresiasi kpd persib hanya kalah tipis (3-2). peluang masih terbuka lebar karena di bandung persib hanya butuh menang 1-0 saja. kekalahan dan kicauan PEDAS pelatih PBFC anggap sebagai shock theraphy agar persib memperbaiki kekurangan. jika persib menang terus tentu tidak baik karena akan menimbulkan overconfidence (kepercayaan diri berlebihan) dan tidak bisa melihat kekurangan.
dengan kekalahan pertama di piala presiden saya harap kang janur hrs cepat memperbaiki kekurangan persib
insya alloh persib lolos ke semifinal..amin
#bobotoh bandung selatan
tolong disampaikan ke komite wasit , yang namanya iwan sukoco ngga layak jadi wasit di ajang level atas , kenapa ngga berani ngasih kartu ke ponaryo astaman yang berkali-kali melakukan pelanggaran keras dan kenapa sebelum watunya habis sudah meniup peluit panjang??? mahaka sport tolong di tindaklanjuti wasit ini..
Sy ga ngerti kalau pemain yg macam” ke wasit ada sangsinya tapi kalau wasit ke pemain yg sangat merugikan tim apa ada sangsinya !!! Sy mmprediksi 100% yg namanya iwan sukoco wasit yg sangat jelek dalam kepemimpinan nya , sangat jelas dia berpihak ke tuan rumah.ada beberapa keputusan wasit yg sangat merugikan persib….yg pertama ponaryo. Sangat kasar kpd zulham,dia sengaja menerjang tanpa bola ,tapi wasit tdk mmberikan tindakan apalagi di beri kartu. Di peringati juga engga , terus banyak lagi pemain kasar pemain asuhan iwan setiawan itu tapi tetap dia tdk mmberikan peringatan dan yg paling ironisnya hansball di kotak pinalti wasit dan penjaga garis sprti tdk melihat pdh jelas sekali wasit dekat dg pemain apagi penjaga garis dan sy jamin gol yg di ciptakan vlado seandainya skor msh sama ada kemungkinan di anulir.sy mohon kpd mahakam wasit yg sprti itu jangan di pake dan mohon masalah ini di tindak lanjuti .apalagi kata menpora mau sepak bola bersih dari pohak manajmen sampai perangkat pertandingan salah satu nya wasit. Nah sy sebagai pecinta bola mau menagih jji itu,mudah”an kekecewaan sy ini di dengar oleh komdis wasit terutama menpora bp oamam nahrowi . Yg selama ini di dengung dengung mau mereformasi tata kelola sepak bola dan juga sdh mmprediksi wasit iwan sukoco sdh ada komimen dengan pihak tuan rumah contonya pelatih iwan setiawan sebelum bertanding begitu pedenya akan memenangkan pertandingan dan terbukti 100% semoga wasit iwan sukoco bisa di tindak lanjuti supaya kedepan nya tdk ada wasit seprti IWAN SUKOCO dia mafia