Evaluasi Maung Istri Usai Lakoni Seri I Liga 1 Putri
Wednesday, 16 October 2019 | 16:27
Persib Putri sudah menuntaskan petualangan mereka pada seri I grup A Liga 1 Putri 2019 di Sleman. Dari empat laga, Febriana Kusumaningrum dan kawan-kawan sanggup meraih 3 kemenangan dan satu kekalahan atas Persija. Beberapa catatan dikantongi oleh tim pelatih sebagai evaluasi jelang seri II.
Iwan Bastian selaku pelatih mengatakan permutasi pemainnya di saat menyerang ke bertahan dan sebaliknya belum sempurna. Ada keterlambatan dari mereka dalam bereaksi dan bergerak. Selain itu pemain juga kurang aktif meminta bola sebagai opsi rekan-rekan setimnya dalam melepaskan operan
“Yang saya lihat dan saya evaluasi, satu dari transisi mereka masih belum paham. Terus yang kedua itu ya passing supportnya pun sama (masih kurang),” kata Iwan ketika diwawancara seusai latihan di Lapangan Lodaya, Rabu (16/10).
Kendala itu dikatakan Iwan terjadi karena pemainnya mayoritas masih kaku dengan sistem permainan sepakbola. Mengingat lebih dari separuh pasukannya mengawali karir sebagai pemain futsal. Jadi pergerakan di lapangan dan inisiatif mereka di lapangan masih harus menyesuaikan.
“Jadi istilahnya mereka kan berangkatnya itu dari futsal, dia setelah lepas bola itu dia diam. Kalau dengan konvensional ya beda lagi. Kalau dia udah lepas bola harus ada support,” ujar pria yang akrab disapa Ibas itu.
Memang secara keseluruhan performa Maung Istri bisa terbilang mumpuni karena tampil impresif di tiap laga. Namun Ibas ingin Een Sumarni dan kawan-kawan bisa lebih paham lagi dengan cara bermain sepakbola konvensional supaya hasil akhir yang diraih lebih baik.
“Memang kemarin kelemahannya di situ. Jadi sekarang kebetulan ada waktu 10 hari ke seri II makannya itu saya perbaiki terus saya benahi terus,” tutup Iwan.

Persib Putri sudah menuntaskan petualangan mereka pada seri I grup A Liga 1 Putri 2019 di Sleman. Dari empat laga, Febriana Kusumaningrum dan kawan-kawan sanggup meraih 3 kemenangan dan satu kekalahan atas Persija. Beberapa catatan dikantongi oleh tim pelatih sebagai evaluasi jelang seri II.
Iwan Bastian selaku pelatih mengatakan permutasi pemainnya di saat menyerang ke bertahan dan sebaliknya belum sempurna. Ada keterlambatan dari mereka dalam bereaksi dan bergerak. Selain itu pemain juga kurang aktif meminta bola sebagai opsi rekan-rekan setimnya dalam melepaskan operan
“Yang saya lihat dan saya evaluasi, satu dari transisi mereka masih belum paham. Terus yang kedua itu ya passing supportnya pun sama (masih kurang),” kata Iwan ketika diwawancara seusai latihan di Lapangan Lodaya, Rabu (16/10).
Kendala itu dikatakan Iwan terjadi karena pemainnya mayoritas masih kaku dengan sistem permainan sepakbola. Mengingat lebih dari separuh pasukannya mengawali karir sebagai pemain futsal. Jadi pergerakan di lapangan dan inisiatif mereka di lapangan masih harus menyesuaikan.
“Jadi istilahnya mereka kan berangkatnya itu dari futsal, dia setelah lepas bola itu dia diam. Kalau dengan konvensional ya beda lagi. Kalau dia udah lepas bola harus ada support,” ujar pria yang akrab disapa Ibas itu.
Memang secara keseluruhan performa Maung Istri bisa terbilang mumpuni karena tampil impresif di tiap laga. Namun Ibas ingin Een Sumarni dan kawan-kawan bisa lebih paham lagi dengan cara bermain sepakbola konvensional supaya hasil akhir yang diraih lebih baik.
“Memang kemarin kelemahannya di situ. Jadi sekarang kebetulan ada waktu 10 hari ke seri II makannya itu saya perbaiki terus saya benahi terus,” tutup Iwan.
