Janur Akui Persib Dinaungi Keberuntungan
Wednesday, 12 October 2016 | 19:38
Persib sukses membalas kekalahan atas Bhayangkara FC di putaran pertama Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 lalu, dengan skor ketat 2-1 di Stadion wibawa Mukti, Kab, Bekasi. Sempat tertinggal oleh gol Ilham Udin, namun, Zulham Zamrun serta Vladimir Vujovic menuntaskan laga dengan gol mereka di penghujung pertandingan.
Pelatih Persib Jajang Nurjaman, menilai laga tersebut sangat ketat dan melelahkan untuk kedua kesebelasan. Bhayangkara melakukan pertahanan yang solid hingga sulit ditembus Maung Bandung. Berulang kali Zulham Zamrun sering deadlock, namun keberuntungan berpihak kepada Persib.
“Alhamdulillah puji syukur, sore hari ini kita memetik tiga angka dengan skor 2-1. Pertandingan sendiri berjalan ketat, melelahkan walau mendominasi namun Bhayangkara beri perlawanan cukup baik dengan disiplin melakukan zona marking sehingga kami kesulitan,” beber Jajang dalam konfrensi pers.
Dirinya pula kembali harus berulang menyalahkan pemain belakang yang teledor dalam mengambil keputusan. Vladimir Vujovic kali ini mudah dikelabui Ilham Udin hingga ia terlepas dan menjaringkan gol ke gawang M. Natshir.
“Kita sempat tertinggal, patut disalahkan pemain belakang, Vladimir, dengan gampang dilewati, semakin berat untuk kita dalam situasi itu,” kata Janur sapaan akrabnya.
Meskipun demikian dengan semangat pantang menyerah tim asuhannya segera menyamakan kedudukan lewat proses set-piece play-on. Keputusan Janur memasukkan Febri saat tertinggal pun berakhir positif, pasalnya, akselerasi umpan crossing ia salah diantisipasi Lee Yu Jun hingga mengenai tangan di kotak terlarang.
Kesalahan Vladimir atas gol Bhayangkara pun di bayar tuntas dengan gol titik putih pembalik keadaan. Skor 2-1 digenggam dan Persib pulang dengan meraih tiga angka.
“Semangat pemain kami tidak pantang menyerah dan bisa membalas gol. Pada akhirnya pemain kami melakukan usaha hingga terjadi penalti. Tugas diselesaikan dengan baik Vladimir,” kata Janur.
“Barangkali sore ini kita beruntung, bisa mengejar ketinggalan, padahal Bhayangkara dari awal kompak, empat pemain belakang jarang naik,” tukasnya.

Persib sukses membalas kekalahan atas Bhayangkara FC di putaran pertama Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 lalu, dengan skor ketat 2-1 di Stadion wibawa Mukti, Kab, Bekasi. Sempat tertinggal oleh gol Ilham Udin, namun, Zulham Zamrun serta Vladimir Vujovic menuntaskan laga dengan gol mereka di penghujung pertandingan.
Pelatih Persib Jajang Nurjaman, menilai laga tersebut sangat ketat dan melelahkan untuk kedua kesebelasan. Bhayangkara melakukan pertahanan yang solid hingga sulit ditembus Maung Bandung. Berulang kali Zulham Zamrun sering deadlock, namun keberuntungan berpihak kepada Persib.
“Alhamdulillah puji syukur, sore hari ini kita memetik tiga angka dengan skor 2-1. Pertandingan sendiri berjalan ketat, melelahkan walau mendominasi namun Bhayangkara beri perlawanan cukup baik dengan disiplin melakukan zona marking sehingga kami kesulitan,” beber Jajang dalam konfrensi pers.
Dirinya pula kembali harus berulang menyalahkan pemain belakang yang teledor dalam mengambil keputusan. Vladimir Vujovic kali ini mudah dikelabui Ilham Udin hingga ia terlepas dan menjaringkan gol ke gawang M. Natshir.
“Kita sempat tertinggal, patut disalahkan pemain belakang, Vladimir, dengan gampang dilewati, semakin berat untuk kita dalam situasi itu,” kata Janur sapaan akrabnya.
Meskipun demikian dengan semangat pantang menyerah tim asuhannya segera menyamakan kedudukan lewat proses set-piece play-on. Keputusan Janur memasukkan Febri saat tertinggal pun berakhir positif, pasalnya, akselerasi umpan crossing ia salah diantisipasi Lee Yu Jun hingga mengenai tangan di kotak terlarang.
Kesalahan Vladimir atas gol Bhayangkara pun di bayar tuntas dengan gol titik putih pembalik keadaan. Skor 2-1 digenggam dan Persib pulang dengan meraih tiga angka.
“Semangat pemain kami tidak pantang menyerah dan bisa membalas gol. Pada akhirnya pemain kami melakukan usaha hingga terjadi penalti. Tugas diselesaikan dengan baik Vladimir,” kata Janur.
“Barangkali sore ini kita beruntung, bisa mengejar ketinggalan, padahal Bhayangkara dari awal kompak, empat pemain belakang jarang naik,” tukasnya.

Kelihatan bener mental coachnya pas ketinggalan 1 gol janur duduk di bench panik pucat tanpa expresi bukanya kasih semangat pemainya liat dong pelatih BFC semangat…
nah ini yang saya soroti.. gs kabobolan jempe weh eleh ku h.umu tetap berteriak nyemangetan.
Naha nya ari nuju terpuruk mah ka ekspresi2 beungeut wae dikomen. asana basa juara ISL 2014 jeung Piala Presiden mah, boh janur rek cicing, jamedud, gogorowokan, da teu loba nu komen…
basa eta mah da Autopilot FC.
oh salah banget. baru gabung simamaung ya?
salah ya om? punten atuh, saya mah baru 2 tahunan ngikutin simamaung. sekali lagi maap ya senior.
Ueweuh targetman malah pamaen bebas berkreasi, maen dg SVD sebagai targetman sama dengan Persib maen 10 orang, tanpa targetman Persib maen 11 urang, Persib harusnya punya targetman yang lincah semodel Beto bukan model yang nunggu dihuapan, inget waktu Gonzales top skore samemeh di Persib, sanggeus ka Persib jeblok oge. Waktu persib juara ISL 2014, persib oge teu boga targetman murni, buktina alus…sugan eta oge
ngarekrut pamaen targetman model svd belencoso mah atuda kuduna sapaket jeung pamaen penyuplaina. karakter svd belen nu seket sirah mah kuduna sapaket jng pamaen model ebol, supardi, m ridwan, ismed sofyan nu boga umpan2 neangan sirah. ai di persib asal ngarekrut bintang nu lolobana jago tru pas tawa bola2 bawah, nya teu nyambung atuh. model beto tah karek nyambung.
Pemain penyuplay bola nu aya ayeuna, spesialis neangan bujur jeung beungeut penonton.
Nya kitu we pan, jarang nu tepat kana sirah striker.
Mun teu out, nyangsang dina palangdada awewe,,,,
hehe bisa wae. mun svd lalajo sfc vs gresik jigana ngahelas mereun bari ngalamun mun uing maen di sfc nu pamaena jarago nyuplai sirah mereun gs jadi top score hehe.. beto wae nu kuat bola2 datar bisa nyieun hetrik ku ngaheden.
Hahahaha bener mang edi. Lainna ti bahela ge wa djanur mah katelah pelatih nu tiis jng hare2 d lapangan??
Nyaan untung…
Eta si ToBas (Yanto Basna) loba teuing utak atik di tukang, untung we blunder na teu jadi gul….
ke ari Persib teh boga 3 pamaen asing cenah, tapi ning ngan hiji nu katingali teh, Mang Vuj Opik wungkul….nu 2 mah boro2 maena, ngarana ge teu nyaho…
mudah2an bulan hareup mang Kokon Konate mulih deui ka Persib, mun henteu ge eta we Khairillah Abdlkbir nu di Bhayangkara diolo sugan we cock jadi playmaker di Persib, sugan, muhun sugan…
Pan kaputusan mah aya di Pak Kumis
nu penting 3 poin lah
Lawan mitra kukar formasi menurut saya: 1.imade(jika pulih) 2.toncip 3.basna 4.vlado 5.d a putra 6.hariono 7.kim 8.febry 9.rachmad 10.zulham 11.febry kumaha menurut bobotoh
tak perlu lakh balikin konate boros ya,,,,
mending renovasi stadion persib striker svd jadi senior untuk melatih yang junior yandi sofyan, regulerkan yandi cadangkan svd, tua pengalaman muda meyakinkan, tong loba teuing meuli pemaen lakh lebar, nu aya we ceuk saya mah, tangeul kudu adaptasi dwi sudah muak dengan alasan,,,
penggati konate ada robertino bagus ko, dia bisa,,,hanya saja sekarang permasalahannya adalah rasa kepemilikan di setiap pemain yg kurang ga ada sosok yg tepat untuk menanamkannya di dalam, capten yg seharusnya mampu utk itu, saya pikir vlado tepat jd kapten karena hanya dia yang selama ini aktif couch janur atep bukan tipe pemimpin tapi tipe orang yang setia terhadap pemimpin namun dia terkadang terobsesi untuk jd pemimpin.
banyak sekali di antara kami yang ingin jadi pelatih persib, tp itu hanya mimpi buat kami, ini adalah masukan dari kami bukan ejekan terhadap pelatih saat ini, kami adalah pemantau permainan persib, kami adalah nyawa bagi persib, bukan propokator yg ingin menghancurkan persib, semoga yang di cita citakan apa yang kami sampaikan ada di antara para petinggi persib yang peduli dan menyampaikannya kepada team kebangaan kami, kami berharap jangan pandang sebelah mata pendapat kami.
kami arogan maafkanlah kebodohan kami, kami kasar bukan kami benci, keritik kami memang pedas karena kami peduli, yg menganggap terlalu banyak pengeluaran utk rekrut pemain padahal ada yg lebih penting dr itu, pelatih bagus, manageman ok, pemain sudah mantap, yang kurang adalah jiwa nasionalisme yg tidak seimbang, masih ada yang mementingkan diri sendiri, tak peduli sama kami, tak peduli sama persib itu yg harus di koreksi.
cinta kami sama persib sudah turun temurun dari nenek moyang kami dan itu takan pernah luntur.
Ieu mah kudu di asupkeun kana arena bobotoh,,,,
Mani panyaaaaaaang,,,pisan.
Atep maena jiga nu bingung, gutak gitek teu puguh, dicadangken hela meh mikir wa. febri boga potensi sugan weh loba dipaenken jadi lewih alus.
Punten masukan kanggo coach,regulerkeun jang febri..tos kantenan visi motivasi na febri top lah.kantun poles lini tengah na supados langkung variatif ulah monoton.sakitu ti abdi nu bodo nu cinta ka persib..
# ujang ,, lakh tangel