Janur Cukup Puas dengan Kinerja Pemain Pelapis
Sunday, 04 October 2015 | 21:13
Perbedaan cukup mencolok terlihat dari permainan pemain lapis kedua Persib Bandung ketika tumbang 1-0 dari Mitra Kukar dalam leg pertama semi final Piala Presiden. Pergerakan kedua sayap yang selama ini menjadi senjata tim arahan Jajang Nurjaman seakan hilang dan tak muncul pada laga yang dihelat di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan Timur, Minggu (4/10) malam.
Seperti sudah diketahui, Maung Bandung terpaksa bermain tanpa 6 pemain pilarnya ketika bertandang ke markas Naga Mekes. Mereka adalah Ahmad Jufriyanto, Vladimir Vujovic, Hariono, Zulham Zamrun, Ilija Spasojevic dan Muhammad Ridwan. Kekalahan ini membuat Persib harus memenangi laga leg kedua di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada Sabtu (10/10) dengan selisih 2 gol.
Meski meraih hasil minor dan gagal mencapai target minimal yakni hasil seri, pelatih Persib Jajang Nurjaman mengaku puas dengan penampilan para pemain pelapis. Menurut pengamatan sang arsitek, pada babak pertama timnya masih mampu kuasai bola dan melakukan beberapa kali direct ball ke lini depan.
“Saya ucapkan selamat untuk Mitra Kukar yang sudah menangkan pertandingan 1-0. Tapi saya puas dengan penampilan pemain pelapis karena 6 pemain inti tidak turun. Kita di babak pertama masih bisa pegang ball possession,” tutur Jajang saat konferensi pers usai laga.
Apa yang diwaspadai Janur sebelum pertandingan terbukti memang merepotkan Supardi cs. Pergerakan sayap kanan dan kiri tim Naga Mekes yang diisi Hendra Bayauw dan Defry Rizky, membuat para pemain Persib kocar-kacir amankan lini pertahanan. Beruntung anak asuhnya mampu meredam kelincahan kedua pemain itu. Gol yang tercipta pun terjadi lewat situasi set piece dan bukan dalam posisi open play.
“Betul kami perhatikan sayap mereka, yaitu Defry Rizki dan Hendra Bayauw. Terbukti skema mereka tidak jalan karena kita marking mereka, sehingga mereka mainkan bola long pass dan semua kita antisipasi,” tukas Janur.


Perbedaan cukup mencolok terlihat dari permainan pemain lapis kedua Persib Bandung ketika tumbang 1-0 dari Mitra Kukar dalam leg pertama semi final Piala Presiden. Pergerakan kedua sayap yang selama ini menjadi senjata tim arahan Jajang Nurjaman seakan hilang dan tak muncul pada laga yang dihelat di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan Timur, Minggu (4/10) malam.
Seperti sudah diketahui, Maung Bandung terpaksa bermain tanpa 6 pemain pilarnya ketika bertandang ke markas Naga Mekes. Mereka adalah Ahmad Jufriyanto, Vladimir Vujovic, Hariono, Zulham Zamrun, Ilija Spasojevic dan Muhammad Ridwan. Kekalahan ini membuat Persib harus memenangi laga leg kedua di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada Sabtu (10/10) dengan selisih 2 gol.
Meski meraih hasil minor dan gagal mencapai target minimal yakni hasil seri, pelatih Persib Jajang Nurjaman mengaku puas dengan penampilan para pemain pelapis. Menurut pengamatan sang arsitek, pada babak pertama timnya masih mampu kuasai bola dan melakukan beberapa kali direct ball ke lini depan.
“Saya ucapkan selamat untuk Mitra Kukar yang sudah menangkan pertandingan 1-0. Tapi saya puas dengan penampilan pemain pelapis karena 6 pemain inti tidak turun. Kita di babak pertama masih bisa pegang ball possession,” tutur Jajang saat konferensi pers usai laga.
Apa yang diwaspadai Janur sebelum pertandingan terbukti memang merepotkan Supardi cs. Pergerakan sayap kanan dan kiri tim Naga Mekes yang diisi Hendra Bayauw dan Defry Rizky, membuat para pemain Persib kocar-kacir amankan lini pertahanan. Beruntung anak asuhnya mampu meredam kelincahan kedua pemain itu. Gol yang tercipta pun terjadi lewat situasi set piece dan bukan dalam posisi open play.
“Betul kami perhatikan sayap mereka, yaitu Defry Rizki dan Hendra Bayauw. Terbukti skema mereka tidak jalan karena kita marking mereka, sehingga mereka mainkan bola long pass dan semua kita antisipasi,” tukas Janur.

tah kumaha carana pemain lbh bertaji dan lbh greget lg maenya..ga ada istilah pemain muda,pemain bintang,pemain pelapis…sama aja