Ini Syarat Peserta Didik Masuk Akademi Persib
Tuesday, 13 February 2018 | 20:51
Persemian Persib Akademi sudah dilakukan dan menggandeng Inter Milan sebagai mitra. Nantinya, anak berusia 10 hingga 16 tahun bisa mengasah kemampuan mereka guna membuka asa menjadi pemain sepakbola. Untuk masuk dalam akademi tersebut perlu jalan yang harus ditempuh seperti melakukan pendaftaran dan membayar uang.
“Jadi ini mulai dibuka pendaftaran karena ini kan berbayar jadi itu untuk operasional terus kemudian kalau diantara mereka yang bisa menunjukkan talenta bagus, punya kesempatan diambil Diklat. Jadinya Diklat itu orang-orang pilihan dari akademi,” ujar Yoyo S Adiredja selaku General Manager Diklat Persib.
Untuk biaya di awal, peserta harus merogoh kocek Rp. 1 juta dan itu belum rampung sepenuhnya. Mereka juga harus membayar iuran sebesar Rp. 500 ribu. Yoyo mengatakan bahwa mereka sengaja untuk menarik uang cukup besar karena butuh biaya sewa lapangan untuk latihan, mengingat Persib belum punya lapangan mandiri.
“Pendaftaran awal sejuta dan iurannya itu 500 ribu sementara ini dan itu untuk operasional karena kita kesulitan lapangan. Karena Lapangan di Bandung tak murah, jadi membutuhkan biaya yang cukup besar,” jelasnya.
Yoyo juga mengatakan nantinya peserta didik akan mendapat teori latihan dari pelatih-pelatih yang sudah lolos kualifikasi. Dari beberapa pelatih, memang tidak semua merupakan wakil dari Inter Milan. Namun pelatih lokal pun sudah mendapat pembekalan dari pihak La Beneamata.
“Sekarang metode latihan semakin diintensifkan dari pihak Inter academy. Ada 17 calon pelatih di kita ikut training for trainer kemudian nanti akan dipandu dari Inter,” tukasnya.

Persemian Persib Akademi sudah dilakukan dan menggandeng Inter Milan sebagai mitra. Nantinya, anak berusia 10 hingga 16 tahun bisa mengasah kemampuan mereka guna membuka asa menjadi pemain sepakbola. Untuk masuk dalam akademi tersebut perlu jalan yang harus ditempuh seperti melakukan pendaftaran dan membayar uang.
“Jadi ini mulai dibuka pendaftaran karena ini kan berbayar jadi itu untuk operasional terus kemudian kalau diantara mereka yang bisa menunjukkan talenta bagus, punya kesempatan diambil Diklat. Jadinya Diklat itu orang-orang pilihan dari akademi,” ujar Yoyo S Adiredja selaku General Manager Diklat Persib.
Untuk biaya di awal, peserta harus merogoh kocek Rp. 1 juta dan itu belum rampung sepenuhnya. Mereka juga harus membayar iuran sebesar Rp. 500 ribu. Yoyo mengatakan bahwa mereka sengaja untuk menarik uang cukup besar karena butuh biaya sewa lapangan untuk latihan, mengingat Persib belum punya lapangan mandiri.
“Pendaftaran awal sejuta dan iurannya itu 500 ribu sementara ini dan itu untuk operasional karena kita kesulitan lapangan. Karena Lapangan di Bandung tak murah, jadi membutuhkan biaya yang cukup besar,” jelasnya.
Yoyo juga mengatakan nantinya peserta didik akan mendapat teori latihan dari pelatih-pelatih yang sudah lolos kualifikasi. Dari beberapa pelatih, memang tidak semua merupakan wakil dari Inter Milan. Namun pelatih lokal pun sudah mendapat pembekalan dari pihak La Beneamata.
“Sekarang metode latihan semakin diintensifkan dari pihak Inter academy. Ada 17 calon pelatih di kita ikut training for trainer kemudian nanti akan dipandu dari Inter,” tukasnya.

Har, singhoreng teh lapangan ge can gableg. Ari kitu mah nanahaonan muka Akademi?! Ah, ieu mah murni bisnis.
Syarat UTAMA:
1. Kudu, harus, wajib: SUNDA
Ari ngomong lain sunda…
Beleguuug siaaaah rasisss
ari maneh teh carageur?
Persib kudu diproteksi, kudu aya syarat minimal permain Sunda, ntong sembarangan. Engke bisi pemain Persib hideung karabeh …
embung hideung mah nyalon tiap poe
ah kami carageur, ketakutan semacam yang kamu munculkan itu cuma menunjukan betapa inferiornya kamu. orang sunda ma wani bersaing , ga cemen kaya kamu minta proteksiproteksi
jelma gelo nu kieu teh ngaranna
eceuk mamang ess ge ..sampurasun
Sepakbola mah tanpa batas kang….
Alah batan jaman penjajahan meni ngagedekeun ka daerah anu. Urang Sunda mah teu kudu nurutan suku sabeulah anu nanaon kudu jeung babaturan sasukuna
Hanya ank2 menengah ke atas yg bisa daftar akademi itu donk gmana dengan ank2 menengah kebawah.. klo mereka punya talenta dan kualitas bagus. Harusnya di seleksi dulu mana2 anak yg punya bakat.. trus kasih bea siswa bagi anak yg gak mampu
Apanan di bandung ge loba SSB anu mayarna murah, bahkan gratis. Tong sieun da aya keneh peluang.
Kanggo anak-anak yg bertalenta spesial mah kan aya diklat persib muara na. Pemain ti akademi oge ga bisa serta merta lgs masuk ke persib senior, soalna yg ikut kompetisi resmi mah tetep diklat persib. jd tetep harus masuk heula ka diklat persib.
Syaratna kedah nyandak lapangan nyalira ti bumi masing masing… Tak tuang tak tuang bukatitik joss
ha ha ha sok meser lapangan nu tiasa dilipet
Berarti maksimal kelahiran januari 2001 ya? Kalo september 2001 bisa kan?
mawa lapang sorangan jang, asupkeun tilep na kantong, balikna ulah poho tihang na bawa sakalian
Daftar ah jang budak uing, dicicil bisa teu nya ? Leubar euy budak karek umur sataun, sugan we latihan ti leutik mah bisa jadi pamaen hade..minimal siga om zaneti
duh sib jika terdapat talenta bagus yg tidak mempunyai materi bagaimana apalgi pribumi sunda, apakh menejemen hanya membuka bagi orang” bisa bayar? lantas bagaimana nasib orang yg tidak mempunyai uang tersebut ? di biarkan saja sedang kan sudah pemain-pemain top indonesia yang muncul dari kalangan menengah ke bawah. seharusnya jika di lihat dari sudut pandang sosial menejemen seharusnya membuka jalur beasiswa sehingga di harapkan berdampak terhadap perekonomian keluarga jika kelak si anak jadi pemain sepak bola di nasional ataupun internasional. kasian miris bgt jika begini mnurut saya bukan solusi, yang kaya smakin kaya yang miskin semakin miskin,
bisi teu apal, di bere nyaho ku mamang
ayeuna ssb di kota bdg nu boga ngaran, asupna teu beda jauh hargana !
tapi ek kumha dei da, ngarane ge mencari duit cari untung
nya maneh tong jadi jelema susah. jelema jadi susah ma salah masing masing tong nyalahkeun masyarakat.
Tos nasib, kerja keras atuh
Baca mimita na geura saacan komen teh, kan aya diklat PERSIB lamun teu boga duit mah
Alus ieu, iuran yg lumayan besar itu bisa keur subsidi silang nu lewat seleksi (beasiswa)…
aya harga aya kualitas,ai hayang murah pisan komo haratis mah,diajar weh ku anjeun nyalira.
Hadean infrastuktur na hela
Nembe persib siap piken sagalana nya akademina nya tim na. Kan ngareanah meren lamun umpamana tos aya fasilitas sorangan mah moal aya alasan-alasan “nyewa lapangan”
Ke mun gs lulus maen d klub lain da d persib nu senior hese rek pensiun ge skitu gs karolot letoy mlenoy oge!
Kuduna.aya pemandu bakat nu ngarekrutna. Tanpa pandang status ekonomi kaya atau miskin.siapa pun dia jika kualitas dan skill bagus persib wajib merekrutnya.
nya atuh, maenya gratis .. eta ge jang bukti keseriusan.. ibarat sakola kedokteran modalna emg teu murah, tp mun emg bener sakola na, da balik modal na moal lila.. oke tengkiw
Saya mah boga usul… kumargi tanah/lahan di kota bandung mah sesah, kumaha lamun Persib teh kerjasama weh jeung Kabupaten2 di Bandung Raya (Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Cimahi, Sumedang) jang menyieun kompleks latihan/lapangan nu berkualitas… sakalian bisa memere conto/bekel jang tim2 nu sejen (Persikab, PSKC Cimahi, dll) sugan engkena bisa aya Derby Bandung Raya di Liga 1… pan sae. cik tong mumusuhan ah, ayeuna mah jamanna kolaborasi sanes?