Gonzales (masih) Yang Terbaik
Wednesday, 21 July 2010 | 09:19Penulis: Toelank
Minggu 18 Juli 2010 bisa jadi merupakan hari terburuk dalam perjalanan karir seorang Cristian Gonzales, dua kali dipercaya menjadi eksekutor tendangan penalti, tak satupun yang membuahkan hasil, celakanya kegagalan Gonzales berakibat fatal, Persib harus menundukan kepala dalam-dalam karena digelontor tiga gol tanpa balas oleh tuan rumah Arema Indonesia, Persib memang masih punya kesempatan membalas kekalahan di pertandingan kedua dengan syarat mengalahkan Arema empat gol tanpa balas atau selisih empat gol, sebuah syarat yang sangat berat.
Jika saja Gonzales sukses menjalankan tugasnya, terutama tendangan penalti pertama, mungkin akan berpengaruh besar mengangkat motivasi dan mental bertempur pasukan Maung Bandung sehingga tidak harus kalah memalukan bahkan mungkin bisa menang, begitulah anggapan sebagian besar Bobotoh dan juga Offisial termasuk Manajemen.
Atas kegagalan diatas hasilnya sangat mudah ditebak, berbagai macam hujatan langsung di alamatkan kepada pasukan Maung Bandung, entah itu kepada pemain maupun offisial, dan yang menjadi sasaran tembak tentu saja Cristian Gonzales yang dianggap penyebab kekalahan memalukan itu, Gonzales dianggap sudah tidak produktif lagi, Gonzales sudah uzur, tak sedikit pula Bobotoh yang menginginkan agar Gonzales segera didepak dari skuad Maung Bandung. Hal yang sangat wajar dan merupakan sebuah konsekuensi yang harus diterima sebuah tim, menang disanjung, kalah ditendang.
Namun benarkah Gonzales merupakan satu-satunya faktor penyabab kekalahan Persib? Rasanya kita juga bisa menjawabnya jika kita melihat semuanya secara utuh/ keseluruhan, Gonzales memang gagal mengeksekui dua tendangan penalti, namun dalam sepakbola seorang pemain gagal dalam penalti adalah hal yang wajar, penalti bukan berarti 100% gol, ada begitu banyak pemain yang gagal menendang penalti sampai dua bahkan tiga kali dalam satu petandingan, jika tidak percaya tanyakan kepada Martin Palermo.
Gonzales sudah tidak produktif lagi? Gonzales adalah top skor kedua dibawah Aldo Baretto dengan 18 gol, berapa gol yang sudah dicetak Aldo di Piala Indonesia? Gonzales sudah mencetak 10 gol dan untuk sementara menjadi top skor. Jika ditotal Gonzales sudah mengemas 28 gol musim ini. Ketika Gonzales tidak mencetak gol saat melawan Arema apakah sesempit itu mendefinisikan seorang pemain sudah tidak produktif?
Bukan sekali dua kali Gonzales mencetak gol penentu kemenangan Maung Bandung, namun Gonzales tak pernah berkilah kalau dialah satu-satnya faktor penentu kemenangan, sepakbola adalah permainan tim, ketika menang maka semua faktor yang ada didalamnya turut andil, begitupun ketika kalah.
Gonzlaes memang sudah uzur untuk ukuran altlit sepakbola, saat ini Gonzales sudah berumur 33 Tahun, namun torehan gol yang dibeberkan di atas, rasanya Gonzales masih tetap mampu bermain dua hingga tiga musim lagi bahkan mungkin lebih.
Tulisan ini sama sekali bukan untuk mencoba mempertahankan Gonzales agar tetap di Persib, (sangat kecil kemungkinan jika ada Offsial atau Manajemen yang berkunjung kesini, kemudian mempertimbangkan saran ini), itu sepenuhnya wewenang Offisial dan Manajemen. Namun disini penulis hanya mencoba untuk mengingatkan sebagian kecil Bobotoh pengunjung simamaung.com bahwa Gonzales adalah pemain Persib yang telah berbuat banyak untuk Persib. Satu kesalahan apakah harus menutupi semua yang telah dia berikan.
Kesempatan itu masih ada meski kecil. Persib belum 100% tersingkir dan Gonzales masih mungkin mencetak gol. Nada-nada pesimis mungkin sulit dihilangkan saat ini, namun apakah kita akan turut memperburuk cerita Persib musim ini?
Pendapat yang dinyatakan dalam tulisan ini sepenuhnya merupakan pendapat pribadi penulis, dan tidak mencerminkan pendapat redaksi Simamaung.

Penulis: Toelank
Minggu 18 Juli 2010 bisa jadi merupakan hari terburuk dalam perjalanan karir seorang Cristian Gonzales, dua kali dipercaya menjadi eksekutor tendangan penalti, tak satupun yang membuahkan hasil, celakanya kegagalan Gonzales berakibat fatal, Persib harus menundukan kepala dalam-dalam karena digelontor tiga gol tanpa balas oleh tuan rumah Arema Indonesia, Persib memang masih punya kesempatan membalas kekalahan di pertandingan kedua dengan syarat mengalahkan Arema empat gol tanpa balas atau selisih empat gol, sebuah syarat yang sangat berat.
Jika saja Gonzales sukses menjalankan tugasnya, terutama tendangan penalti pertama, mungkin akan berpengaruh besar mengangkat motivasi dan mental bertempur pasukan Maung Bandung sehingga tidak harus kalah memalukan bahkan mungkin bisa menang, begitulah anggapan sebagian besar Bobotoh dan juga Offisial termasuk Manajemen.
Atas kegagalan diatas hasilnya sangat mudah ditebak, berbagai macam hujatan langsung di alamatkan kepada pasukan Maung Bandung, entah itu kepada pemain maupun offisial, dan yang menjadi sasaran tembak tentu saja Cristian Gonzales yang dianggap penyebab kekalahan memalukan itu, Gonzales dianggap sudah tidak produktif lagi, Gonzales sudah uzur, tak sedikit pula Bobotoh yang menginginkan agar Gonzales segera didepak dari skuad Maung Bandung. Hal yang sangat wajar dan merupakan sebuah konsekuensi yang harus diterima sebuah tim, menang disanjung, kalah ditendang.
Namun benarkah Gonzales merupakan satu-satunya faktor penyabab kekalahan Persib? Rasanya kita juga bisa menjawabnya jika kita melihat semuanya secara utuh/ keseluruhan, Gonzales memang gagal mengeksekui dua tendangan penalti, namun dalam sepakbola seorang pemain gagal dalam penalti adalah hal yang wajar, penalti bukan berarti 100% gol, ada begitu banyak pemain yang gagal menendang penalti sampai dua bahkan tiga kali dalam satu petandingan, jika tidak percaya tanyakan kepada Martin Palermo.
Gonzales sudah tidak produktif lagi? Gonzales adalah top skor kedua dibawah Aldo Baretto dengan 18 gol, berapa gol yang sudah dicetak Aldo di Piala Indonesia? Gonzales sudah mencetak 10 gol dan untuk sementara menjadi top skor. Jika ditotal Gonzales sudah mengemas 28 gol musim ini. Ketika Gonzales tidak mencetak gol saat melawan Arema apakah sesempit itu mendefinisikan seorang pemain sudah tidak produktif?
Bukan sekali dua kali Gonzales mencetak gol penentu kemenangan Maung Bandung, namun Gonzales tak pernah berkilah kalau dialah satu-satnya faktor penentu kemenangan, sepakbola adalah permainan tim, ketika menang maka semua faktor yang ada didalamnya turut andil, begitupun ketika kalah.
Gonzlaes memang sudah uzur untuk ukuran altlit sepakbola, saat ini Gonzales sudah berumur 33 Tahun, namun torehan gol yang dibeberkan di atas, rasanya Gonzales masih tetap mampu bermain dua hingga tiga musim lagi bahkan mungkin lebih.
Tulisan ini sama sekali bukan untuk mencoba mempertahankan Gonzales agar tetap di Persib, (sangat kecil kemungkinan jika ada Offsial atau Manajemen yang berkunjung kesini, kemudian mempertimbangkan saran ini), itu sepenuhnya wewenang Offisial dan Manajemen. Namun disini penulis hanya mencoba untuk mengingatkan sebagian kecil Bobotoh pengunjung simamaung.com bahwa Gonzales adalah pemain Persib yang telah berbuat banyak untuk Persib. Satu kesalahan apakah harus menutupi semua yang telah dia berikan.
Kesempatan itu masih ada meski kecil. Persib belum 100% tersingkir dan Gonzales masih mungkin mencetak gol. Nada-nada pesimis mungkin sulit dihilangkan saat ini, namun apakah kita akan turut memperburuk cerita Persib musim ini?
Pendapat yang dinyatakan dalam tulisan ini sepenuhnya merupakan pendapat pribadi penulis, dan tidak mencerminkan pendapat redaksi Simamaung.
