Gomez: Pekerjaan Rumah Federasi Mengevaluasi Wasit
Saturday, 18 August 2018 | 18:30
Menuntaskan sebagian musim kompetisi hingga pekan ke-20 Liga 1. Federasi sepakbola Indonesia PSSI sudah harusnya membenahinya apa yang kurang sekama kompetisi berjalan. Wasit menjadi sorotan yang paling harus diperhatikan.
Rasanya tidak pernah terlepaskan kritik dan masukan menyoal pengadil lapangan di setiap musimnya. Ya, selalu diperbincangkan hangat untuk dievaluasi, bahkan hingga musim lalu operator kompetisi dan PSSI mendatangkan wasit asing, ternyata bukan solusi.
Menurut pelatih Persib Mario Gomez banyak pertandingan yang keras di Liga Indonesia yang bisa membuat pemain cedera parah. Kondisi demikian terkadang tidak dipimpin oleh wasit yang tegas.
“Terkadang di sebuah pertandingan ada banyak kekerasan tapi tidak ada kartu kuning. Jika melihat di Piala Dunia, hal seperti itu langsung mendapat kartu kuning atau bahkan kartu merah jika dilakukan berulang. Dan itu bukan berlaku pada sebagian tapi seluruh tim,” beber Gomez menceritakan.
Di negara lain, ketika wasit melakukan banyak kesalahan wasit bersangkutan bakal diganti di pertengahan laga. Setelah diganti barulah wasit pengganti mampu menjalankan tugasnya dengan tegas.
“Menurut opini saya, terlalu banyak kekerasan dan harusnya wasit bertindak tegas. Saya ingat di negara saya (Argentina) ada wasit yang biarkan laga terjadi banyak kekerasan dan wasit itu diganti dan setelah itu wasit bertindak tegas dengan berikan penalti, setelah itu tidak ada sentuhan apapun lagi,” bebernya.
PSSI menjadi pihak yang harus melakukan evaluasi dengan para Komisi Wasitnya. Setidaknya ada waktu sebulan untuk melakukan perbaikan diranah pengadil lapangan.
“Wasit itu berbeda, mereka bisa saja menemukan pertandingan yang keras dan yang tidak. Jika ada wasit yang bagus pertahankan, jika ada yang tidak bagus, federasi harus ganti mereka dengan wasti lokal lainnya,” paparnya.
PSSI sendiri bukan diam, usaha mereka dalam melakukan reformasi perbaikan di ranah wasit adalah dengan cara melakukan kerjasama dengan federasi Jepang (JFA). Hingga saat ini kondisi tersebut masih berjalan terutama dalam hal pembinaan wasit. Februari lalu seperti dikutip Bolalob, PSSI menunjuk wasit top asal Jepang Toshiyuki Nagi sebagai direktur teknik wasit PSSI.

Menuntaskan sebagian musim kompetisi hingga pekan ke-20 Liga 1. Federasi sepakbola Indonesia PSSI sudah harusnya membenahinya apa yang kurang sekama kompetisi berjalan. Wasit menjadi sorotan yang paling harus diperhatikan.
Rasanya tidak pernah terlepaskan kritik dan masukan menyoal pengadil lapangan di setiap musimnya. Ya, selalu diperbincangkan hangat untuk dievaluasi, bahkan hingga musim lalu operator kompetisi dan PSSI mendatangkan wasit asing, ternyata bukan solusi.
Menurut pelatih Persib Mario Gomez banyak pertandingan yang keras di Liga Indonesia yang bisa membuat pemain cedera parah. Kondisi demikian terkadang tidak dipimpin oleh wasit yang tegas.
“Terkadang di sebuah pertandingan ada banyak kekerasan tapi tidak ada kartu kuning. Jika melihat di Piala Dunia, hal seperti itu langsung mendapat kartu kuning atau bahkan kartu merah jika dilakukan berulang. Dan itu bukan berlaku pada sebagian tapi seluruh tim,” beber Gomez menceritakan.
Di negara lain, ketika wasit melakukan banyak kesalahan wasit bersangkutan bakal diganti di pertengahan laga. Setelah diganti barulah wasit pengganti mampu menjalankan tugasnya dengan tegas.
“Menurut opini saya, terlalu banyak kekerasan dan harusnya wasit bertindak tegas. Saya ingat di negara saya (Argentina) ada wasit yang biarkan laga terjadi banyak kekerasan dan wasit itu diganti dan setelah itu wasit bertindak tegas dengan berikan penalti, setelah itu tidak ada sentuhan apapun lagi,” bebernya.
PSSI menjadi pihak yang harus melakukan evaluasi dengan para Komisi Wasitnya. Setidaknya ada waktu sebulan untuk melakukan perbaikan diranah pengadil lapangan.
“Wasit itu berbeda, mereka bisa saja menemukan pertandingan yang keras dan yang tidak. Jika ada wasit yang bagus pertahankan, jika ada yang tidak bagus, federasi harus ganti mereka dengan wasti lokal lainnya,” paparnya.
PSSI sendiri bukan diam, usaha mereka dalam melakukan reformasi perbaikan di ranah wasit adalah dengan cara melakukan kerjasama dengan federasi Jepang (JFA). Hingga saat ini kondisi tersebut masih berjalan terutama dalam hal pembinaan wasit. Februari lalu seperti dikutip Bolalob, PSSI menunjuk wasit top asal Jepang Toshiyuki Nagi sebagai direktur teknik wasit PSSI.

Carekan bah lah tuman, heuheu
Jangan terlalu berharap bah gomez (kawas judul lagu wae),, dari dulu evaluasi jeung evaluasi wasit kerjaan PSSI yg jd wacana tiap tahunnya tp tetap tdk ada perubahan. Malah klo diganti wasit baru jd banyak kurang nya dari segi aturan atw ketegasan seakan indonesia ga punya regenerasi di perwasitan. Contoh iwan sukoco itu wasit yg sering bikin blunder dgn keputusan2 kontroversial tp tetep aja di pake dan bikin kontroversi lagi…. jadi nerima aja kita harus selalu punya target 3 angka di kandang karena main tandang selalu banyak faktor nonteknis. Ceuk si cepot ngalindur pamiarssa….
Wasit indonesia anu berkualitas hanya beberapa. Anu alis mah lisensi fifa geuning jiga aljatiri. Sisa nya wasit cabutan anu teu sakol.
Iwan sukoco wasit teu ecreug
IWAN SUKOCO BANGSAT!!!!
kadang karunya ka wasit teh komo mun jadi boneka kapentingan mah, kudu evaluasi total jeung mafia na..
PSSI cicingeun….